tersebut memiliki keinginan ataupun rencana untuk melakukannya. Semakin tinggi keinginan dari orang tersebut, maka akan semakin tinggi
pula keinginan seseorang untuk menampilkan suatu perilaku Jogiyanto. 2007: 29. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulkan
bahwa apabila seseorang memiliki minat terhadap suatu hal maka orang tersebut akan menunjukkan suatu tindakan atau melakukan suatu perilaku
tertentu.
c. Jenis-jenis Minat
Krapp, Hidi, dan Renninger dalam Leonardo Listiyanto 2012 mengkategorikan minat menjadi tiga jenis minat, yaitu:
1 Minat Pribadi Minat pribadi merupakan karakteristik kepribadian seseorang yang
relatif stabil, yang cenderung ada pada diri seseorang. Minat pribadi biasanya dapat langsung mempengaruhi seseorang pada beberapa
aktivitas atau topik yang spesifik. Minat pribadi dapat dilihat saat seseorang menjadikan aktivitas atau topik tersebut sebagai pilihan
untuk hal yang pasti, secara umum menyukai aktivitas tersebut, menyebabkan kesenangan pribadi, serta aktivitas yang dijalani
memiliki arti penting bagi seseorang tersebut.
2 Minat Situasi Minat situasi didefinisikan sebagai minat yang sebagian besar
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Lingkungan mempengaruhi seseorang untuk mempunyai minat terhadap suatu hal.
3 Minat dalam Ciri Psikologis Minat dalam ciri psikologis adalah interaksi dari minat pribadi
seseorang dengan ciri-ciri minat situasi. Minat pada pengertian ini dikarenakan seseorang melakukan aktivitas tersebut karena memiliki
nilai yang tinggi dan mengetahui lebih banyak mengenai aktivitas tersebut.
d. Akuntan Perusahaan
Akuntan Perusahaan merupakan profesi atau pekerjaan dari seorang akuntan yang bekerja pada suatu perusahaan perusahaan miliki negara
maupun perusahaan swasta. Akuntan Perusahaan memiliki peran melaksanakan berbagai fungsi akuntansi di perusahaan. Akuntan
Perusahaan disebut pula sebagai akuntan intern ataupun akuntan manajemen. Soemarso 2004 menjelaskan bahwa akuntan perusahaan
atau akuntan intern internal accountants, merupakan tenaga akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Akuntan Perusahaan
memiliki tugas seperti: 1 Perancangan sistem akuntansi di perusahaan;
2 Penyusunan laporan akuntansi kepada pihak eksternal perusahaan; 3 Penyusunan laporan akuntansi kepada manajemen perusahaan;
4 Penyusunan anggaran perusahaan; 5 Mengurus perpajakan perusahaan; dan
6 Melakukan pemeriksaan dan pengendalian internal di perusahaan.
Menurut Hansen dan Mowen 2009 Akuntan Perusahaan
didefinisikan sebagai adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan. Akuntan Perusahaan harus berpartisipasi aktif dalam proses
pengambilan keputusan bisnis oleh manajemen perusahaan. Hansen dan Mowen mengelompokan pekerjaan akuntansi di perusahaan menjadi
akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan. Akuntansi manajemen mempunyai tugas untuk menghasilkan informasi keuangan bagi pengguna
internal untuk
merencanakan, memutuskan,
menjalankan, dan
mengevaluasi keputusan bisnis. Akuntansi keuangan bertugas untuk menyusun laporan keuangan perusahaan bagi pihak eksternal perusahaan
seperti investor, kreditur, pemetintah, dan lainnya. Chartered Institute of Management Accountants CIMA dalam
Yundhantoko 2013: 16-17 menjelaskan bahwa akuntan manajemen
dituntut untuk
dapat mengimplementasikan
ketrampilan dan
pengetahuannya untuk menyusunan dan menyajikan informasi keuangan untuk mendukung manajemen perusahaan dalam merencanakan,
memutuskan, menjalankan, dan mengevaluasi kebijakan perusahaan. Akuntan Perusahaan merupakan salah satu pekerjaan atau profesi akuntan
yang memiliki peran penting di perusahaan khususnya dalam hal pengelolaan aset perusahaan.
e. Minat menjadi Akuntan Perusahaan