Analisis Jaringan Komunikasi Kelompok
Tabel 8 Definisi operasional efektivitas diseminasi informasi produksi dan pemasaran lanjutan
Indikator Definisi
operasional Parameter dan
kategori pengukuran Informasi
Pemasaran Petani mengalami
perubahan pengetahuan
mengenai informasi
pemasaran, yang terdiri dari
informasi kuantitas dan kualitas jeruk
yang sesuai standar BPTP Prima 1,2,3
dan harga jual di pasar.
1 Rendah: Petani tidak
mengetahui informasi kuantitas dan kualitas
jeruk yang dibutuhkan pasar, dan harga jual.
2 Sedang: Petani cukup
mengetahui kuantitas dan kualitas jeruk
yang dibutuhkan pasar, dan harga jual.
3 Tinggi: Petani
menguasai informasi mengenai kuantitas
dan kualitas jeruk yang dibutuhkan
pasar, dan harga jual
5 GAMBARAN UMUM DAN PROFIL KELEMBAGAAN PERTANIAN DI DESA TAMBAK MAS
Kondisi Geografis dan Topografi
Desa Tambak Mas terletak di Kecamatan Sukomoro, yakni salah satu Kecamatan yang menjadi sentra produksi jeruk pamelo selain Kecamatan Bendo,
Takeran, dan Kawedanaan. Desa Tambak Mas berbatasan dengan Desa Bibis Kec. Sukomoro di sebelah utara, Desa Tamanan Kec. Sukomoro disebelah
selatan, Desa Dukuh Kec. Bendo disebelah Timur, dan Desa Sukomoro kec. Sukomoro di sebelah Barat.
Luas wilayah Desa Tambak Mas sebesar 164 ha, yang terbagi menjadi tanah sawah irigasi teknis seluas 93 ha, sawah irigasi setengah teknis 40 ha, dan tanah
kering seluas 31 ha. Wilayah Desa Tambak Mas memiliki curah hujan 5.430 mm dengan jumlah bulan hujan selama enam bulan, hal ini menyebabkan wilayah
Desa Tambak Mas memerlukan irigasi teknis untuk mengairi sawah dan kebun wilayah tadah hujan. Karakteristik topografi Desa Tambak Mas yang tergolong
bersuhu panas, dan rendah curah hujan membuat sebagian besar petani yang pada mulanya menanam padi sawah beralih menjadi bercocok tanam tanaman
tahunan seperti tebu dan jeruk pamelo.
Tanaman tebu dan jeruk pamelo dibudidayakan oleh sebagian besar petani di Desa Tambak Mas karena tidak membutuhkan pengairan secara intensif seperti
padi sawah atau sayur mayur. Pengairan cukup dipenuhi pada musim hujan atau melalui irigasi teknis. Selain itu, tanaman jeruk pamelo cenderung dapat tumbuh
subur dengan kondisi suhu yang relatif panas. Perawatan tanaman jeruk pamelo
pun relatif lebih sederhana tidak rumit bagi petani dan menghasilkan pendapatan yang cukup besar saat panen tahunan.
Sebagian besar penduduk di Desa Tambak Mas, dan desa lain disekitarnya Kecamatan Sukomoro umumnya membudidayakan tanaman jeruk pamelo, di
lahan pekarangan rumah, dan kebun lahan kering. Tanaman jeruk pamelo dibudidayakan secara tumpang sari, yakni pohon jeruk pamelo ditanam bersamaan
dengan tanaman lain seperti kacang tanah atau singkong. Budidaya dengan sistem tumpang sari ini memungkinkan petani memperoleh pendapatan income lebih
banyak, karena tidak hanya bergantung pada hasil panen tahunan jeruk pamelo, tetapi juga panen kacang tanah atau singkong yang dapat dilakukan tiga bulan
sekali.
Kepemilikan lahan pertanian di Desa Tambak Mas cukup tinggi. Sebagian besar keluarga di Desa Tambak Mas, yakni sebesar 482 keluarga memiliki lahan
pertanian dan hanya 68 keluarga yang tidak memiliki lahan pertanian. Keluarga petani yang memiliki lahan umumnya mengelola lahan pertaniannya sendiri, tanpa
mempekerjakan tenaga lain diluar anggota keluarga. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir biaya produksi. Sedangkan masyarakat yang tidak memiliki lahan
pertanian, umumnya bekerja sebagai pegawai, wiraswasta, atau buruh tani.
Gambaran Umum Penduduk
Jumlah penduduk Desa Tambak Mas berdasarkan Data Potensi Desa tahun 2012 berjumlah 2.107 penduduk yang terdiri dari 627 kepala keluarga, dimana
560 merupakan kepala keluarga laki-laki dan 67 kepala keluarga perempuan. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin cukup berimbang, yang terdiri
dari 1.031 penduduk laki- laki 48,93 persen dan 1.076 penduduk perempuan 51,07 persen.
Gambar 5 Persentase jumlah penduduk Desa Tambak Mas berdasarkan tingkat pendidikan
Mayoritas penduduk Desa Tambak Mas menempuh tingkat pendidikan hingga lulus SLTP 36,06 persen. Hal ini karena diterapkannya program wajib
belajar sembilan tahun. Berkembangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, mendorong untuk menempuh pendidikan hingga tingkat SLTA 15,82
Tidak tamat SD
Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA
Tamat Perguruan
Tinggi 2,69
14 36,06
15,82 31,43
Persentase Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan