P a g e | 26
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
dari pihak siswa: Kesulitan bahasa, sukar menghafal, terjadi distorsi atau ketidakjelasan, gangguan pancaindera, sulit mengungkap kembali, sulit menerima pelajaran, tidak tertarik terhadap materi yang
dipelajari, dan sebagainya; b Ditinjau dari pendidik, misalnya pendidik tidak mahir mengemas dan menyajikan materi pelajaran, faktor kelelahan, ketidakajegan, dan sebagainya; dan c Ditinjau dari
pesan atau materi yang disampaikan, misalnya: materi berada jauh dari tempat siswa, materi terlau kecil, abstrak, terlalu besar, berbahaya kalau disentuh, dan sebagainya.
3. Rasional Penggunaan Media Menurut Teori Kerucut Pengalaman
Cone of Experience
Berdasar alasan bahwa tidak semua pengalaman dapat diberikan secara langsung, maka diperlukan media. Dengan menggunakan media, diharapkan masalah-masalah komunikasi dan
masalah pembelajaran dapat diatasi. Kerucut Pengalaman Edgar Dale sebagaimana pada Gambar 1 menggambarkan semakin ke atas semakin abstrak, semakin ke bawah semakin konkret. Dalam proses
pembelajaran, manakala pendidik dapat memberikan pengalaman langsung, nyata, dan konkret kepada peserta didik adalah ideal. Jika tidak mungkin, maka diberikan berturut-turut pengalaman
tiruan, dramatisasi, demonstrasi, pengalaman lapangan, pameran, gambar bergerak, gambar mati, rekaman radioaudio, lambang visual, dan lambang verbal.
Teori kerucut pengalaman tersebut dikembangkan Edgar Dale. Berdasar kerucut pengalaman tersebut, dalam pembelajaran mula pertama kita mengajak siswa terlibat dalam pengalaman nyata
atau pengalaman langsung. Jika tidak memungkinkan, kita mengajak siswa untuk mengamati peristiwa yang dimediakan peristiwa yang disajikan dengan menggunakan media, dan akhirnya kita
mengajak siswa mengamati lambang atau simbul yang merupakan representasi kejadian.
a. Fungsi Media
Menurut Degeng 1998, media-media tertentu memiliki keistimewaan, antara lain: a Kemampuan fiksatif, artinya media memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan, kemudian
menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Dengan kemampuan ini berarti suatu objek atau kejadian dapat digambar, dipotret, difilmkan, atau direkam kemudian disimpan lama dan pada saat
diperlukan dapat ditunjukkan lagi dan diamati seperti keadaan aslinya; b Kemampuan manipulatif, artinya media dapat menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara
disesuaikan dengan keperluan. Maksudnya, penampilan suatu objek atau kejadian dapat diubah-ubah ukurannya, kecepatannya serta dapat diulang-ulang penampilannya; dan c Kemampuan distributif,
artinya dalam sekali penampilan suatu objek atau kejadian dapat menjangkau pengamat yang sangat banyak, misalnya dengan media TV atau radio.
Dilihat dari keistimewaan yang dimilikinya, media mempunyai fungsi yang jelas untuk menghindari atau memperkecil gangguan komunikasi penyampaian pesan pembelajaran. Secara garis
besar, fungsi media menurut Degeng, 1998 dapat dikemukakan sebagai berikut, yakni 1 menghindari terjadinya verbalisme, 2 membangkitkan minatmotivasi, 3 menarik perhatian siswa,
4 mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan ukuran, 5 mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar, serta 6 mengefektifkan pemberian rangsangan untuk belajar.
3. Jenis, Klasifikasi, Dan Pemilihan Media Pembelajaran a.
Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran
Berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya, secara umum, ada 4 klasifikasi, yakni: a media visual, b media audio c media audio visual, dan d multi media.
1. Media visual
Ada beberapa jenis media visual, di antaranya adalah media grafis, media cetak, dan media OHP.
a Media Grafis Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian
kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbolgambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan mudah
diingat orang. Yang termasuk media grafis antara lain : 1 g
rafik,
yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol, 2 d
iagram,
yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis
simbol, 3 b
agan,
yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting, 4 s
ketsa,
yaitu gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar, 5
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 27
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
p
oster,
yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat, 6 p
apan flanel,
yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas, 7
bulletin board,
yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya.
Gambar 1: Kerucut Pengalaman Edgar Dale b Media Cetak
Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan
printing
atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesan melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan.
Jenis media bahan cetak ini di antaranya: a
Buku teks,
yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran. Penyusunan buku teks ini disesuaikan dengan urutan
sequence
dan ruang lingkup
scope
GBPP tiap bidang studi tertentu; b
Modul,
yaitu suatu paket progaram yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu
Lambang verbal
Lambang Visual
Rekaman radio audio
Gambar mati Gambar bergerak
Pameran Pengalaman lapangan
Demonstrasi Dramatisasi
Tiruan pengalaman simulasi Pengalaman langsung
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 28
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
paket modul biasanya memiliki komponen petunjuk guru, lembaran kegiatan siswa, lembaran kerja siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes; dan c
Bahan pengajaran terprogram,
yaitu paket program pengajaran individual, hampir sama dengan modul. Perbedaannya dengan modul, bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topik-topik kecil untuk setiap
bingkaihalamannya. Satu bingkai biasanya berisi informasi yang merupakan bahan ajaran, pertanyaan, dan balikanrespons dari pertanyaan bingkai lain.
c Media OHP
OHT
Overhead Transparency
adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP
Overhead Projector
. OHT terbuat dari bahan transparan yang biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.
Ada 3 jenis bahan yang dapat digunakan sebagai OHT, yaitu: a
Write on film
plastik transparansi, yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi atau digambari secara langsung dengan
menggunakan spidol; b
PPC transparancy film
PPC=
Plain Paper Copier
, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin fotokopi; dan c
Infrared transparancy film
, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin thermofax.
OHP
Overhead Projector
adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program- program transparansi pada sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis.
Ada dua jenis model OHP, yaitu: a
OHP Classroom
, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan di suatu kelas atau ruangan. Biasanya memiliki bobot yang lebih
berat dibandingkan dengan OHP jenis
portable
; dan b
OHP Portable
, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa ke mana-mana, ukurannya lebih kecil dan bobot beratnya lebih ringan.
2. Media Audio