Komunikasi Study on Policy Implementation in Technical Implementing Units Agricultural Quarantine in Preventing the Spread of Rabies

seharusnya dilakukan. Di situlah arti pentingnya variabel komunikasi dalam mentransformasikan substansi kebijakan secara jelas, tepat dan akurat. Informasi yang tidak akurat, tepat, jelas dan konsisten hanya akan menimbulkan deviasi dalam implementasi kebijakan. Terdapat 3 indikator untuk mengukur keberhasilan variabel komunikasi antara lain Indiahono 2009: 1. Transmisi Tansmisi adalah caramedia komunikasi yang digunakan untuk mensosialisasikan kebijakan. Penyaluran komunikasi yang baik akan dapat menghasilkan suatu implementasi yang baik pula. Transmisi yang baik akan mereduksi terjadinya miskomunikasi yang menyebabkan terjadinya distorsi implementasi kebijakan. 2. Kejelasan Kejelasan adalah pemahaman yang tepat mengenai pedoman. Komunikasi yang diterima oleh pelaksana kebijakan harus jelas dan tidak membingungkan. 3. Konsistensi Konsistensi adalah didapatkannya persepsi yang sama mengenai kejelasan informasi peraturan yang disosialisasikan institusi dan media. Perintah yang diberikan dalam pelaksanaan suatu komunikasi harus konsisten dan jelas. Perintah yang sering berubah-ubah akan menimbulkan kebingungan bagi pelaksanan dilapangan.

b. Sumber daya

Sumber daya merujuk pada sumber daya manusia dan sumber daya finansial. Kedua sumber daya harus diperhatikan, sebab tanpa kehandalan implementator, kebijakan menjadi kurang enerjik dan berjalan lambat seadanya, sedangkan sumber daya finansial menjamin keberlangsungan kebijakan. Terdapat empat indikator sumberdaya antara lain: 1. Staf Staf adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang terkait pada institusi yang ikut terlibat dalam proses implementasi kebijakan. Kegagalan dalam implementasi sering terjadi karena staf tidak mencukupi, tidak memadai atau tidak kompeten di bidangnya. Penambahan jumlah staf saja tidak mencukupi tetapi perlu kecukupan staf dengan keahlian dan kemampuan yang diperlukan dalam mengimplementasikan kebijakan. 2. Informasi Informasi mempunyai 2 bentuk yaitu bahan dan sarana pendukung yang tepat untuk mensosialisasikan kebijakan dan informasi yang berhubungan dengan data kepatuhan dari para pelaksana terhadap peraturan yang telah ditetapkan. 3. Wewenang Wewenang adalah adalah pemberian otoritas secara formal kepada pelaksana kebijakan yang bertujuan agar pelaksana dapat melakukan tindakan untuk mencapai tujuan. Kewenangan harus bersifat formal agar perintah dapat dilaksanakan. Kewenangan merupakan otoritas dan legitimasi bagi pelaksana dalam melaksanakan kebijakan yang ditetapkan secara politik. Tanpa kewenangan maka implementor tidak memiliki kekuatan apapun di mata publik sehingga implementasi kebijakan tidak dapat berjalan. 4. Fasilitas Fasilitas adalah sarana atau kemudahan yang diberikan oleh pemerintah untuk menjamin terlaksananya peraturan seperti bangunan dan sarana prasarana. Fasilitas pendukung merupakan sarana prasarana yang diperlukan untuk menjamin keberhasilan implementasi kebijakan. 5. Sumber dana Sumber dana adalah anggaran yang mencukupi dan berkesinambungan baik dari pemerintah maupun swasta untuk mensosialisasikan peraturan.

c. Disposisi atau Sikap Implementor

Disposisi atau sikap pelaksana kebijakan antara lain meliputi motivasi, komitmen, kejujuran dan sikap demokratis para implementor yang memungkinkan terlaksananya sebuah kebijakan. Sikap ini akan menurunkan resistensi dari masyarakat dan menumbuhkan rasa percaya dan kepedulian masyarakat terhadap pelaksana kebijakan. Variabel dalam unsur disposisi yaitu komitmen dan insentif.