Pengendali Dua Motor Bekerja Bergantian

Pengendalian Motor Listrik 7-17 mematikan rangkaian. Tombol NO Normally Open S 2 untuk meng-energized koil Q1 Forward, dan tombol NO S 4 untuk meng-energized koil Q 2 Reverse. Tiap lampu indikator diamankan dengan fuse , F 1 untuk lampu E 1 dan F 2 untuk lampu E 2 , sedangkan fuse F 3 untuk pengaman rangkaian kontrol.

7.7. Pengendali Dua Motor Bekerja Bergantian

Dalam proses diperlukan kerja dua atau beberapa motor induksi bekerja secara bergantian sesuai kebutuhan. Berikut ini dua motor induksi dirancang untuk bekerja secara bergantian, dengan interval waktu tertentu. Rangkaian daya dua motor bekerja bergantian, fuse F 1 berfungsi sebagai pengaman jika terjadi gangguan hubung singkat rangkaian daya baik motor-1 dan motor-2 gambar-7.33. Kontaktor Q 1 mengendalikan motor-1 dan kontaktor Q 2 mengendalikan motor-2. Masing-masing motor dipasang thermal overload F 3 dan F 4 . Kontaktor Q 1 dan kontaktor Q 2 dirancang interlocking, artinya mereka akan bekerja secara bergantian. Gambar 7.33 : Pengawatan daya dua motor bekerja bergantian Rangkaian kontrol motor bekerja bergantian gambar-7-34 dipasang fuse F 2 sebagai pengaman gangguan di rangkaian kontrol. Q 1; Q 2; Kontaktor F 1 Fuse Daya F 2 Fuse Kontrol F 3, F 4 Thermal overload relay B 1 Tombol Proximity Switch S 2 Tombol ON S 3 Tombol OFF A 1 ,A 2 Koil kontaktor M1 M2 Motor induksi 3 phasa Pengendalian Motor Listrik 7-18 Menjalankan Motor-1 Tombol tekan Normally Open S 2 jika ditekan akan mengakibatkan koil Q 1 energized, sehingga motor-1 bekerja. Koil Q 1 diseri dengan kontak Normally Close Q 2, dan koil Q 2 diseri dengan kontak Normally Close Q 1 , menandakan bahwa keduanya terhubung interlocking. Jika proximity switch B 1 posisi open maka aliran listrik terputus akibatnya koil Q 1 atau koil Q 2 akan de-energized sehingga rangkaian kontrol dan rangkaian daya terputus. Menjalankan Motor-2 Tombol tekan Normally Close S 3 di tekan secara bersamaan aliran koil Q 1 terputus dan aliran listrik ke koil Q 2 tersambung, kontaktor Q 2 akan energized dan motor-2 bekerja. Jika terjadi gangguan beban lebih dari salah satu motor, maka thermal overload relay F 3 atau F 4 akan bekerja, rangkaian daya menjadi loop terbuka, dan aliran listrik ke rangkaian motor terputus meskipun rangkaian kontrol masih bekerja. Motor-1 dan Motor-2 bekerja dengan selang waktu Agar tingkat keamanan lebih baik maka saat thermal overload relay F 3 dan F 4 bekerja, rangkaian kontrol juga harus terputus. Maka dilakukan kontak Normally Close F 3 dan F 4 di hubungkan seri dan menggantikan fungsi dari proximity switch B 1 gambar-7.35. Lampu indikator P 1 diparalelkan dengan koil Q 1 , berfungsi sebagai indikator saat koil Q 1 energized terdeteksi. Lampu indikator P 2 juga diparalel dengan koil Q 2 , sehingga saat koil Q 2 energized dapat diketahui dengan nyala lampu P 2 . Timer K 3 ditambahkan seri dengan kontak NO koil Q 1 dan NC koil Q 2 , artinya koil kon- aktor Q 2 akan energized jika koil Q 1 sudah bekerja dan setting waktu berjalan dicapai maka koil Q 2 akan energized, dan motor-1 dan motor-2 akan bekerja bersama-sama. Gambar 7.35 : Pengaturan Selang Waktu Oleh Timer Gambar 7.34 : Pengawatan kontrol dua motor bergantian Pengendalian Motor Listrik 7-19

7.8. Pengendalian Motor Soft Starter