Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hutan Hujan Tropis

kenaikan konsentrasi gas rumah kaca dapat mengakibatkan pemanasan global di muka bumi. Pemanasan global dapat diartikan sebagai kenaikan temperatur muka bumi secara perlahan yang berakibat pada perubahan iklim global di muka bumi yang berdampak negatif terhadap keberlangsungan kehidupan manusia. Sebagaimana vegetasi hijau lainnya, tumbuhan di hutan menyerap karbon dari lingkungannya melalui proses fotosintesis. Hasil fotosintesis setelah dikurangi respirasi dan yang di makan oleh herbivora akan terakumulasi berupa biomassa tumbuhan. Besarnya biomassa tumbuhan akan mempengaruhi kandungan karbon tumbuhan tersebut. Karbon yang terdapat dalam tumbuhan jika masuk ke lingkungan, baik lingkungan tanah, perairan, maupun udara terutama melalui kebakaran hutan dapat menjadi bahan pencemar dan pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas lingkungan sekitarnya Onrizal 2004. SIG secara umum dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan integrasi data dan permodelan data, sehingga dapat diperoleh informasi spasial yang lebih komprehensif. Informasi spasial tersebut nantinya dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. Sistem Informasi Geografis SIG adalah sekumpulan yang terorganisir dari perangkat keras computer computer hardware , perangkat lunak software, data geografi geographic data, dan personil personnel yang dirancang secara efisien merekam capture, menyimpan store, memperbaharui update, memanipulasi manipulate, menganalisis analize, dan menyajikan display semua bentuk informasi yang bereferensi geografis Jaya 2002. Data yang diperoleh dari hasil IHMB dapat di gunakan untuk mengetahui potensi hutan, menganalisis karakteristik tegakan. Selanjutnya informasi tentang potensi hutan dapat digunakan untuk menduga potensi sebaran cadangan karbon. Gambaran tentang dugaan potensi cadangan karbon tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam perdagangan karbon agar kelestarian hutan atas dasar pertimbangan ekologis maupun ekonomis dapat dicapai.

1.2 Tujuan Penelitian

1. Menghitung dugaan simpanan karbon areal petak tebangan Q37 Rencana Kerja Tahunan RKT 2011 PT. Ratah Timber, Kalimantan Timur. 2. Membuat peta penyebaran pohon dan karbon areal petak tebangan Q37 Rencana Kerja Tahunan RKT 2011 PT. Ratah Timber, Kalimantan Timur.

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk kepentingan penyusunan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu RKTUPHHK, memberikan informasi dan kontribusi nyata khususnya kepada PT. Ratah Timber terhadap potensi fungsi hutan sebagai simpanan karbon dalam mengurangi konsentrasi gas rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global, dan menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam perdagangan karbon carbon trade dunia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hutan Hujan Tropis

Hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh-tumbuhan memanjat dengan bunga yang beraneka warna yang berperan sangat penting bagi kehidupan di bumi ini Arief 2001. Menurut Arief 2001 hutan hujan tropis mempunyai suhu bulanan rata- rata 20 ˚ C – 50˚ C dengan curah hujan 2000 – 5000 mm per tahun. Hutan hujan tropis terdapat di Amerika Selatan lembah Amazone, Amerika Tengah, Afrika lembah Congo, dan Asia Tenggara Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Jenis- jenis pohon yang tumbuh untuk Amerika, yaitu: Swietinia, Mora, Cedrella, Ocotea, dan Virolla. Jenis-jenis pohon yang tumbuh untuk Afrika, yaitu: Terminalia, Khaya, Triplochiton , dan Anchomea. Sedangkan jenis-jenis pohon yang tumbuh untuk Asia Tenggara adalah Dipterocarpaceae. Dalam UU RI No. 41 tahun 1999, hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Pengertian hutan dapat ditinjau dari beberapa faktor antara lain: wujud biofisik lahan dan tumbuhan, fungsi ekologi, kepentingan kegiatan operasional pengelolaan atau kegiatan tertentu lainnya, dan status hukum lahan hutan Suhendang 2002. Hutan bukan hanya sekumpulan individu pohon, tetapi sebagai masyarakat tumbuhan yang kompleks, terdiri atas pepohonan, semak, tumbuhan bawah, jasad renik tanah, dan hewan. Satu sama lain saling terikat dalam hubungan ketergantungan. Untuk dapat dikategorikan sebagai hutan, sekelompok pepohonan harus mempunyai tajuk yang cukup rapat, sehingga merangsang pemangkasan alami dengan cara menaungi ranting dan dahan di bagian bawah, serta menghasilkan tumpukan bahan organik serasah yang sudah terurai maupun yang belum di atas tanah mineral Indriyanto 2008. Menurut Simbolon et al. 1989 diacu dalam Indriyanto 2008, hutan hujan tropis memiliki ciri, yaitu: terdapat pada daerah beriklim basah, tanah kering, pedalaman, dan berupa hutan campuran didominasi oleh pohon-pohon yang selalu hijau. Di Indonesia, hutan hujan tropik terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya. Hutan tersebut mempunyai lebih kurang 3000 jenis pohon besar dan termasuk ke dalam 450 marga atau genus Arief 1994, diacu dalam Indriyanto 2008. Isi tegakan hutan hujan tropika didominasi oleh pohon-pohon yang selalu hijau dan tidak mengenal periode menggugurkan daun. Menurut tinggi tempatnya hutan hujan tropik dibedakan menjadi 3 zone sebagai berikut Indriyanto 2008: Zone 1 : 0 – 1000 mdpl; hutan hujan bawah Zone 2 : 1000 – 3300 mdpl; hutan hujan tengah Zone 3 : 3300 – 4100 mdpl; hutan hujan atas

2.2 Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Indonesia TPTI