P a g e | 173
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
temanya dapat berupa pernyataan “seorang lelaki yang takut pada istri langsung mencelakakan orang lain”. Berdasarkan premis dan tema di atas, isi dramatik dapat
dikembangkan. Dengan kata lain, kini saatnya mengembangkan premis dan tema di atas ke dalam sebuah paragraf yang bagus.
b. Bahasa dramatik Bahasa drama yang digunakan dapat prosaik, puitik, atau sosiologik. Jika dialog disusun
dengan kalimat-kalimat seperti layaknya karya sastra bergenre prosa dan dengan melihat keseimbangan linguistik dan artistik, maka bahasa itu prosaik. Jika dialog ditulis dengan
berfokus pada versifikasi, seperti penataan bait, larik, rima, dan irama, maka bahasa drama itu bersifat puitik. Jika dialog disesuaikan dengan konteks, sehingga memungkinkan
munculnya ragam dan dialek bahasa Indonesia, maka bahasa drama itu bersifat sosiologik.
c. Bentuk dramatik Yang menyangkut bentuk dramatik ialah ragam ekspresi, gaya ekspresi, dan plot literer.
Dalam drama konvensional, dikenal ragam ekspresi yang baku , misalnya tragedi, komedi, tragikomedi, melodrama, dan
farce
banyolan. Gaya ekspresi menyangkut visi dan pandangan penulis, yang penuangannya umumnya sesuai
dengan paham atau aliran yang dianutnya, apakah realisme, ekspresionisme, eksistensialisme, atau absurdisme. Penulis dapat memilih ragam ekspresi yang sesuai dengan
pandangannya, meskipun tidak tertutup kemungkinan pandangannya itu justru memberontaki dari gaya ekspresi yang ada dan tersedia.
Plot literer adalah plot yang terdapat dalam naskah drama. Plot yang ditulis bukan plot yang diwujudkan oleh gerak eksternal maupun internal yang dilakukan aktor di atas panggung. Jika
penulis membuat plot secara kait-mengait dalam rangkaian episodenya, maka disebut plot episodik. Jika cerita berjalan secara kronologis dan kaausal dari A menuju Z, maka disebut
plot sirkuler. Jika plot itu tidak berujung, melingkar dari A menuju A kembali atau X menuju
ke “entah”, disebut pula plot sirkuler. d. Struktur dramatik
Struktur dramatik berkaitan dengan perkembangan dan kaitan antarkonflik yang muncul, memuncak, dan berakhir. Dalam drama konvensional, struktur dramatik seperti konvensi
klasik plot menurut Aristoteles atau dapat juga yang dikembangkan Gustav Freitag Harymawan, 1988:18-20 yaitu eksposisi, komplikasi, resolusi, klimaks, dan konklusi.
Konklusi dalam tragedi disebut katastrof berakhir dengan kesedihan, sementara dalam komedi disebut denumen berkahir dengan kebahagiaan.
Perlatihan
a Anda pasti sudah beberapa kali membaca cerpen mungkin juga novel. Pilih salah satu karya tersebut yang memiliki kemungkinan dipentaskan dengan mempertimbangkan unsur-unsur
drama. Ubahlah cerita yang sudah Anda baca itu dalam bentuk dialog-dialog drama Berilah beberapa keterangan pementasan. Selamat mencoba
b Anda pernah membaca cerita rakyat atau dongeng, bukan? Pilih salah satu cerita rakyat atau dongeng yang paling Anda sukai dan memungkinkan dipentaskan. Buatlah naskah dramanya
berdasarkan cerita rakyat atau dongeng tersebut. Selamat mencoba
e. Menulis Cerpen Cerita Pendek
Dalam kegiatan belajar ini Anda diharapkan dapat menulis cerita pendek. Kegiatan belajar ini dibagi menjadi dua subtopik, yakni 1 tentang cerita pendek, dan 2 menulis cerita pendek.
Subtopik tentang cerita pendek diharapkan memberikan pemahaman yang utuh tentang unsur-unsur pembentuk cerita pendek. Unsur-unsur pembentuk cerita pendek utama diharapkan
akan mampu menjadi dasar bagi penulisan cerita pendek. Contoh teks cerpen yang disajikan dimaksudkan sebagai pembuka tafsir bagi pengembangan
topik tertentu menjadi sebuah cerita pendek. 1 Tentang Cerita Pendek
Cerpen adalah karya sastra yang popular di masyarakat di samping puisi. Dibandingkan dengan novel, cerpen yang lebih pendek, memungkinkan dibaca orang dalam sekali duduk, di antara
kesibukan keseharian. Bukti bahwa pernyataan ini benar adalah kehadiran cerpen yang terbit pada hampir setiap harian atau surat kabar umumnya dimuat pada hari Minggu. Tabloid, majalah,
newsletter
, atau jurnal bahkan jurnal online juga menyajikan cerpen dalam edisi tertentu. Dan, dibanding puisi, secara umum, masyarakat lebih mudah memahami pesan yang disampaikan
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 174
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
penulisnya. Sebelum mengenal seluk-beluk cerpen secara umum, simak dua kutipan teks cerpen di bawah
ini. Kutipan cerpen 1:
Langit jadi merah. Seekor naga menukik, menyapu bintang-bintang dan matahari. Pucuk-pucuk sayapnya memercik bara. Api bertebaran. Angin berputing. Ketakutan
disemprotkan ke udara seperti tinta gurita. Para satria berbaju zirah itu bergelimpangan. Jerit putus asa menyesaki ruang. Makhluk itu marah luar biasa. Rumah-rumah, pohon-pohon,
pucuk gunung di kejauhan, jadi remuk tak jelas bentuk. Rata tanah. Semua. Kecuali satu anak yang berdiri tegak tak bergerak. Tangannya menggenggam busur yang selesai teregang.
Waiahnya segelap batu, namun matanya seterang kilat. Dari busurnyalah panah besar yang menghunjam di dada sang naga.
“Pada Suatu Hari, Ada Ibu dan Radian” karya Avianti Armand Kutipan cerpen 2:
Akulah Jibril, malaikat yang suka membagi-bagikan wahyu. Aku suka berjalan di antara pepohonan, jika angin mendesir: itulah aku; jika pohon bergoyang: itulah aku; yang
sarat beban wahyu, yang dipercayakan Tuhan ke pundakku. Sering wahyu itu aku naikkan seperti layang-layang, sampai jauh tinggi di awan, dengan seutas benang yang
menghubungkannya; sementara itu langkahku melentur-lentur melayang di antara batang pisang dan mangga.
Akulah Jibril, malaikat yang telah membagi-bagikan wahyu kepada Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Muhammad, Nabi Isa, Nabi-nabi lain, yang kedatanganku
senantiasa ditandai dengan gemerisiknya angin di antara pepohonan atau padang pasir. “Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat” karya Danarto
Secara umum cerpen adalah cerita atau
narasi
, bukan analisis argumentatif, yang
fiktif
, tidak benar-benar telah terjadi tetapi dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, serta
relatif pendek
. Ciri utama cerpen adalah 1 cerita yang disampaikan relatif pendek, 2
fiction
‘sifatnya rekaan’, dan 3 bersifat naratifpenceritaan.
Penceritaan narasi --- hemat dan ekonomis --- hanya ada duatiga tokoh, satu peristiwa, satu efek bagi pembaca. Tapi satu kesatuan yang utuh dan lengkap --- dapat dilihat dari segi-segi unsur
yang membentuknya.
Dalam praktiknya, hanya satu saja yang dipentingkan cerpenis dalam karyanya, misal alur atau plot cerita. Sebagai bahan pengayaan, silakan Anda baca cerpen “Seribu Kunang-kunang di Manhattan”
karya Umar Kayam. 1. Plot
Plot dengan jalan cerita tidak bisa dipisahkan. Misal, Raja mati = jalan cerita. Raja mati karena sakit hati = plot. Plot bersembunyi di balik jalan cerita.
Jalan cerita memuat kejadian. Suatu kejadian ada karena ada sebabnya, ada alasannya. Yang menggerakkan kejadian cerita tersebut adalah plot, yaitu segi rohaniah dari kejadian. Kejadian akan
berkembang = konflik. Unsur-unsur Yang Membentuk
peristiwa cerita alurplot tokoh cerita karakter
tema cerita suasana cerita
mood
dan atmosfir sudut pandang pencerita
point of view
gaya
style
pengarang
PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
P a g e | 175
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
pengenalan timbulnya konflik
Plot konflik memuncak
berpusat pada konflik klimaks
pemecahan soal Timbulnya konflikterbitnya plot sering berhubungan dengan unsur watak atau tema, bahkan setting.
Segi yang paling menarik dari cerpen adalah plot ini. Sebagai bahan pengayaan Anda, silakan baca cerpen “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi” karya Seno Gumira Adjidarma.
2. Tema