Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori 1. Modal Intelektual

Definisi mengenai modal intelektual telah banyak dikaji oleh para ahli. Stewart dan Ruckdeschel 1998 mendefinisikan modal intelektual sebagai pengetahuan yang dapat mengubah bahan mentah menjadi lebih bernilai. Bontis 2001 mengatakan bahwa modal intelektual adalah total keseluruhan dari human capital dan structural capital. Xinfeng-ye 2016 menyatakan modal intelektual adalah total keseluruhan pengetahuan yang akan dipinjamkandijadikan piutang untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dalam organisasi. Dumay 2016 menyimpulkan bahwa modal intelektual adalah materi intelektual, pengetahuan, pengalaman, properti intelektual, informasi, dll. yang dapat digunakan untuk menciptakan nilai. Terdapat beberapa kesamaan mengenai definisi yang telah dikemukakan. Jika ditarik suatu kesimpulan, modal intelektual terdiri dari tiga elemen utama Sawarjuwono dan Kadir, 2003, yaitu:

a. Human Capital Modal Manusia

Human capital didefinisikan sebagai pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman yang melekat pada karyawan. Artinya, ketika karyawan meninggalkan perusahaan, maka modal tersebut juga menghilang dari perusahaan. Human capital meliputi inovasi, fleksibilitas, toleransi terhadap ambiguitas, motivasi, kepuasan, kemampuan belajar, loyalitas, pelatihan, pendidikan formal, ketrampilan, kemampuan kejuruan, kemampuan bekerja sama dan semangat wirausaha Saleh et al., 2008:6. Perusahaan tidak dapat menciptakan pengetahuan dengan sendirinya tanpa inisiatif dari individu yang terlibat dalam proses organisasi. Oleh karena itu, Human capital sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan karena Human capital merupakan penggabungan aset-aset tak berwujud yang melekat dalam diri anggota organisasi Anatan, 2010:4.

b. Structural Capital atau Organizational Capital Modal

Organisasi Structural capital didefinisikan sebagai pengetahuan yang tetap tinggal dalam organisasi walaupun karyawan meninggalkan organisasi, yang meliputi perjanjian, basis data, informasi, sistem, budaya, prosedur, sistem administrasi, kebiasaan, dan best practice Saleh et al., 2008:6. Structural capital merupakan infrastruktur yang dapat membantu mendukung pekerja untuk mengoptimumkan kinerja intelektualnya dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.