kelangsungan hidup normal dari ikan lele yang dihasilkan dari awal tebar hingga panen yaitu sebesar 75 persen. Dari nilai x yang telah ditentukan maka
kemungkinan terjadinya penyimpangan hasil pada setiap kali produksinya adalah 35,20 persen. Hasil perhitungan nilai z yang didapat dari menggunakan metode
nilai standar adalah 0,352 dengan tanda positif, yang menunjukkan bahwa penurunan derajat kelangsungan hidup lele berada di sebelah kanan rata-rata
distribusi normalnya. Dari tabel distribusi normal maka dapat diketahui bahwa nilai pada z tabel adalah sebesar 0,352 yang berarti kemungkinan CV Jumbo
Bintang Lestari untuk memperoleh derajat kelangsungan hidup ikan lele dumbo yang diproduksi lebih dari derajat kelangsungan hidup normal, adalah 0,352 atau
35,20 persen.
6.4. Analisis Dampak Risiko Produksi
Analisis dampak risiko dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari kurangnya jumlah produksi yang
dihasilkan oleh CV Jumbo Bintang Lestari. Data yang digunakan untuk mengetahui besarnya dampak risiko yang dihadapi adalah data produksi ikan lele
dumbo yang dihasilkan oleh CV Jumbo Bintang Lestari. Data produksi yang diambil adalah yang menghasilkan SR dibawah standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan, yaitu 75 persen. Analisis risiko dari penurunan produksi ikan lele dumbo menunjukkan
bahwa CV Jumbo Bintang Lestari mengalami kerugian apabila mengalami produksi yang dihasilkan kurang dari produksi normal yang telah ditetapkan.
Target SR yang ditetapkan yaitu 75 persen dan dikonversi dalam besarnya produksi menjadi 20.901,71 kilogram dengan asumsi berat rata-rata ikan yang
dipanen yaitu 131 gram per ekor. Harga ikan lele yang dijual yaitu Rp 10.200 per kilogram. Sebelum dapat menganlisis dampak risiko yang dihadapi, terlebih
dahulu dilakukan penghitungan terhadap kekurangan produksi di CV Jumbo Bintang Lestari. Kekurangan produksi diperoleh dari selisih antara target yang
ditetapkan dengan jumlah produksi yang dihasilkan pada bulan tersebut. Kekurangan produksi yang dialami oleh CV Jumbo Bintang Lestari dapat dilihat
pada Lampiran 1.
Berdasarkan kekurangan produksi tersebut selanjutnya dihitung kerugian yang dialami oleh perusahaan dari perkalian antara jumlah kekurangan produksi
denga harga ikan lele yang dijual. Harga rata-rata lele yang dijual yaitu Rp 10.200 per kilogram. Setelah itu dapat dihitung dampak kerugian yang ditimbulkan dari
risiko produksi yang dihadapi. Analisis dampak risiko di CV Jumbo Bintang Lestari dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17 . Hasil Analisis Dampak Risiko Produksi CV Jumbo Bintang Lestari
Bulan Kerugian Rp
2008 2009
2010 Januari
- 24.048.642
41.985.342 Februari
- 2.927.502
12.905.142 Maret
26.436.462 4.804.302
- April
35.333.922 7.959.162
- Mei
25.441.962 8.727.222
- Juni
31.609.902 -
12.791.922 Juli
14.753.382 -
- Agustus
19.727.922 -
- September
- -
13.275.402 Oktober
13.161.162 11.740.302
36.016.302 Nopember
16.202.802 -
55.346.322 Desember
5.969.142 -
- Total
Rp 421.164.222 Rata-rata
Rp 20.055.439 Standar deviasi s
13.679.100,83 z 5
1,645 VaR
Rp 24.965.886 Kekurangan produksi yang dialami oleh CV Jumbo Bintang Lestari
selama tahun 2008 sampai tahun 2010 menyebabkan total kerugian yang ditanggung sebesar Rp 421.164.222. Kerugian yang terjadi disebabkan karena
adanya beberapa kejadian-kejadian merugikan yang telah di identifikasi pada sub- bab sebelumnya.
Penggunaan selang kepercayaan 95 persen atau nilai pada distribusi tabel z pada tingkat 5 persen menunjukkan kerugian Value at Risk yang terjadi pada CV
Jumbo Bintang Lestari sebesar Rp 24.965.886. Nilai tersebut menunjukkan bahwa CV Jumbo Bintang Lestari bisa yakin 95 persen bahwa perusahaan tidak akan
menderita kerugian akibat kurangnya jumlah produksi lele dumbo dari jumlah
normal melebihi Rp 24.965.886. Namun, ada kemungkinan 5 persen CV Jumbo Bintang Lestari menderita kerugian lebih besar dari Rp 24.965.886.
6.5 Pemetaan Sumber Risiko