Mesin Listrik Arus Searah
6-20 Motor seri harus selalu dalam kondisi diberikan
beban, karena saat tidak berbeban dan arus eksitasinya kecil yang terjadi putaran motor akan
sangat tinggi sehingga motor akan ”terbang”, dan sangat berbahaya. Motor seri banyak dipakai pada
beban awal yang berat dengan momen gaya yang tinggi putaran motor akan rendah gambar-6.39,
contohnya pada pemakaian motor stater mobil.
6.14. Motor DC Penguat Terpisah
Motor DC penguat terpisah dikenal pada terminal box dimana belitan jangkarnya A1-A2
dan belitan penguat terpisah F1-F2 gambar- 6.40.
Aliran listrik dari sumber DC positif + melewati tahanan geser untuk starting awal, menuju
terminal A1, ke belitan jangkar ke terminal A2 menuju negatif -. Penguat terpisah dari
sumber DC positif +, menuju F2 belitan terpisah terminal F1 melewati tahanan geser
pengatur arus eksitasi menuju negatif -. Tahanan depan digunakan saat starting agar
arus jangkar terkendali dan tidak merusak belitan jangkar atau merusak komutatornya.
Tahanan geser pengatur arus eksitasi penguat terpisah F1-F2 mengatur putaran dalam range
yang sempit, misalnya dari putaran maksimum 1500 rpm sampai 1400 rpm saja.
Karakteristik putaran terhadap pembebanan momen, saat beban nol putaran motor pada
posisi n
, motor diberikan beban maksimum putaran motor menjadi n
n
. Motor penguat terpisah digunakan pada beban relatif konstan
dan tidak berubah secara drastis gambar-6.41.
Gambar 6.39 : Rangkaian Motor DC Seri
Gambar 6.40 : Rangkaian Motor DC
Penguat Terpisah
Gambar 6.41: Karakteritik putaran Motor Penguat Terpisah
Mesin Listrik Arus Searah
6-21
6.15. Motor DC Belitan Shunt
Motor DC belitan Shunt dilihat dari terminal box terdapat rangkaian jangkar A1-A2 dan belitan
Shunt E1-E2 gambar-6.42. Pengendali motor DC Shunt terdiri dua tahanan geser yang memiliki
fungsi berbeda. Satu tahanan geser difungsikan untuk starting
motor DC, disambungkan seri dengan jangkar A1- A2 tujuannya agar arus starting terkendali. Satu
tahanan geser dihubungkan dengan belitan Shunt E1-E2, untuk mengatur arus eksitasi Shunt.
Aliran dari sumber DC positif + melewati tahanan geser ke terminal A1, melewati rangkaian jangkar
dengan beliatan bantu, ke terminal A2, menuju sumber DC negatif -. Dari positif sumber DC
setelah melewati tahanan geser, menuju terminal E1, ke belitan Shunt, ke terminal E2 selanjutnya
kembali ke sumber DC negatif -.
6.16. Motor DC Belitan Kompound