Koefisien Determinasi Adjusted R

nilai sebesar 3,834 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dibanding taraf signifikansi yang telah ditetapkan 0,000 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Tingkat Keuntungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Modal Intelektual pada perusahaan sektor perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan kata lain, H a2 dalam penelitian ini diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Saleh et al. 2008, Novitasari dan Januarti 2009, Widaryanti 2010, Putriani 2010, yang menyatakan bahwa Tingkat Keuntungan berpengaruh terhadap Kinerja Modal Intelektual dengan tanda positif. Perusahaan dengan tingkat keuntungan yang tinggi tentunya akan semakin banyak dana yang diinvestasikan ke dalam modal intelektual, sehingga memotivasi manajer untuk meningkatkan kinerja modal intelektualnya.

c. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Modal Intelektual

Hasil analisis statistik untuk variabel Ukuran Perusahaan diketahui bahwa koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,206. Hasil uji t untuk variabel Ukuran Perusahaan diperoleh nilai sebesar 0,532 dengan tingkat signifikansi lebih besar dibanding taraf signifikansi yang telah ditetapkan 0,597 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Modal Intelektual pada perusahaan sektor perdagangan, jasa, dan investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan kata lain, H a3 dalam penelitian ini ditolak. Perusahaan yang besar memang memiliki aset yang banyak, namun hanya sedikit perusahaan yang dapat mengoptimalkan modal intelektualnya Mahardika, 2014. Selain itu, perusahaan sektor perdagangan, jasa, dan investasi seperti PT. Panorama Sentrawisata Tbk PANR, PT. Media Nusantara Citra Tbk MNCN, PT. Fast Food Indonesia Tbk FAST memiliki aset yang lebih sedikit dari pada perusahaan sektor manufaktur atau properti, karena perusahaan sektor perdagangan, jasa, dan investasi tidak memerlukan aset fisik yang besar dalam kegiatan operasionalnya. Perusahaan tersebut lebih berfokus terhadap pelayanan kepada pelanggan sehingga lebih memelukan tenaga kerja yang banyak. Oleh sebab itu, komponen total aset dalam perhitungan M-VAIC yang dimiliki perusahaan sektor perdagangan, jasa, dan investasi memiliki kontribusi yang sangat kecil. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri 2011, namun sejalan dengan hasil penelitian Irawan 2014 dan Mahardika 2014, yang