Hipotesis Petani Jeruk Pamelo: Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan

Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah petani jeruk Pamelo di Kecamatan Sukomoro, Desa Tambak Mas, Kabupaten Magetan yang tergabung dalam gabungan kelompok tani. Jumlah populasi sebanyak 376 petani. Penentuan responden penelitian dilakukan melalui metode Quasi- Sociometry dan Snowball Sampling. Metode Quasi- Sociometry, yakni metode pendekatan analisis jaringan dengan memberikan pertanyaan sosiometri kepada respondenindividu, seperti meminta responden menyebutkan lima orang rekan yang sering berinteraksi mengenai teknik produksi jeruk pamelo secara organik, dan frekuensi interaksi yang terjadi diantara mereka. Metode Quasi-Sociometry dapat diterapkan pada unit analisis individu, diadik, dan jaringan komunikasi personal. Sedangkan metode Snowball Sampling menggunakan pendekatan multi tahap dimana responden secara sosiometrik menentukan siapa yang menjadi responden pada tahap selanjutnya Rogers dan Kincaid 1981. Prosedur teresebut terus berlanjut hingga nama yang disebut responden berrulang, dan peneliti merasa sudah memperoleh data responden yang mencukupi. Prell 2012 menambahkan dalam metode snowball sampling, tidak seluruh peneliti memiliki waktu untuk tersus “menggulingkan bola salju” hingga mencapai data yang lengkap, sehingga peneliti dapat menerapkan batasan atau “zona”. Zona pertama merupakan nama yang ditunjuk oleh responden awalan, zona kedua adalah nama yang ditunjuk oleh responden pada zona pertama, dan begitu seterusnya. Metode Quasi Sociometry dan Snowball Sampling dipilih karena dapat menggambarkan struktur komunikasi antar petani jeruk pamelo di Desa Tambak Mas dalam diseminasi informasi produksi dan pemasaran jeruk pamelo. Metode Sampling Intact System yang umumnya digunakan pada penelitian analisis jaringan komunikasi tidak digunakan karena jumlah anggota populasi sistem yang cukup besar. Sedangkan metode random sampling kurang tepat diterapkan dalam analisis jaringan karena tidak dapat menggambarkan struktur komunikasi aliran informasi sehingga pengambilan hasil analisis menjadi menjadi bias. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu petani jeruk Pamelo dan kelompok kelompok tani dengan jumlah sampel sebanyak 63 orang petani jeruk pamelo. Unit analisis individu digunakan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu petani, dengan analisis jaringan interpersonal, dan perubahan perilaku individu petani. Sedangkan unit analisis kelompok digunakan untuk melihat karakteristik kelompok tani dan hubungannya dengan variabel analisis jaringan. Analisis jaringan kelompok juga dapat digunakan untuk melihat struktur komunikasi kelompok dan tingkat kohesivitas kelompok. Validitas dan Reliabilitas Pengujian validitas dan realibilitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji kesahihan alat pengumpul data kuesioner dan ketepatan variabel yang akan diukur. Ujicoba kuesioner dilakukan terhadap sepuluh orang anggota Kelompok Wanita Tani KWT Mugi Rahayu yang aktif dalam kegiatan kelompok tani dan melakukan cocok tanam jeruk pamelo di Desa Sukomoro, Kecamatan Sukomoro. Pemilihan responden uji kuesioner didasar karena memiliki karakateristik yang relatif sama dengan anggota kelompok tani jeruk pamelo yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini. Pelaksanaan uji coba kuisioner dilakukan pada tanggal 20 sampai dengan 23 Mei 2015. Guna memperoleh data yang valid, maka butir-butir pertanyaan di dalam kuesioner dianalisis menggunakan rumus korelasi product moment pearson berikut ini: � = � ∑ �� − ∑ �∑ � �{� ∑ � 2 − ∑ � 2 }{ � ∑ � 2 − ∑ � 2 } Keterangan: r xy = koefisien korelasi product moment n = jumlah responden X = butir soal ke x Y = total butir dalam kuesioner Adapun realiabilitas keterandalan sebagaimana dikemukakan oleh Singarimbun dan Effendy 1995 merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi kedua kalinya atau lebih. Reabilitas instrument dilakukan dengan melakukan perhitungan berikut. �11 = � � � − 1� � 1 − ∑ � 2 �� 2 � Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Σ σ 2b = jumlah varians butir σ 2t = variant total Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan SPSS 20, diketahui bahwa instrumen penelitian terbukti valid dengan koefisiensi validitas rata-rata berkisar antara 0,463 sampai dengan 0,97. Adapun hasil uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan melalui teknik Cronbach’s Alpha dengan menggunakan SPSS 20. Berdasarkan hasil uji tersebut diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0,757. Nilai cronbach alpha yang mendekati nilai satu menunjukkan instrumen yang digunakan dalam penelitian sudah reliabel. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua bentuk data, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan observasi dan wawancara mendalam menggunakan instrumen kuisioner. Kuisioner terdiri dari pertanyaan tertutup dan terbuka mengenai karakteristik individu petani, karakteristik kelompok, analisis jaringan komunikasi interpersonal, analisis jaringan komunikasi kelompok, efektivitas diseminasi informasi, dan kinerja kelompok. Prell 2012 berpendapat bahwa terdapat beberapa pilihan dalam merumuskan pertanyaan dalam kuisioner khususnya dalam konteks analisis jaringan komunikasi, yaitu daftar nama roster, atau free and fixed recall. Penelitian ini menggunakan metode free recall untuk menganalisis jaringan komunikasi antar petani jeruk pamelo, dimana responden diminta mengingat recall dan menyebutkan dengan siapa ia berkomunikasi atau memperoleh informasi mengenai pemasaran jeruk pamelo. Guna memperoleh data analisis jaringan yang akurat dilakukan metode observasi atau pengamatan untuk melihat “siapa berinteraksi dengan siapa”. Pengumpulan data sekunder berupa dokumen atau data-data pendukung, diperoleh dari pihak- pihak dan lembaga-lembaga yang terkait dengan produksi dan pemasaran jeruk pamelo di Kecamatan Sukomoro Magetan. Pihak dan lembaga terkait antara lain Penyuluh pertanian Lapangan PPL, Kepala Desa Tambak Mas, Kantor Kecamatan Sukomoro, Dinas Pertanian Kabupaten Magetan, dan pihak-pihak atau lembaga lain. Pengolahan Data dan Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi kemudian diolah dan dianalisis lebih lanjut berdasarkan kepentingan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Analisis Sosiometri “Sociometry is means of obtaining quantitative data about communication pattern among individuals in a system” Rogers dan Kincaid 1981. Analisis sosiometri digunakan untuk menggambarkan data kuantitatif mengenai pola komunikasi antar individu dalam sistem. Selain itu, menurut Prell 2012 teknik analisis sosiometri dapat digunakan untuk mengidentifikasi struktur kelompok dan posisi individu dalam jaringan. Analisis sosiometri dalam konteks penelitian ini digunakan untuk menggambarkan pola komunikasi antar petani jeruk pamelo dalam jaringan, struktur kelompok tani, dan posisi masing-masing individu petani dalam jaringan. Setelah diperoleh data yang berasal dari pertanyaan-pertanyaan sosiometrik dalam instrumen kuisioner, dibuat matriks hubungan komunikasi antar petani. Matriks terdiri dari baris yang merepresentasikan sumber hubungan dan kolom yang merepresentasikan target. Ada atau tidak adanya hubungan komunikasi antar petani jeruk pamelo ditandai dengan bilangan biner. Jika terdapat komunikasi antar petani maka direpresentasikan dengan angka 1, sedangkan jika tidak terdapat hubungan komunikasi direpresentasikan dengan angka 0 Prell 2012. Selain itu, intesitas hubungan komunikasi pun dapat digambarkan dalam skala tertentu 1 sampai 5 dimana semakin tinggi intensitas hubungan natara kedua petani maka nilai yang diberikan semakin tinggi. Pertanyaan sosiometris yang diberikan dalam penelitian ini, terkait dengan siapa yang berperan penting dalam memberikan informasi mengenai pemasaran jeruk pamelo kepada petani, atau aktor yang dijadikan sebagai sumber informasi bagi petani jeruk pamelo lainnya. Selanjutnya matriks hubungan komunikasi antar petani jeruk pamelo divisualisasikan dalam bentuk sosigram menggunakan software UCINET IV, yaitu software analisis jaringan komunikasi yang dikembangkan oleh Borgatti, et al 2002 dalam Prell 2012. Pada Software UCINET IV pilih kolom Visualize kemudian Netdraw, hingga diperoleh sosiogram jaringan komunikasi pemasaran Jeruk Pamelo. Berdasarkan sosiogram yang diperoleh dapat terlihat hubungan antar aktor melalui garis lines yang terhubung. Aktor yang memiliki hubungan garis terbanyak dapat menggambarkan sentralitas centrality atau perannya sebagai aktor utama dalam jaringan. 2. Analisis Jaringan Komunikasi Variabel analisis jaringan yang digunakan dalam penelitian ini adalah in- degree centrality, closeness centrality, dan betweeness centrality. Indegree centrality adalah jumlah pertalian ties yang diterima seseorang dari aktor lain, sedangkan Pengukuran indegree dan outdegree centrality dapat menggunakan software UCINET dengan tahap Network Centrality Degree. Closeness centrality menggambarkan kedekatan antar aktor. Semakin dekat jarak antar aktor, semakin tinggi derajat kedekatannya closeness centrality. Tahapan pengukuran closeness centrality menggunakan UCINET yaitu Network Centrality Closeness, hingga diperoleh nilai derajat kedekatan antar petani.. Diperolehnya nilai derajat sentralitas dalam jaringan komunikasi petani Jeruk Pamelo dapat mengidentifikasi siapa aktor yang berperan penting dalam difusi inovasi atau penyampaian informasi dalam jaringan. 3. Analisis Hubungan Statistik Analisis hubungan dilakukukan menggunakan software SPSS 20.0 dengan menggunakan metode analisis Rank Spearman untuk menguji hubungan antar variabel, karena jenis data merupakan data ordinal. Definisi Operasional 1. Karakteristik Individu Petani Karakteristik individu petani merupakan atribut seorang petani yang diukur berdasarkan usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat pengalaman usahatani, kepemilikan lahan, dan tingkat kekosmopolitan. Tabel 5 Definisi operasional karakteristik individu petani No Indikator variabel Definisi operasional pengukuran Kategori 1. Umur Lama hidup responden dihitung sejak yang dilahirkan hingga wawancara berlangsung Ordinal 1 Muda: 0-14 tahun 2 Dewasa: 15-55 tahun 3 Tua: 56 tahun 2. Tingkat Pendidikan Lama belajar secara formal yang pernah ditempuh oleh responden Ordinal 1 Rendah: lama menempuh pendidikan formal 6 tahun 2 Sedang: lama menempuh pendidikan formal 9 tahun Tabel 5 Definisi operasional karakteristik individu petani lanjutan No Indikator variabel Definisi operasional Skala pengukuran Kategori 3. Tingkat Pendapatan Jumlah pendapatan rupiah yang diperoleh petani dari usahatani jeruk pamelo selama satu tahun Ordinal 1 Rendah: Pendapatan yang diperoleh dari hasil usahatani jeruk pamelo sebesar 0-15 juta tahun. 2 Sedang: Pendapatan yang diperoleh dari hasil usahatani jeruk pamelo sebesar 16-40 juta tahun. 3 Tinggi: Pendapatan yang diperoleh dari hasil usahatani jeruk pamelo lebih dari 40 juta 4. Tingkat Pengalaman berusaha tani Pamelo Lamanya responden mengelola usaha tani jeruk Pamelo sampai dengan wawancara dilakukan tahun Ordinal 1 Rendah : lama berusahatani 1- 10 tahun 2 Sedang: lama berusaha tani 11- 25 tahun 3 Tinggi: lama berusahatani lebih dari 25 tahun 5. Luas lahan Luas lahan yang dimiliki petani untuk melakukan budidaya jeruk pamelo Ordinal 1 Rendah : luas lahan usahatani kurang dari 0,5 ha. 2 Sedang: luas lahan usahatani 0,5 ha- 1 ha. 3 Tinggi: luas lahan usahatani lebih dari 1 ha. Tabel 5 Definisi operasional karakterisktik individu petani lanjutan No Indikator variabel Definisi operasional Skala pengukuran Kategori 6. Tingkat kekosmopolitan Frekuensi petani untuk mencari informasi berusahatani ke luar lingkungannya Ordinal 1 Rendah: Petani tidak pernah mencari informasi mengenai budidaya jeruk pamelo ke luar desa. 2 Sedang: Petani jarang mencari informasi mengenai budidaya jeruk pamelo ke luar desa. 3 Tinggi: petani sering mencari informasi mengenai budidaya jeruk pamelo ke luar desa.

2. Analisis Jaringan Komunikasi Interpersonal

Analisis jaringan komunikasi adalah proses komunikasi yang terjadi antar petani Jeruk Pamelo maupun dengan pihak lain non petani yang berkaitan dengan upaya memperoleh dan menyebarkan infomasi mengenai produksi jeruk pamelo secara organik dan pemasaran produk jeruk pamelo. Berdasarkan data jaringan komunikasi yang diperoleh akan dilihat derajat sentralitas jaringan yaitu indegree centrality, outdegree centrality, dan closeness centrality. Tabel 6 Definisi operasional analisis jaringan komunikasi interpersonal No. Indikator Definisi operasional Parameter dan kategori pengukuran 1. Indegree Centrality Jumlah hubungan berupa garis dalam sosiogram yang diterima seorang aktor dari aktor lainnya dalam jaringan. Pengukuran menggunakan UCINET IV: NetworkCentrality in- Degree. 1. Rendah: 0- 0,161 2. Sedang: 0,162- 0,322 3. Tinggi: 0,323- 0,48 Tabel 6 Definisi operasional analisis jaringan komunikasi lanjutan No. Indikator Definisi operasional Parameter dan kategori pengukuran 2. Outdegree centrality Jumlah hubungan berupa garis dalam sosiogram yang diberikan seorang aktor kepada aktor lainnya dalam jaringan. Dipoeroleh dari hasil pengukuran menggunakan UCINET VI: Network Centrality Betweeness Kategori: 1. Rendah: Skor 0- 0,161 2. Sedang: Skor 0,162- 0,322 3. Tinggi: 0,323- 0,484 3. Closeness centrality Jarak terpendek dari garis yang menghubungan aktor. Semakin dekat jarak antar aktor, semakin tinggi derajat kedekatannya. Diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan UCINET VI: Network Centrality Closeness 1. Rendah: Skor 0- 0,158 2. Sedang: 0,159- 0,317 3. Tinggi: 0,318- 0,474

4. Analisis Jaringan Komunikasi Kelompok

Analisis proses komunikasi dan struktur jaringan komunikasi pada tingkat kelompok klik yang berkaitan dengan upaya memperoleh dan menyebarkan infomasi mengenai produksi dan pemasaran produk jeruk pamelo. Indikator pengukuran analisis jaringan komunikasi kelompok yang digunakan adalah densitas Prell 2012 dan Scoott 2000. Tabel 7 Definisi operasional analisis jaringan komunikasi kelompok No. Indikator Definisi operasional Parameter dan kategori pengukuran 1. Densitas Densitas dapat dihitung menggunakan rumus: � = � � � − 1 “L” merupakan jumlah garis dan “n” merupakan jumlah titik yang direpresentasikan dalam jaringan. Pengukuran menggunakan UCINET IV: Network Density . Kategori: 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi Densitas merupakan proporsi hubungan pertalian ties yang terlihat dalam jaringan, dimana ia menghitung berapa banyak hubungan pertalian yang terdapat dalam jaringan dan mengekspresikan jumlah tersebut sebagai proporsi dari hubungan pertalian ties potensial dalam jaringan. Densitas dapat menggambarkan tingkat kepadatan jaringan, dimana semakin padat jaringan maka semakin bayak proses komunikasi atau interaksi yang terjadi antar individu dalam kelompokjaringan.

5. Efektivitas Diseminasi Informasi Produksi dan Pemasaran

Efektivitas diseminasi informasi produksi dan pemasaran merupakan proses transmisi informasi dari satu individu kepada individu lain dalam jaringan. Diseminasi dikatakan efektif jika mampu meningkatkan pengetahuan petani mengenai aspek produksi dan pemasaran jeruk pamelo yang berkualitas Standar BPTP, yang terdiri dari tiga tahap 1 Penanaman, 2 Pemeliharaan, 4 Pemasaran. Tabel 8 Definisi operasional efektivitas diseminasi informasi produksi dan pemasaran No. Indikator Definisi operasional Parameter dan kategori pengukuran 1. Informasi Penanaman bibit jeruk pamelo organik. Petani mengalami perubahan pengetahuan mengenai informasi teknis penanaman jeruk pamelo yang sesuai dengan prosedur. 1 Rendah: Petani kurang mengetahui informasi prosedur penanaman bibit. 2 Sedang: Petani cukup mengetahui prosedur penanaman bibit. 3 Tinggi: Petani menguasai informasi mengenai prosedur penanaman bibit. 2. Informasi pemeliharaan tanaman jeruk pamelo Petani mengalami perubahan pengetahuan mengenai informasi pemeliharaan tanaman jeruk pamelo yang terdiri dari teknik penyemprotan pestisida dan pemupukan organik. 1 Rendah: Petani kurang mengetahui teknik pemangkasan tunas, pembersihan gulma, dan pengairan. 2 Sedang: Petani cukup mengetahui informasi mengenai teknik pemangkasan tunas, pembersihan gulma, dan teknik pengairan. 3 Tinggi: Petani menguasai informasi mengenai teknik pemangkasan tunas, teknik pembersihan gulma, dan pengairan