PERSYARATAN KARANTINA TERHADAP LALULINTAS PEMASUKAN HPR DARI LUAR NEGERI YANG

BAB III TINDAKAN KARANTINA HEWAN

3.1. DARI LUAR NEGERI

3.1.1. TINDAKAN KARANTINA TERHADAP LALULINTAS PEMASUKAN HPR DARI LUAR NEGERI YANG BEBAS RABIES

a. PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Dokumen Persyaratan Karantina Diperlukan untuk mengetahui kelengkapan, kebenaran isi, dan keabsahan dokumen Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan fisik : i Pemeriksaan terhadap temperamen hewan ii Pemeriksaan temperatur tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, selaput lendir iii Pengamatan dan Pemeriksaan terhadap gejala klinis rabies adalah sebagai berikut : Gejala penyakit antara lain : 1. Hewan mencari tempat yang dingin, suka menyendiri, mati mendadak; 2. Agresif dan nervous; 3. Menyerang apa saja disekitarnya; 4. Memakan barang yang tidak lazim tanah, batu dan kayupika; 5. Refleks kornea berkuranghilang, pupil meluas dan kornea kering, tonus urat daging bertambah sikap siagakaku; 6. Mata keruh dan selalu terbuka diikuti inkoordinasi dan konvulsi; 7. Kornea kering dan mata terbuka dan kotor; 8. Paralise, semua refleks hilang, konvulsi dan mati.

b. PENGASINGAN

Dilakukan pengasingan di Instalasi Karantina Hewan yang telah ditetapkan selama minimal 14 hari dan atau kurang dari 14 hari bagi yang titer antibodinya 0,5 IUml atau lebih bila berasal dari negara bebas dengan vaksinasi, atau titer 0 nol bila berasal dari negara bebas tanpa vaksinasi. Bila terdapat kecurigaan terhadap penyakit selain rabies, maka dilakukan pengasingan di Instalasi Karantina Hewan.

c. PENGAMATAN

Pengamatan dilakukan dengan mengamati gejala klinis yang timbul selama masa pengasingan;

d. PERLAKUAN

i. Untuk negara asal yang melakukan vaksinasi dengan vaksin inaktif, titer antibodi minimal 0,5

IUml ≥ 0,5 IUml. Bila kurang dari 0,5 IUml dilakukan vaksinasi ulang bagi hewan yang akan masuk ke wilayah bebas dengan vaksinasi pulau Jawa atau wilayah endemis. ii. Untuk negara yang tidak melaksanakan vaksinasi, bila hewan akan masuk ke wilayah bebas dengan vaksinasi atau wilayah endemis maka wajib dilakukan vaksinasi. iii. Untuk negara yang tidak melaksanakan vaksinasi, bila hewan akan masuk ke wilayah bebas tanpa kegiatan vaksinasi, maka tidak perlu divaksin titer antibodi nol 0.

e. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

i Dilakukan pengambilan sampel berupa serum darah untuk pemeriksaan laboratorium. ii Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan antibodi rabies dengan menggunakan metoda uji Serum Netralisasi atau SN Test atau ELISA Test dengan hasil test dalam bentuk IUml.

f. PENOLAKAN

i Bila dokumen tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan, maka dilakukan penolakan. ii Bila hewan berasal dari negara bebas yang tidak melaksanakan kegiatan vaksinasi terdapat antibodi ≥ 0,1 IUml maka dilakukan penolakan. iii Untuk hewan yang berasal dari negara bebas yang melaksanakan kegiatan vaksinasi dan akan masuk ke daerah bebas tanpa vaksinasi, maka dilakukan penolakan bila terdapat antibodi 0,5 IUml.

g. PEMUSNAHAN

i. Bila setelah penolakan tidak segera meninggalkan wilayah RI, serta batas waktu penahanan karena dokumen yang menyertai tidak lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku telah habis dan dokumen tidak dapat dilengkapi, maka dilakukan tindakan pemusnahan. ii. Bila selama pengamatan hewan menunjukkan gejala rabies maka dilakukan pemusnahan di bawah pengawasan dokter hewan karantina, disaksikan oleh instansi terkait dan pemilik sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

h. PEMBEBASAN

Bila dokumen persyaratan lengkap, titer antibodi minimal 0,5 IUml ≥ 0,5 IUml dan selama pengamatan tidak menunjukkan gejala rabies serta hewan dinyatakan sehat oleh dokter hewan karantina dilakukan pembebasan 3.2. TINDAKAN KARANTINA TERHADAP LALULINTAS PEMASUKAN HPR ANTAR AREA DALAM WILAYAH INDONESIA YANG BEBAS RABIES

3.2.1. Dari wilayahdaerah asal bebas ke wilayahdaerah tujuan bebas Rabies

a. PEMERIKSAAN : Pemeriksaan dokumen

Diperlukan untuk mengetahui kelengkapan, kebenaran isi, dan keabsahan dokumen Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan fisik : i Pemeriksaan terhadap temperamen hewan ii Pemeriksaan temperatur tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, selaput lendir iii Pengamatan dan Pemeriksaan terhadap gejala klinis rabies adalah sebagai berikut : Gejala penyakit antara lain : 1. Hewan mencari tempat yang dingin, suka menyendiri, mati mendadak; 2. Agresif dan nervous; 3. Menyerang apa saja disekitarnya; 4. Memakan barang yang tidak lazim tanah, batu dan kayupika; 5. Refleks kornea berkuranghilang, pupil meluas dan kornea kering, tonus urat daging bertambah sikap siagakaku; 6. Mata keruh dan selalu terbuka diikuti inkoordinasi dan konvulsi; 7. Kornea kering dan mata terbuka dan kotor; 8. Paralise, semua refleks hilang, konvulsi dan mati.

b. PENGASINGAN

Dilakukan pengasingan di Instalasi Karantina Hewan yang telah ditetapkan minimum selama 14 empat belas hari dan atau kurang dari 14 empat belas hari bagi yang titer antibodi 0,5 IUml atau lebih ≥ 0,5 IUml bila berasal dari daerah bebas rabies dengan vaksinasi. Atau titer antibodi 0 nol bila berasal dari daerah bebas tanpa vaksinasi.

c. PENGAMATAN

Pengamatan dilakukan dengan mengamati gejala klinis yang timbul selama masa pengasingan

d. PERLAKUAN

Vaksinasi dilakukan sesuai dengan ketentuan vaksinasi.

e. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

i Dilakukan pengambilan sampel berupa serum darah untuk pemeriksaan laboratorium. ii Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan antibodi rabies dengan menggunakan metoda uji Serum Netralisasi atau SN Test atau ELISA Test dengan menggunakan hasil uji IUml; iii Pemeriksaan dapat dilakukan di laboratorium yang ditunjuk oleh Badan Karantina Pertanian

f. PENOLAKAN

i. Bila dokumen tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan, maka dilakukan penolakan. ii. Untuk hewan yang berasal dari daerah bebas yang melaksanakan kegiatan vaksinasi dan akan masuk ke daerah bebas tanpa vaksinasi, maka dilakukan penolakan bila terdapat antibodi 0,5 IUml.

g. PEMUSNAHAN

i. Bila setelah penolakan tidak segera meninggalkan wilayahdaerah pemasukan, serta batas waktu penahanan karena dokumen yang menyertai tidak lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku telah habis dan dokumen tidak dapat dilengkapi, maka dilakukan tindakan pemusnahan. ii. Bila selama pengamatan hewan menunjukkan gejala rabies maka dilakukan pemusnahan di bawah pengawasan dokter hewan karantina, disaksikan oleh instansi terkait dan pemilik sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

h. PEMBEBASAN

Bila dokumen persyaratan lengkap, titer antibodi minimal 0,5 IUml dan selama pengamatan tidak menunjukkan gejala rabies serta hewan dinyatakan sehat oleh dokter hewan karantina dilakukan pembebasan

3.2.2. Dari WilayahDaerah Asal Bebas Rabies Ke WilayahDaerah Tujuan Endemis Rabies

a. PEMERIKSAAN : Pemeriksaan dokumen

Diperlukan untuk mengetahui kelengkapan, kebenaran isi, dan keabsahan dokumen Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan fisik : iv Pemeriksaan terhadap temperamen hewan v Pemeriksaan temperatur tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, selaput lendir vi Pengamatan dan Pemeriksaan terhadap gejala klinis rabies adalah sebagai berikut : Gejala penyakit antara lain : 1. Hewan mencari tempat yang dingin, suka menyendiri, mati mendadak; 2. Agresif dan nervous; 3. Menyerang apa saja disekitarnya; 4. Memakan barang yang tidak lazim tanah, batu dan kayupika; 5. Refleks kornea berkuranghilang, pupil meluas dan kornea kering, tonus urat daging bertambah sikap siagakaku; 6. Mata keruh dan selalu terbuka diikuti inkoordinasi dan konvulsi; 7. Kornea kering dan mata terbuka dan kotor; 8. Paralise, semua refleks hilang, konvulsi dan mati.

b. PENGASINGAN

Dilakukan pengasingan di Instalasi Karantina Hewan yang telah ditetapkan minimum selama 14 empat belas hari.

c. PENGAMATAN

Pengamatan dilakukan dengan mengamati gejala klinis yang timbul selama masa pengasingan

d. PERLAKUAN

Vaksinasi dilakukan sesuai dengan ketentuan vaksinasi.

e. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

i Dilakukan pengambilan sampel berupa serum darah untuk pemeriksaan laboratorium. ii Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan antibodi rabies dengan menggunakan metoda uji Serum Netralisasi atau SN Test atau ELISA Test dengan hasil uji IUml; iii Pemeriksaan dapat dilakukan di laboratorium yang ditunjuk oleh Badan Karantina Pertanian

f. PENOLAKAN

Bila dokumen tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan, maka dilakukan penolakan.

g. PEMUSNAHAN

i. Bila setelah penolakan tidak segera meninggalkan wilayahdaerah pemasukan, serta batas waktu penahanan karena dokumen yang menyertai tidak lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku telah habis dan dokumen tidak dapat dilengkapi, maka dilakukan tindakan pemusnahan. ii. Bila selama pengamatan hewan menunjukkan gejala rabies maka dilakukan pemusnahan di bawah pengawasan dokter hewan karantina, disaksikan oleh instansi terkait dan pemilik sesuai peraturan perundangan yang berlaku.