7 diolah dengan basa seperti NaOH dalam air, maka akan terbentuk ion enolat,
yang kemudian dapat bereaksi pada gugus karbonil dari molekul aldehida yang lain. Hasilnya ialah oksidasi satu molekul aldehida ke molekul aldehida
yang lain seperti pada Gambar 4.
Gambar 4. Oksidasi satu molekul aldehida ke molekul aldehida yang lain
Kondensasi aldol dengan menggunakan katalis basa akan membentuk ion enolat Gambar 5, yang kemudian akan terjadi serangan nukleofil oleh
enolat pada gugus karbonil lain yang terstabilisasi oleh resonansi Gambar 6. Produk reaksi ini adalah garam alkoksida, aldol akan terbentuk dan
mengalami dehidrasi menghasilkan senyawa karbonil tak jenuh Gambar 7. Reaksi dengan katalis basa:
Ion enolat Gambar 5. Pembentukan ion enolat
Produk aldol Gambar 6. Serangan enolat pada gugus karbonil.
8 produk aldol senyawa karbonil tak jenuh
Gambar 7. Dehidrasi aldol Senyawa aldol β-hidroksialdehida dan β-hidroksiketon hasil dari
reaksi oksidasi lebih mudah terdehidrasi karena ikatan rangkap dalam produk dehidrasi berkonjugasi dengan gugus karbonil. Konjugasi meningkatkan
kestabilan produk dan oleh sebab itu senyawa karbonil tak jenuh α,β-aldehida
atau keton mudah diperoleh sebagai produk kondensasi aldol Bruice, P.Y., 2007 : 873.
Reaksi pembentukan senyawa vanilaseton atau 4-4-hidroksi-3- metoksifenil-3-buten-2-on dari reaksi antara aseton dengan vanilin
ditunjukkan pada Gambar 8 berikut:
HO C
OCH
3
C H
3
C CH
3
O
NaOH
aq
aseton
O H
HO OCH
3
CH
3
O
vanilin vanilaseton
+
Gambar 8. Reaksi pembentukan senyawa vanilaseton
4. Reaksi Oksidasi KMnO
4
H
2
O
Pada suatu reaksi redoks zat yang mengoksidasi zat lain disebut oksidator atau zat pengoksidasi, sedangkan zat yang mereduksi zat lain
diseabut reduktor atau zat pereduksi. Pada reaksi redoks, oksidator direduksi
9 sedangkan reduktor dioksidasi. Hubungan anatra oksidator, reduktor, dan
perubahan bilangan oksidasi serta perubahan elektron dapat dilihat pada Tabel 1:
Tabel 1. Hubungan oksidator, reduktor, dan perubahan bilangan oksidasi Pengertian
Bilangan Oksidasi Electron
Oksidasi Bertambah
Pelepasan elektron Reduksi
Berkurang Penerimaan electron
Oksidator Berkurang
Menerima elektron Reduktor
Bertambah Memberikan electron
Salah satu oksidator yang umum digunakan adalah KMnO
4
. Kalium permanganat KMnO
4
adalah oksidator kuat. Zat ini digunakan sebagai desinfektan dan digunakan dalam laboratorium untuk menganalisis kadar besi
dalam baja dengan mengoksidasi ion Fe
2+
Hiskia Ahmad, 2001. Underwood 1983 menyatakan bahwa kalium permanganat digunakan secara luas sebagai
perekasi oksidasi selama seratus tahun lebih. KMnO
4
merupakan pereaksi yang mudah diperoleh, tidak mahal, dan tidak memerlukan indikator, kecuali
jika digunakan larutan-larutan yang sangat encer.
Reaksi adisi alkena oleh oksidator KMnO
4
akan menghasilkan alkohol mekanisme reaksi oksidasi etena menggunakan oksidator KMnO
4.
Gambar 9. Reaksi adisi alkena oleh KMnO
4
Oksigen dari agen pengoksidasi
10 Pada suasana asam maka ion manganat VII akan direduksi menjadi
ion mangan II
Gambar 10. Reaksi reduksi ion manganatVII pada suasana asam
Pada suasana basa maka ion manganatVII pertama-tama direduksi menjadi ion-ion manganatVI yang berwarna hijau sesuai persamaan berikut:
Gambar 11. Reaksi reduksi ion manganatVII pada suasana basa
Reaksi selanjutnya, ion manganatVI direduksi menjadi padatan manganIV oksida yang berwarna coklat gelap manganoksida.
Gambar 12. Reaksi reduksi ion manganatVI
5. Kromatografi Lapis Tipis KLT
Kromatografi adalah suatu metode analisis yang mana suatu campuran dipisahkan menjadi komponen-komponen menurut daya tarik relatif terhadap
fasa diam dan fasa gerak. Kromatografi merupakan salah satu cara pemisahan kimia yang paling populer dan paling banyak digunakan. Hal tersebut
dikarenakan sistem ini banyak memberikan keuntungan, yaitu peralatan yang diperlukan sederhana, murah, waktu analisis yang singkat, daya pisah yang
cukup tinggi, dan sampel yang digunakan sangat sedikit Brawn, 1982:104. Larutan hijau tua
Endapan coklat gelap