15
e. Teori Tiga Motif Sosial
Menurut Atkinson dan McClelland yang dikutip oleh Sudibyo 2002: 26, tiga motif sosial yang utama yaitu kebutuhan berprestasi need for achievement,
kebutuhan afiliasi need for affiliation, dan kebutuhan berkuasa need for power. Teori tiga motif sosial yang dikemukakan oleh Atkinson dan McClelland ini lebih
dikenal dengan teori berprestasi. Menurut Sri Mulyani yang dikutip oleh Sudibyo 2002: 26, mengenai
motif berprestasi, motif berafiliasi, dan motif berkuasa diajukan pengertian sebagai berikut:
“… motif yang mendorong individu untuk berpacu dengan ukuran keunggulan. Adapun ukuran keunggulan ini dapat berupa dirinya sendiri,
dapat orang lain, dan dapat pul a kesempurnaan tugas”.
“… motif berafiliasi ini adalah motif yang mendorong individu untuk berinteraksi dengan orang lain yang mengandung kepercayaan, afeksi, dan
empati yang simpatik”. “… motif berkuasa mendorong individu untuk menguasai dan
memanipulasi orang lain. manifestasi motif ini tidak selalu dalam bentuk yang terselubung”.
Menurut Sudibyo 2002: 26, di samping motif berprestasi, cukup banyak atlet giat berlatih dan segan untuk meninggalkan perkumpulannya karena
terdorong motif berafiliasi. Di antara atlet-atlet senior dan juga para pelatih tidak tertutup kemungkinan adanya dorongan motif berkuasa.
Menurut Husdarta 2010: 41, yang dimaksud dengan motivasi berprestasi adalah kebutuhan untuk mengungguli dalam hubungannya dengan ukuran-
ukuran yang dipertandingkan. Sedangkan yang dimaksud dengan motivasi untuk berkuasa adalah kebutuhan untuk mengontrol dan mempengaruhi
orang lain. dan yang dimaksud dengan motivasi berafiliasi adalah kebutuhan untuk merasakan kehangatan dalam pergaulan atau hubungan
sosial.
16 Dari beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa seseorang
melakukan kegiatan olahraga karena adanya motivasi. Motivasi adalah dorongan seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu dalam rangka memenuhi
kebutuhannya. Motivasi berolahraga dalam teori tiga motif sosial yaitu karena ingin mendapatkan prestasi, ingin berkumpul dengan teman sebaya dalam suatu
klub, atau bahkan karena ingin berkuasa dalam klubnya tersebut.
3. Ciri