menjadi terbuka lebar. Anggota Poktan tidak hanya bergantung pada pemasaran melalui tengkulak, namun pemasaran dapat dilakukan melalui perusahaan retail
Carrefour.
Penjualan jeruk pamelo melalui Carrefour lebih menguntungkan karena harga jual lebih tinggi, yakni Rp 8.000-Rp 9.000. Pada saat panen raya Carrefour akan
mengambil produk jeruk, dan melakukan pembayaran dua minggu setelahnya. Jika terdapat jeruk yang tidak memenuhi standar seperti ukuran terlalu kecil, maka
petani akan menjualnya ke tengkulak. Selain itu, Kelompok Tani Sekar Mulyo juga aktif memasarkan jeruk pamelo mereka melalui pameran-pameran yang
diselenggarakan Dinas Pertanian, sehingga dapat menambah jejaring pemasaran jeruk pamelo.
c. Kelompok Tani Gotong Royong
Kelompok Tani Gotong Royong didirikan sejak tahun 1990-an, dengan jumlah anggota aktif sebanyak 75 petani. Sebagian besar anggota poktan saat ini tidak
melakukan budidaya jeruk pamelo, hanya lima orang anggota yang melakukan budidaya jeruk pamelo. Hal ini karena budidaya jeruk pamelo membutuhkan
perawatan yang lebih rumit dan modal yang lebih besar, dengan hasil panen yang cenderung menurun pada beberapa tahun terakhir. Kelompok tani aktif melakukan
pertemuan rutin setiap satu bulan sekali. Tanaman tebu dipilih untuk menggantikan kebun jeruk pamelo, karena dinilai memiiki perawatan yang lebih
sederhana, tahan terhadap hama dan penyakit, dan harga jual yang cukup baik.
Pertemuan rutin cukup sering diadiri oleh PPL untuk menyampaikan informasi mengenai penggunaan pupuk, atau teknologi terbaru yang dapat
menunjang pengembangan usahani. Poktan Gotong Royong cukup sering menerima bantuan dari Dinas Pertanian maupun Dinas Kehutanan dan
Perkebunan, terutama berupa bibit. Namun, seperti pada kelompok tani lainnya, anggota Poktan Gotong Royong jarang yang memanfaatkan bantuan bibit sebagai
tanaman komersial mereka. Hal ini karena kultivar bibit yang tidak jelas, dan dinilai tidak kuat sehingga mudah mati.
d. Kelompok Tani Mekarsari
Kelompok Tani Mekarsari sudah didirikan sejak tahun 1980-an, namun hingga saat ini belum memiliki SK Bupati Magetan secara resmi. Kelompok tani
Mekarsari terdiri dari 60 anggota dan diketuai oleh Bapak Sudji. Pertemuan kelompok rutin dilaksanakan setiap Sabtu Legi Selapanan. Umumnya
pembahasan pertemuan rutin kelompok, berfokus pada isu seputar lingkungan tempat tinggal dan pertukaran informasi mengenai pemeliharaan, perkembangan
jeruk pamelo, dan komoditas tanaman lain.
Anggota Poktan Mekarsari cukup banyak yang melakukan budidaya jeruk pamelo. Lahan jeruk pamelo yang dibudidayakan oleh anggota poktan cukup
luas, sehingga hasil produksi cukup tinggi. meskipun saat ini, petani anggota Poktan Mekarsari juga mengeluhkan rendahnya hasil produksi jeruk pamelo.
Petani merasa semakin sulit melakukan perawatan jeruk pamelo, karena serangan hama melalui kulit buah, dan kendala utama adalah serangan lalat
buah. Poktan dan PPL pernah mendiskusikan cara mengatasi permasalahan tersebut, dan salah satu solusi yang diberikan yakni melalui sosialisasi
pembuatan bubur California. Pembuatan bubur California sebenarnya tidak
terlalu sulit, namun membutuhkan waktu yang cukup lama. Petani cenderung tidak sabar dan menginginkan hasil yang instan, sehingga aplikasi bubur
California tidak diterapkan oleh sebagian besar petani.
Pemasaran jeruk pamelo anggota poktan sebagian besar dilakukan melalui tengkulak. Tengkulakpemborong sudah aktif mencari jeruk menjelang masa-
masa panen di bulan Mei-Juni, sehingga bukan petani yang mencari pasar namun tengkulak yang aktif mencari barang. Pemasaran produk jeruk pamelo
melalui tengkulak tentu merugikan petani karena harga yang lebih rendah, oleh karena itu sempat didirikan asosiasi pamelo. Namun, asosiasi tersebut belum
mampu meningkatkan bargaining position petani, khususnya dalam memasarkan produk mereka. Petani hanya sebagai price taker, sedangkan
tengkulakpemborong berperan sebagai price maker.
e. Kelompok Tani Sumber Mas
Kelompok Tani Sumber Mas memiliki SK resmi Bupati Magetan pada tahun 2008, namun kelompok ini sudah cukup lama berdiri. Anggota Poktan
terdiri dari 71 orang petani jumlah data anggota belum diperbaharui, kemungkinan berkurang karena terdapat beberapa anggota yang sudah
meninggal. Poktan Sumber Mas melaksanakan pertemuan rutin setiap satu bulan sekali dipimpin oleh Bapak Wagimin sebagai ketua, atau Bapak Maksum
sebagai ketua gapoktan.
Anggota Poktan Sumber Mas sebagian besar melakukan budidaya jeruk pamelo, sehingga saat pertemuan kelompok pembahasan mengenai
pemeliharaan jeruk pamelo cukup sering dilakukan, meskipun pertemuan jarang dihadiri oleh PPL. Poktan ini cukup mudah memperoleh informasi terkait
program-program atau bantuan dari Dinas Pertanian, karena Bapak Maksum sebagai ketua gapoktan merupakan anggota Poktan Sumber Mas. Informasi
pemasaran umumnya diperoleh dari salah satu anggota poktan yang berprofesi sebagai petani sekaligus tengkulak. Informasi pemasraan yang diperoleh berupa
harga, dan jenis kultivar jeruk pamelo yang paling laku di pasaran, sehingga anggota Poktan akan menanam sesuai dengan keinginan pasar.
f. Kelompok Tani Rukun
Kelompok Tani Rukun berjumlah 74 orang dan sudah didirikan sejak tahun 1980-an. Kelompok tani ini pada cukup aktif dalam mengajukan bantuan
ataupun kerjasama kepada pihak pemerintahan Dinas terkait, sehingga cukup sering memperoleh bantuan berupa bibit dan seperangkat alat pembuat pupuk
organik dan biogas.
Kelompok Rukun Tani kemudian terpecah menjadi kelompok tani poktan dan kelompok ternak poknak, dimana kelompok tani berfokus pada
pengembangan produksi jeruk pamelo, sedangkan kelompok ternak pada pemeliharaan sapi, dan pengolahan kotorannya menjadi pupuk organik.
Terpecahnya kelompok Rukun Tani membuat geliat poktan tidak sebesar dulu, ketua yang menjabat saat ini kurang aktif mengembangkan kegiatan kelompok
ataupun membuka jejaring ke pihak eksternal, sedangkan poknak menjadi lebih berkembang karena berkerjasama dengan Jejaring Pupuk Organik Jawa Timur,
dalam produksi dan pemasaran pupuk. Poknak sudah dapat memasarkan pupuk organik sebanyak dua ton ke Pacitan, dan beberapa kota lain di Jawa Timur.