BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di petak tebang Q37 Rencana Kerja Tahunan RKT 2011 IUPHHK-HA PT. Ratah Timber, Desa Mamahak Teboq,
Kecamatan Long Hubung, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur Gambar 2. Waktu penelitian dilakukan selama satu bulan dari bulan April 2011 sampai
dengan bulan Mei 2011.
Gambar 2 Peta lokasi penelitian petak Q37 blok tebangan RKT 2011 PT. Ratah Timber.
3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer
dengan software Microsoft Excel untuk mengolah data serta ArcView GIS 3.2 dan Arc
GIS 9.3 untuk pemetaan hasil pengolahan data. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Laporan Hasil Cruising LHC dari hasil
Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan pada blok tebangan petak Q37
Rencana Kerja Tahunan RKT 2011 PT Ratah Timber, data curah hujan, data pertumbuhan tegakan Petak Ukur Permanen PUP yang tidak diberi perlakuan
pada areal bekas tebangan blok RKT 2003 sebagai pembanding, peta areal kerja pengusahaan hutan, peta areal kerja blok tebangan RKT 2011 PT Ratah Timber.
3.3. Metode Penelitian
Pada penelitian ini metode penelitian untuk menduga stok karbon menggunakan persamaan allometrik biomassa yang disusun oleh Brown 1997
yang diterapkan pada zona iklim lembab, sedangkan untuk membuat peta sebaran pohon dan karbon menggunakan metode Sistem Informasi Geografis SIG.
Tahap penelitian dimulai dari menentukan secara langsung petak tebang yang akan diteliti, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan pemetaan. Petak
tebang yang dipilih dalam penelitian ini adalah petak Q37 blok tebangan Rencana Kerja Tahunan RKT 2011.
Langkah awal dalam melaksanakan penelitian ini adalah memeriksa kebenaran Laporan Hasil Cruising LHC, mengambil beberapa pohon untuk
dihitung ulang dan dicocokkan dengan data yang terdapat pada LHC. Untuk lebih jelasnya tahap penelitian disajikan pada Gambar 3.
Laporan Hasil Cruising LHC: 1.
Jenis pohon 2.
Diameter cm 3.
Tinggi bebas cabang m 4.
Koordinat pohon X,Y Pengecekan lapangan
memeriksa kebenaran LHC
Pengolahan dan analisis data
Pemetaan
Peta sebaran pohon
Peta sebaran karbon
Gambar 3 Diagram alur penelitian.
3.3.1 Pengumpulan Data 3.3.1.1 Data Sekunder
Data sekunder yang di kumpulkan adalah berupa data potensi tegakan sebelum dilakukannya kegiatan penebangan yang diperoleh dari Laporan Hasil
Cruising LHC, data kondisi umum perusahaan, data curah hujan, data
pertumbuhan tegakan Petak Ukur Permanen PUP, peta areal kerja pengusahaan hutan, peta areal kerja blok tebangan Rencana Kerja Tahunan RKT 2011, daftar
nama pohon yang berada di kawasan IUPHHK PT. Ratah Timber.
3.3.2 Pengolahan Data
Pengelompokan data dan pengolahan data yang dilakukan dalam
penelitian ini, sebagai berikut:
1. Pengelompokan Jenis Pengelompokan jenis dilakukan dengan mengelompokkan jenis ke dalam
kelompok Dipterocarpaceae dan kelompok jenis non Dipterocarpaceae. 2. Pengelompokan Diameter Pohon
Dalam penelitian ini, data dikelompokkan menjadi tiga kelas diameter sesuai dengan sistem silvikultur TPTI, yaitu: kelompok pohon inti diameter 20-49,9
cm, pohon lindung dan kelompok pohon layak tebang diameter ≥ 50 cm.
3. Penghitungan Jumlah Pohon Jumlah pohon dihitung untuk setiap kelompok jenis Dipterocarpaceae dan non
Dipterocarpaceae dan setiap kelompok kelas diameter pohon. 4. Penghitungan Persentase Jumlah Pohon
Persentase jumlah pohon dihitung dari perbandingan jumlah pohon setiap kelompok jenis dan setiap kelompok kelas diameter pohon terhadap
keseluruhan jumlah total pohon dalam plot. 5. Pengelompokan Berdasarkan Kelompok Jumlah Pohon dan Persentase Jumlah
Pohon Jumlah pohon masing-masing plot dikelompokkan menjadi beberapa kelas
sesuai sebaran jumlah pohon dan plot-plot yang termasuk dalam kelas jumlah pohon tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan persentase jumlah
kelompok jenis pohonnya. 6. Pemetaan Sebaran Pohon dan Karbon Berdasarkan Kelompok Kondisi Tegakan
Sebaran pohon dan karbon sesuai pengelompokannya digambarkan ke dalam peta agar secara spasial dapat menunjukkan sebaran pohon dan karbon plot
yang diamati.
3.3.2.1 Perhitungan Volume Tegakan
Perhitungan volume tegakan dilakukan untuk mengetahui besarnya potensi volume tegakan yang terdapat pada plot penelitian sebelum dilakukannya kegiatan
pemanenan kayu dan juga untuk mengetahui seberapa besar volume pemanenan yang dilakukan. Volume tegakan per hektar diperoleh dengan cara merata-ratakan
volume tegakan yang terdapat pada seluruh areal penelitian dan volume tegakan tiap plot ditentukan melalui penjumlahan nilai volume pohon-pohon yang
ditemukan pada plot tersebut. Untuk menentukan volume pohon yang terdapat pada plot penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus:
V = ¼. π. D
2
. H
bc
. f Keterangan :
V = Volume pohon m
3
D = Diameter pohon m H
bc
= Tinggi pohon bebas cabang m π = Phi 3,14
f = Faktor angka bentuk 0,7
3.3.2.2 Perhitungan Biomassa dan Karbon
Perhitungan biomassa yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan persamaan allometrik biomassa yang disusun oleh Brown 1997 yang diterapkan
pada zona iklim lembab yaitu : Y = exp [-2,134 + 2,530 x lnD]
Keterangan : Y = Biomassa per pohon Kg
D = Diameter pohon setinggi dada cm
Kandungan karbon di hutan alam dapat dihitung dengan menggunakan pendugaan biomassa hutan. Brown 1997 menyatakan bahwa umumnya 50 dari
biomassa hutan tersusun atas karbon sehingga dari hasil perhitungan biomassa dapat dirubah ke dalam bentuk karbon ton Cha yaitu dengan mengalikan nilai
biomassa dengan faktor konversi sebesar 0,5. Nilai pendugaan karbon secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
Karbon C = B x 0,5
Keterangan : C
= Jumlah karbon ton Cha B = Biomassa tonha
Untuk memperhitungkan
besarnya potensi simpanan karbon yang hilang
akibat kegiatan pemanenan kayu maka dapat diduga dari besarnya karbon yang terdapat pada pohon yang di panen atau ditebang.
3.3.2.3 Pemetaan
Pembuatan peta sebaran pohon dan karbon pada penelitian ini menggunakan metode Sistem Informasi Geografis SIG. Data sekunder Laporan
Hasil Cruising yang di dalamnya terdapat data jenis pohon, diameter, tinggi bebas cabang Tbc, dan koordinat posisi pohon X, Y. Dari data LHC tersebut
dilakukan analisis data untuk menghitung luas bidang dasar Lbds, Volume pohon, serta menghitung dugaan biomassa dan karbon dengan menggunakan
persamaan allometrik yang disusun oleh Brown 1997. Kemudian dari hasil analisis tersebut dibuat rekapan data dalam bentuk tabel dengan menggabungakan
data attribut dari LHC dan data hasil analisis Lbds, volume, biomassa, dan karbon dengan menggunakan Microsoft Excel. Setelah semua data digabungkan,
data disimpan dalam format file dBase IV Dbf IV atau tab delimited txt. Untuk lebih jelasnya tahapan pembutan peta sebaran pohon dan karbon disajikan pada
Gambar 4.
Gambar 4 Tahapan pembuatan peta sebaran pohon dan karbon. Data LHC:
- Jenis pohon
- Diameter cm
- Tbc m
- Koordinat posisi pohon
X, Y Analisis Data:
- Lbds pohon m
2
- Volume pohon m
3
- Biomassa tonha
- Karbon tonha
Joint tabel data LHC dan hasil analisis data
Microsoft Excel format file Dbf IV atau txt
Rekap data dalam bentuk tabel
Peta sebaran pohon
Analisis classify Data posisi
pohon serta attributnya
Peta sebaran karbon
Analisis SIG
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT. Ratah Timber merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang memperoleh kepercayaan dari pemerintah untuk mengelola hutan dalam bentuk
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu IUPHHK pada hutan alam berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 359Menhut-II2009 tanggal
18 Juni 2009. Keputusan Menteri kehutanan tersebut merupakan izin perpanjangan ke-2 kedua setelah sebelumnya mendapatkan izin perpanjangan
ke-1 pertama berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 95Kpts- II2000 tanggal 22 desember 2000. Adapun Keputusan Pemberian Hak
Pengusahaan Hutan untuk pertama kali diperoleh berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 526KptsUmII1970 tanggal 7 Nopember 1970 dengan luas areal ±
125.000 ha. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.359Menhut-
II2009, luas areal kerja IUPHHK PT. Ratah Timber adalah ± 93.425 ha, terletak di Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur, jangka waktu IUPHHK
berlaku selama 45 tahun terhitung sejak tanggal 8 Nopember 2010 dan akan berakhir pada tanggal 7 Nopember 2055.
Selama masa PT. Ratah Timber dari tahun 1970 – 2010, perusahaan sudah memanfaatkan hasil hutan berupa kayu sebanyak 2.440.679 m³ seluas 84.323 ha.
Realisasi tebangan tiap sepuluh tahun disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Realisasi tebangan PT. Ratah Timber
Tahun Luas ha
Produksi m³ 1970-1980 40.800
1.133.358 1981-1990 15.200
545.773 1991-2000 14.088
434.483 2000-2010 14.235
327.065 Jumlah 84.323 2.440.679
Sumber: Rencana Karya Tahunan 2010 PT. Ratah Timber
4.2 Letak dan Luas Perusahaan