P a g e | 9
Modul Pendidikan  Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
eksperimen.  Jika  dimungkinkan,  sebaiknya  gagasan  yang  baru  dibentuk  itu  diuji  dengan  suatu percobaan atau persoalan yang baru.
4  Aplikasi  ide  dalam  langkah  ini  ide  atau  pengetahuan  yang  telah  dibentuk  siswa  perlu
diaplikasikan pada bermacam-macam situasi yang dihadapi. Hal ini akan membuat pengetahuan siswa lebih lengkap bahkan lebih rinci.
5  Review dalam fase ini memungkinkan siswa mengaplikasikan pengetahuannya pada situasi yang
dihadapi  sehari-hari,  merevisi  gagasannya  dengan  menambah  suatu  keterangan  atau  dengan cara  mengubahnya  menjadi  lebih  lengkap.  Jika  hasil  review  kemudian  dibandingkan  dengan
pengetahuan  awal  yang  telah  dimiliki  maka  akan  memunculkan  kembali  ide-ide  elicitasi  pada diri siswa.
d. Teori Belajar Sosial Humanistik
Teori  belajar  sosial  Humanistik  diperkenalkan  oleh  Albert  Bandura  1977--1986  yang menjelaskan  tentang  pengaruh  penguatan  dari  luar  diri  atau  lingkungan  seorang  siswa.  Aktivitas
kognitif dalam diri siswa kemampuan belajar iswa dilaului dengan cara “modelling” atau mencontoh
perilaku  orang  lain.  Teori  ini  mementingkan  pilihan  pribadi,  kreativitas,  dan  aktualisasi  dari  setiap individu yang belajar.
Bandura mengemukakan ada 6 enam prinip yang mendasar dalam menerapkan teori belajar Humanistik,  yaitu  1  menyatakan  perilaku,  2  kemampuan  membuat  atau  memahami
simboltandalambang,  3  kemampuan  berpikir  ke  depan,  4  kemampuan  untuk  seolah-olah mrngalami  sendiri  apa  yang  dialami  orang  lain,  5  kemampuan  mengatur  diri  sendiri  dan  6
kemampuan untuk berefleksi. 1
Faktor-faktor yang Saling Menentukan
Dalam hal ini ada tiga faktor yang saling menentukan, yaitu a perilaku, b berbagai faktor yang ada pada pribadi seseorang dan c peristiwa-peristiwa yang terjadi pada lingkungan diri orang
tersebut.  Ketiga  faktor  tersebut  secara  bersama-sama  saling  bertindak  sebagai  penentu  atau penyebab yang satu terhadap yang lain.
2
Kemampuan Membuat atau Memahami SimbolTandaLambang
Bandura  berpendapat  bahwa  seseorang  dalam  memahami  dunia  ini  secara  simbolis  melalui gambar-gambar  kognitif
cognitive  representation.
Oleh  karena  itu  seseorang  termasuk  Anda  lebih cepat  bereaksi  terhadap  gambaran  kognitif  dari  dunia  sekitar  daripada  terhadap  dunia  itu  sendiri.
Artinya  Anda  memiliki  kemampuan  berpikir  dan  memanfaatkan  bahasa  sebagai  alat  untuk  berpikir yang  kemudian  tersimpan  dalam  ngatan  dan  hal-hal yang  akan  datang  dapat  pula  diuji  coba  secara
simbolis dalam pikiran. Pikiran-pikiran merupakan simbol-simbol atau gambaran kognitif dari masa lalu maupun masa depan yang dapat memengaruhi atau menyebabkan munculnya perilaku tertentu.
3
Kemampuan Berpikir ke Depan
Kemampuan  berpikir  atau  mengolah  simbol  dapat  dimanfaatkan  untuk  merencanakan  masa depan.  Anda  dapat  menduga  bagaimana  orang  lain  akan  bereaksi  terhadap  Anda  berkaitan  dengan
tujuan  yang  ingin  dicapai,  merencanakan  tindakan-tindakan  yang  harus  diambil  untuk  mencapai tujuan tersebut. Kondisi inilah yang disebut berpikir ke depan, dan cenderung tindaakan diawali oleh
pikiran. 4
Kemampuan untuk Seolah-olah Mengalami Sendiri apa yang Dialami Orang Lain
Anak-anak maupun orang dewasa mampu belajar dengan cara memperhatikan perilaku orang lain  dan  memperhatikan  konsekuensi  dari  perilaku  tersebut.  Keadaan  inilah  yang  disebut  belajar
berdasarkan  apa  yang  dialami  orang  lain.  Selain  itu  seseorang  belajar  dengan  melakukan  sendiri dalam berbagai hal dan terjadi konsekuensi dari perbuatanperilakunya. Cara belajar dari pengalaman
orang lain merupakan upaya seseorang untuk mengembangkan sesuatu yang dipikirkan. 5
Kemampuan Mengatur Diri Sendiri
Setiap orang pada umumnya memiliki kemampuan mengendalikan perilaku diri sendiri. Anda telah mengatur kegiatan sehari-hari, misalnya kapan harus memeriksa kesehatan secara rutin, berapa
jam  harus  tidur,  jam  berapa  harus  berangkat  mengajar,  kapan  harus  menyiapkan  perangkat pembelajaran,  kapan  melakukan  evaluasi  setiap  mata  pelajaran,  kapan  Anda  mengajukan  kenaikan
pangkat, Anda melaksanakan tugas sebagai guru secara optimal, kapan melaksanakan penelitian dan tentunya masih banyak kegiatan yang Anda atur baik yang yang bersifat rutin, maupun skala prioritas.
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 10
Modul Pendidikan  Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Perilaku-perilaku  ini  Anda  kerjakan  selain  untuk  melaksanakan  kewajiban  sebagai  guru,  juga berdasarkan standard an motivasi yang telah anda tetapkan sendiri.
6 Kemampuan untuk Berefleksi
Prinsip  ini  menjelaskan  bahwa  sebagian  besar  orang  cenderung  melakukan  refleksi  atau perenungan  untuk  memikirkan  tentang  kemampuan  pribadi  masing-masing.  Mereka  umumnya
mampu  memantau  ide-ide,  dan  kepantasan  menilai  ide  tersebut  serta  menilai  dirinya  dengan memperhatikan  konsekuensi  dari  perilakunya.  Berdasarkan  semua  penilaian  dirinya  itu,  yang  paling
penting  adalah  penilaian  terhadap  tingkat  kompetensi  atau  kemampuan  mereka  dapat  mengerjakan suatu  tugas  dengan  sukses.  Penilaian  terhadap  diri  sendiri  disebut  keyakinan  akan  kemampuan  diri
self efficacy
yang ternyata memengaruhi pilihan seseorang terhadap kegiatan yang akan dilakukan, besarnya usaha yang akan ditunjukkan untuk menyelesaikan tugas tersebut, besarnya tantangan saat
menghadapi kesulitan, dan kemungkinan muncul rasa khawatir menghadapi suatu tugas, bahkan ada rasa takut ataupun kurang percaya diri.
e. Rangkuman