Sebaran pohon dan karbon sesuai pengelompokannya digambarkan ke dalam peta agar secara spasial dapat menunjukkan sebaran pohon dan karbon plot
yang diamati.
3.3.2.1 Perhitungan Volume Tegakan
Perhitungan volume tegakan dilakukan untuk mengetahui besarnya potensi volume tegakan yang terdapat pada plot penelitian sebelum dilakukannya kegiatan
pemanenan kayu dan juga untuk mengetahui seberapa besar volume pemanenan yang dilakukan. Volume tegakan per hektar diperoleh dengan cara merata-ratakan
volume tegakan yang terdapat pada seluruh areal penelitian dan volume tegakan tiap plot ditentukan melalui penjumlahan nilai volume pohon-pohon yang
ditemukan pada plot tersebut. Untuk menentukan volume pohon yang terdapat pada plot penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus:
V = ¼. π. D
2
. H
bc
. f Keterangan :
V = Volume pohon m
3
D = Diameter pohon m H
bc
= Tinggi pohon bebas cabang m π = Phi 3,14
f = Faktor angka bentuk 0,7
3.3.2.2 Perhitungan Biomassa dan Karbon
Perhitungan biomassa yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan persamaan allometrik biomassa yang disusun oleh Brown 1997 yang diterapkan
pada zona iklim lembab yaitu : Y = exp [-2,134 + 2,530 x lnD]
Keterangan : Y = Biomassa per pohon Kg
D = Diameter pohon setinggi dada cm
Kandungan karbon di hutan alam dapat dihitung dengan menggunakan pendugaan biomassa hutan. Brown 1997 menyatakan bahwa umumnya 50 dari
biomassa hutan tersusun atas karbon sehingga dari hasil perhitungan biomassa dapat dirubah ke dalam bentuk karbon ton Cha yaitu dengan mengalikan nilai
biomassa dengan faktor konversi sebesar 0,5. Nilai pendugaan karbon secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
Karbon C = B x 0,5
Keterangan : C
= Jumlah karbon ton Cha B = Biomassa tonha
Untuk memperhitungkan
besarnya potensi simpanan karbon yang hilang
akibat kegiatan pemanenan kayu maka dapat diduga dari besarnya karbon yang terdapat pada pohon yang di panen atau ditebang.
3.3.2.3 Pemetaan
Pembuatan peta sebaran pohon dan karbon pada penelitian ini menggunakan metode Sistem Informasi Geografis SIG. Data sekunder Laporan
Hasil Cruising yang di dalamnya terdapat data jenis pohon, diameter, tinggi bebas cabang Tbc, dan koordinat posisi pohon X, Y. Dari data LHC tersebut
dilakukan analisis data untuk menghitung luas bidang dasar Lbds, Volume pohon, serta menghitung dugaan biomassa dan karbon dengan menggunakan
persamaan allometrik yang disusun oleh Brown 1997. Kemudian dari hasil analisis tersebut dibuat rekapan data dalam bentuk tabel dengan menggabungakan
data attribut dari LHC dan data hasil analisis Lbds, volume, biomassa, dan karbon dengan menggunakan Microsoft Excel. Setelah semua data digabungkan,
data disimpan dalam format file dBase IV Dbf IV atau tab delimited txt. Untuk lebih jelasnya tahapan pembutan peta sebaran pohon dan karbon disajikan pada
Gambar 4.
Gambar 4 Tahapan pembuatan peta sebaran pohon dan karbon. Data LHC:
- Jenis pohon
- Diameter cm
- Tbc m
- Koordinat posisi pohon
X, Y Analisis Data:
- Lbds pohon m
2
- Volume pohon m
3
- Biomassa tonha
- Karbon tonha
Joint tabel data LHC dan hasil analisis data
Microsoft Excel format file Dbf IV atau txt
Rekap data dalam bentuk tabel
Peta sebaran pohon
Analisis classify Data posisi
pohon serta attributnya
Peta sebaran karbon
Analisis SIG
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan