3.4. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Location Quotient LQ dan analisis shift share dengan menggunakan software
Microsoft Excel pada saat pengolahan data.
3.4.1. Analisis Location Quotient LQ
Dalam analisis ini dilakukan perbandingan antara tenaga kerja di sektor i pada Provinsi DKI Jakarta terhadap tenaga kerja total semua sektor di Provinsi
DKI Jakarta dengan tenaga kerja di sektor i pada tingkat nasional terhadap tenaga kerja total semua sektor di tingkat nasional. Rumus LQ adalah sebagai berikut :
LQ =
a ia
b ib
S S
S S
3.1
dimana : S
ib
= Tenaga kerja sektor i pada Provinsi DKI Jakarta, S
b
= Tenaga kerja total semua sektor pada Provinsi DKI Jakarta, S
ia
= Tenaga kerja sektor i pada tingkat nasional, S
a
= Tenaga kerja total semua sektor pada tingkat nasional.
Jika nilai LQ 1 maka sektor i dikategorikan sebagai sektor basis. Nilai LQ yang lebih besar dari satu menunjukkan bahwa output pada sektor i di
Provinsi DKI Jakarta lebih berorientasi ekspor. Sebaliknya, apabila nilai LQ 1 maka sektor i dikategorikan sebagai sektor non-basis, yang berarti bahwa luas
lingkup produksi dan daerah pasar sektor non-basis hanya bersifat lokal.
3.4.2. Analisis Shift Share
Dalam menggunakan analisis Shift Share, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
1 Menentukan wilayah yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini, wilayah
yang akan dianalisis adalah wilayah Provinsi DKI Jakarta. 2
Menentukan indikator kegiatan ekonomi dan periode analisis. Indikator kegiatan ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tenaga kerja
yang bekerja pada sembilan sektor ekonomi utama di Provinsi DKI Jakarta. Sedangkan periode analisis yang digunakan adalah dari tahun
2003 sampai dengan tahun 2007. 3
Menentukan sektor ekonomi yang akan dianalisis. Sektor ekonomi yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sektor ekonomi berdasarkan
lapangan usaha utama yang terdiri dari 9 sektor, yaitu : sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air
bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa.
4 Menghitung perubahan indikator kegiatan ekonomi, dengan menghitung
persentase perubahan kesempatan kerja : ∆Y
ij
= [Y
ij
– Y
ij
Y
ij
] • 100
3.2 dimana :
∆Y
ij
= Perubahan kesempatan kerja sektor i pada wilayah j, Y
ij
= Kesempatan kerja dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis,
Y
ij
= Kesempatan kerja dari sektor i pada wilayah j pada tahun akhir analisis.
5 Menghitung rasio indikator kegiatan ekonomi yang terdiri dari:
a ri rasio kesempatan kerja sektor i pada wilayah j ri = Y
ij
– Y
ij
Y
ij
3.3 b Ri rasio kesempatan kerja nasional dari sektor i
Ri = Y
i
- Y
i
Y
i
3.4 c Ra rasio kesempatan kerja nasional
Ra = Y..-Y.. Y.. 3.5
6 Menghitung Komponen Pertumbuhan Wilayah
a Komponen Pertumbuhan Nasional PN PN
ij
= RaY
ij
3.6 dimana :
PN
ij
= komponen pertumbuhan nasional sektor i untuk wilayah j, Y
ij
= kesempatan kerja dari sektor i pada wilayah j pada tahun dasar analisis
b Komponen Pertumbuhan Proporsional PP PP
ij
= Ri-RaY
ij
3.7 dimana :
PP
ij
= komponen pertumbuhan proporsional sektor i untuk wilayah j apabila:
PP
ij
0, menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya lambat,
PP
ij
0, menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya cepat.
c Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW PPW
ij
= ri-RiY
ij
3.8 dimana :
PPW
ij
= komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i untuk wilayah j
apabila: PPW
ij
0, berarti sektor i pada wilayah j mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan wilayah lainnya,
PPW
ij
0, berarti sektor i pada wilayah j memiliki daya saing yang kurang baik apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya.
7 Persentase ketiga pertumbuhan wilayah dapat dirumuskan :
PN
ij
= Ra 3.9
PP
ij
= Ri – Ra
3.10 PPW
ij
= ri – Ri
3.11 atau :
PN
ij
= PN
ij
Y
ij
100 3.12
PP
ij
= PP
ij
Y
ij
100 3.13
PPW
ij
= PPW
ij
Y
ij
100 3.14
8 Penjumlahan PP dan PPW akan menghasilkan nilai pergeseran bersih.
PB
ij
= PP
ij
+ PPW
ij
3.15 dimana :
PB
ij
= Pergeseran bersih sektor i pada wilayah j PP
ij
= Komponen pertumbuhan proporsional sektor i pada wilayah j PPW
ij
= Komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i pada wilayah j apabila :
PB
ij
0 = pertumbuhan progresif maju, PB
ij
0 = pertumbuhan lamban. 9
Untuk mengevaluasi profil pertumbuhan sektor-sektor perekonomian dapat dilakukan dengan menggunakan persentase PP dan PPW dengan
menggunakan bantuan empat kuadran yang terdapat pada garis bilangan. Pada sumbu horizontal terdapat komponen PP sebagai absis, sedangkan
pada sumbu vertikal terdapat PPW sebagai ordinat.
Sumber : Budiharsono, 2001
Gambar 3.1. Profil Pertumbuhan Sektor Perekonomian PPW
PP Kuadran I
Kuadran II Kuadran III
Kuadran IV
Penjelasan masing-masing kuadran adalah sebagai berikut : a
Kuadran I merupakan kuadran di mana PP dan PPW sama-sama bernilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa sektor-sektor di wilayah
bersangkutan memiliki pertumbuhan yang cepat dan daya saing yang baik.
b Kuadran II menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi di wilayah
bersangkutan pertumbuhannya cepat, tetapi daya saing wilayah untuk sektor-sektor tersebut kurang baik.
c Kuadran III merupakan kuadran di mana PP dan PPW bernilai negatif.
Hal ini menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi di wilayah bersangkutan memiliki pertumbuhan yang lambat dengan daya saing
yang kurang baik jika dibandingkan dengan wilayah lain. d
Kuadran IV menunjukkan bahwa sektor-sektor ekonomi pada wilayah bersangkutan memiliki pertumbuhan yang lambat, tetapi daya saing
wilayah untuk sektor-sektor tersebut baik jika dibandingkan dengan wilayah lainnya.
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN