Modified Value Added Intellectual Coefficient M-VAIC

dalam dunia bisnis William 2000. Meizaroh 2012 menyatakan bahwa umur perusahaan menunjukkan perusahaan tetap eksis, mampu bersaing, dan memanfaatkan peluang bisnis dalam suatu perekonomian.

4. Tingkat Keuntungan

Tingkat keuntungan menunjukkan laba profit yang dihasilkan oleh perusahaan dalam kaitannya dengan ukuran perusahaan, yang diukur menurut aktiva total yang digunakan, modal jangka panjang atau jumlah pegawai Pass dan Lowes, 1994:534. Definisi lain dikemukakan oleh Harahap 2011 yang menyatakan bahwa tingkat keuntungan menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya.

5. Ukuran Perusahaan

Sudarmaji dan Sularto 2007 menerangkan bahwa ukuran perusahaan merupakan cerminan besar kecilnya perusahaan yang tampak dalam nilai total aset perusahaan yang terdapat dalam neraca akhir tahun. Semakin besar total aset, maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. Astuti 2015 menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan merupakan ukuran dari besar atau kecilnya suatu perusahaan yang dapat dilihat dari berbagai skala dan ukuran perusahaan dapat diukur berdasarkan pada total aktiva perusahaan dan dapat menentukan tingkat kemudahan untuk memperoleh dana yang berasal dari pasar modal dalam suatu perusahaan.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa peneliti pernah melakukan penelitian terkait dengan Kinerja Modal Intelektual. Saleh et al. 2008 meneliti tentang stuktur kepemilikan dan kinerja modal intelektual pada berbagai perusahaan di Malaysia. Penelitian tersebut menguji pengaruh kepemilikan keluarga, kepemilikan manajerial, kepemilikan pemerintah dan kepemilikan asing terhadap kinerja modal intelektual dengan menggunakan profitabilitas dan leverage sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja modal intelektual, sedangkan kepemilikan keluarga, kepemilikan manajerial, kepemilikan pemerintah dan kepemilikan asing tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap kinerja modal intelektual. Novitasari dan Januarti 2009 melakukan penelitian pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini mengukur pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja modal intelektual di 79 perusahaan perbankan untuk periode 2005-2007. Penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja modal intelektual, ROA berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja modal intelektual, sedangkan kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan risiko perusahaan tidak memengaruhi Kinerja Modal Intelektual. Widaryanti 2010 menguji faktor-faktor yang memengaruhi kinerja modal intelektual pada industri perbankan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini menggunakan 24 perusahaan. Hasil penelitian menyatakan bahwa rintangan masuknya pesaing baru terbukti berpengaruh terhadap kinerja modal intelektual dengan tanda negatif, efisiensi investasi pada modal intelektual dan profitabilitas bank terbukti berpengaruh terhadap kinerja modal intelektual dengan tanda positif, dan efisiensi bank tidak berpengaruh terhadap kinerja modal intelektual, walaupun arahnya positif. Putriani 2010 meneliti pengaruh struktur kepemilikan, tingkat keuntungan, perusahaan, risiko perusahaan terhadap kinerja modal intelektual pada sektor perbankan yang terdaftar di BEI. Penelitian tersebut menggunakan 60 sampel perusahaan perbankan. Hasil penelitan menjelaskan bahwa kepemilikan keluarga dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Modal Intelektual, sedangkan Profitabilitas dan Risiko Perusahaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Modal Intelektual. Putri 2011 meneliti pengaruh struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan umur perusahaan terhadap kinerja modal intelektual Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun