Perekonomian Provinsi DKI Jakarta

tahun 2005 dan 2006 proporsinya menurun menjadi 18,60 persen dan 16,69 persen. Pada tahun 2007 proporsinya meningkat menjadi 18,44 persen.

4.3. Perekonomian Provinsi DKI Jakarta

DKI Jakarta memiliki peran yang cukup besar terhadap perekonomian nasional. Dilihat dari nilai Produksi Domestik Regional Bruto PDRB, peranan Jakarta terhadap nilai Produk Domestik Bruto PDB nasional mencapai 16-17 persen. Hal ini menjadikan DKI Jakarta sebagai penyumbang terbesar PDB dibanding provinsi-provinsi lain di Indonesia. Perekonomian Provinsi DKI Jakarta didominasi oleh sektor tersier, dan kontribusinya cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Besarnya peran sektor tersier atau yang berbasis pelayanan ini sesuai dengan keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjadikan Jakarta sebagai kota jasa service city. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat bisnis nasional maupun internasional, kegiatan perdagangan menjadi salah satu andalan Provinsi DKI Jakarta. Untuk menopang kegiatan perdagangan dan kegiatan bisnis lainnya, jasa perhotelan dan restoran turut mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa selama periode 2003 sampai 2007, pertumbuhan PDRB DKI Jakarta bernilai positif dan relatif meningkat. Selama tahun 2003-2007, laju pertumbuhan PDRB sektor pengangkutan dan komunikasi adalah tertinggi dibandingkan sektor yang lain, bahkan pada tahun 2007 laju pertumbuhan PDRB sektor pengangkutan dan komunikasi paling tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi yang cukup signifikan antara lain didorong oleh maraknya penggunaan telepon seluler, yang memberikan dampak sangat besar terhadap pertumbuhan subsektor komunikasi. Tabel 4.5. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Provinsi DKI Jakarta Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha 2003-2007 dalam Persen Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 1.Pertanian -15,71 -1,27 1,05 1,13 1,55 2.PertambanganPenggalian -14,08 -6,81 -7,24 1,87 0,46 3.Industri Pengolahan 5,05 5,74 5,07 4,97 4,60 4.Listrik, Gas dan Air Bersih 5,70 5,66 6,95 4,99 5,20 5.Bangunan 4,04 4,42 5,89 7,12 7,81 6.Perdagangan, Hotel dan Restoran 6,60 6,96 7,89 6,47 6,88 7.Pengangkutan dan Komunikasi 12,57 12,63 13,28 14,36 15,25 8.Keuangan, Persewaan dan jasa Perusahaan 3,97 4,17 4,10 3,82 4,47 9.Jasa-jasa 5,24 4,65 5,06 5,56 6,08 PDRB 5,31 5,65 6,01 5,95 6,44 Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, 2008.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN