Tujuan Pendidikan Jasmani Pengertian Pendidikan jasmani

14 Pandangan tradisional menganggap bahwa manusia itu terdiri dari dua komponen utama yang dapat dipilah-pilah, yaitu jasmani dan rohani dikhotomi. Pandangan ini menganggap bahwa pendidikan jasmani hanya semata-mata mendidik jasmani atau sebagai pelengkap, penyeimbang, atau penyelaras pendidikan rohani manusia. Dengan kata lain pendidikan jasmani hanya sebagai pelengkap saja Adang Suherman, 2000: 17. Undang-Undang No empat tahun 1950 Bab VI Pasal 9 sebagai berikut, Pendidikan jasmani yang menuju keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan usaha untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat kuat lahir batin, diberikan pada segala sekolah Adang Suherman, 2000: 17 b Pandangan modern Pandangan modern menganggap manusia sebagai satu kesatuan yang utuh holistik. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani Adang Suherman, 2000: 22.

2.1.3.1. Tujuan Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah pergaulan pedagogik dalam dunia gerak dan penghayatan jasmani. Pendidikan jasmani menampakkan dirinya keluar sebgai pengajaran dalam latihan jasmani atau sebagai pengajaran gerak. Isi dari aspek pendidikan jasmani ini di tentukan oleh intensi-intensi pedagogik atau tujuan- tujuan pendidikan jasmani. Sesuai dengan modalitas dari hubungan manusia 15 dengan duniannya, dengan benda-benda, dengan orang lain dan dengan dirinya sendiri. Maka tujuan yang dapat diraih adalah sebagai berikut : 1 Pembentukan gerak : a. Memenuhi serta mempertahankan keinginan gerak. b. Penghayatan ruang, waktu, dan bentuk. c. Mengenal kemungkinan gerak diri sendiri. d. Memperkaya dan memperluas kemampuan gerak dengan melakukan pengalaman gerak. 2 Pembentukan prestasi : a. Belajar mengarahkan diri pada pencapaian prestasi. b. Belajar mengenal kemampuan dan keterbatasan diri. c. Meningkatkan sikap tepat terhadap nilai yang nyata dari tingkat dan bidang prestasi, dalam kehidupan sehari-hari, dalam masyarakat dan dalam olahraga. 3 Pembentukan sosial : a. Pengakuan dan penerimaan peraturan-peraturan dan norma-norma bersama. b. Mengikut sertakan kedalam struktur kelompok fungsional, bekerjasama, menerima pimpinan dan memberikan pimpinan. c. Belajar bertanggung jawab terhadap yang lain, memberi pertolongan, memberi perlindungan dan berkorban. 16 4 Pertumbuhan badan : a. Peningkatan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat tumbuh, bersikap dan bergerak dengan baik dan untuk dapat berprestasi secara optimal kekuatan dan mobilitas, pelepasan ketegangan dan kesiap siagaan. b. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri dengan menbiasakan cara-cara hidup sehat. Akhirnya perlu diperhatikan batasan yang dikemukakan oleh UNESCO dalam “International Charter of Physical Education and Sport” berikut ini : “Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak” abdul kadir ateng, 1992:7.

2.2. Aspek – aspek dalam Penjasorkes.

2.2.1. Aspek Kognitif

Aspek kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir, menegtahui dan memecahkan masalah dalam pembelajaran penjasorkes mencangkup pengetahuan tentang konsep-konsep gerak yang sesuai dengan prinsip-prinsip suatu gerakan. Menurut Bloom 1956 tujuan domain kognitif terdiri atas lima bagian :

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25