yang dapat dilakukan untuk mengalihkan dampak risiko kepada pihak lain diantaranya yaitu melalui asuransi, leasing, outsourcing, dan hedging.
Melalui asuransi, asset perusahaan yang memiliki dampak risiko yang besar dapat terhindar dari kerugian apabila terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan oleh perusahaan sehingga kerugian tersebut ditanggung oleh pihak asuransi sesuai dengan kontrak perjanjian yang telah disepakati oleh
kedua pihak. Sedangkan leasing merupakan cara dimana asset digunakan oleh perusahaan namun kepemilikannya merupakan milik pihak lain
sehingga bila terjadi sesuatu pada asset tersebut maka pemiliknya yang akan menanggung kerugian atas asset tersebut.
Outsourcing merupakan suatu cara dimana pekerjaan diberikan kepada pihak lain untuk mengerjakannya sehingga bila terjadi kerugian
maka pihak tersebut yang menanggung kerugiannya. Pengertian hedging menurut kamus yaitu menutup transaksi jual beli komoditas, sekuritas atau
valuta yang sejenis untuk menghindari kemungkinan kerugian karena perubahan harga sedangkan hedging menurut pasar komoditas adalah
proteksi dari risiko kerugian akibat fluktuasi harga
3
.
3. 2 Kerangka Pemikiran Operasional
Ikan lele termasuk ikan konsumsi air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat. Pembesaran ikan merupakan suatu kegiatan budidaya yang bertujuan
untuk menghasilkan ikan lele ukuran konsumsi. Dalam kegiatan pembesaran ini, ikan lele didorong untuk tumbuh secara maksimum hingga mencapai ukuran
panen atau sesuai dengan ukuran pasar melalui penyediaan lingkungan media hidup ikan yang optimal, pemberian pakan yang tepat serta pengendalian hama
dan penyakit. Tahapan kegiatan produksi pembesaran ikan lele meliputi a persiapan kolam; b penebaran benih; c pemberian pakan; d pengelolaan air; e
pengendalian hama dan penyakit; dan f pemanenan. Pada persiapan kolam kegiatan yang dilakukan yaitu pengeringan dan
pengolahan tanah, pengapuran, pemupukan, dan pengisian air kolam. Menurut Mahyuddin 2008, pengapuran atau pemberian kapur pada kolam bertujuan untuk
3
www.one.indoskripsi.com . Artikel Hedging. Diakses tanggal 04 Maret 2010
menaikkan pH tanah, membunuh hama dan parasit, serta mempercepat pembongkaran bahan-bahan organik. Sedangkan kegiatan pemupukan dilakukan
untuk menyediakan media tumbuh pakan alami dan unsur hara bagi plankton sebagai pakan bagi lele terutama untuk stadia benih.
Benih lele yang ditebar harus sehat dan memiliki ciri-ciri yaitu ukurannya seragam, berwarna cerah, gerakannya lincah, tidak cacat, dan bebas dari penyakit.
Pakan merupakan komponen biaya produksi terbesar dalam budidaya ikan lele secara intensif. Kebutuhan pakan sebagian besar mengandalkan pakan buatan
pelet. Jumlah pakan yang diberikan umumnya disesuaikan dengan kebutuhan. Pemberian pelet mengacu pada berat tubuh ikan. Jumlah pemberian pakan buatan
untuk lele per hari yaitu 3-6 persen dari bobot ikan yang dipelihara Mahyuddin 2008.
Serangan hama dan penyakit bisa datang dan menyerang ikan secara tiba- tiba dan dapat menimbulkan kematian secara massal. Penyakit yang menyerang
ikan merupakan suatu proses hubungan antara tiga faktor yaitu lingkungan, ikan, dan jasad penyakit Mahyuddin 2008.
Konsumsi ikan lele pada beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Hal lain yang membuat ikan lele banyak dikonsumsi oleh
masyarakat umum adalah berkembangnya warung-warung tenda, khususnya yang berada di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi Jabodetabek.
Jumlah kebutuhan ikan lele untuk daerah Jakarta dan sekitarnya tersebut mencapai 100 ton per hari
4
. Seiring dengan semakin tingginya permintaan terhadap ikan lele, membuat peluang bisnis budidayanya semakin terbuka. Maka kini budidaya
ikan lele dikelola secara intensif. Tuntutan permintaan pasar yang cukup tinggi tersebut membuat banyak
petani yang mengembangkan skala usahanya. CV Jumbo Bintang Lestari merupakan salah satu usaha perikanan yang bergerak dalam usaha budidaya ikan
konsumsi khususnya ikan lele. CV Jumbo Bintang Lestari sebagai salah satu perusahaan budidaya ikan lele dengan skala usaha yang cukup besar menghadapi
kendala yaitu risiko produksi. Risiko produksi yang terjadi akan mengakibatkan
4
www.trobos.com . Peluang Budidaya Lele. Diakses 09 Januari 2011
penurunan produktivitas. Dalam hal ini perlu adanya suatu upaya untuk mengatasi risiko tersebut.
Indikasi adanya risiko produksi pada CV Jumbo Bintang Lestari dapat dilihat dari fluktuasi produksi. Hal tersebut akan berimplikasi terhadap
pendapatan yang akan diterima oleh CV Jumbo Bintang Lestari. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis risiko produksi sehingga dapat menerapkan strategi yang
tepat dalam menghadapi risiko produksi tersebut. Pada penelitian ini kegiatan produksi yang akan diambil yaitu pembesaran
ikan lele dumbo. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini antara lain, mengkaji faktor penyebab risiko produksi, menganalisis risiko
produksi pembesaran ikan lele yang dihitung dari fluktuasi tingkat kelangsungan hidup survival rate dan produksi ikan lele dumbo untuk mengetahui tingkat
risiko dari produksi dan kemudian menganalisis dampaknya terhadap penerimaan yang akan diperoleh perusahaan. Alur kerangka pemikiran operasional dapat
dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional
Indikasi sumber risiko : •
Kualitas dan Pasokan Benih •
Mortalitas •
Serangan Penyakit •
Kualitas Pakan •
Kondisi Cuaca •
Sumber Daya Manusia
Fluktuasi SR dan Produksi Pembesaran Lele Dumbo
CV Jumbo Bintang Lestari JBL
Analisis deskriptif : Identifikasi sumber-sumber
risiko produksi Analisis Kuantitatif :
Identifikasi probabilitas dan dampak risiko metode nilai standar dan metode
Value at Risk
Strategi Penanganan Risiko Tingkat Risiko
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan CV Jumbo Bintang Lestari yang berlokasi di Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi
tersebut dilakukan dengan sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan budidaya ikan lele
konsumsi yang sedang berkembang dan memiliki pasar yang baik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2010.
4.2 Jenis dan Sumber Data