Spektroskopi Infra Merah Deskripsi Teori

15

7. Spektroskopi Massa

Spektrometri massa adalah salah satu aplikasi dari alat analisis yang menyajikan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang atom atau komposisi molekular dari senyawa organik ataupun anorganik. Spektrometer massa pertama kali digunakan oleh Thompson pada tahun 1912 dan Aston tahun 1919. Spektrometer massa menghasilkan data berupa muatan partikel yang terdiri dari fragmentasi ionik dari molekul awal, dan urutan-urutannya berdasarkan perbandingan massanya Silverstein, et al., 1981. GC-MS merupakan metode pemisahan senyawa organik yang menggunakan dua metode analisis senyawa yaitu kromatografi gas GC untuk menganalisis jumlah senyawa secara kuantitatif dan spektrometri massa MS untuk menganalisis struktur molekul senyawa analit Fowlis, 1998. Gas kromatografi merupakan salah satu teknik spektroskopi yang menggunakan prinsip pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan migrasi komponen-komponen penyusunnya. Gas kromatografi biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang terdapat pada campuran gas dan juga menentukan konsentrasi suatu senyawa dalam fase gas Fowlis, 1998. Keuntungan utama yang diperoleh dari spektrometri massa ini sebagai teknik analisis adalah sensitivitas yang tinggi dibandingkan teknik analisis lain dan spesifikasi dalam mengidentifikasi senyawa yang tidak diketahui Silverstein, et al., 1991.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Pambudi 2009 mensintesis senyawa 4-4-hidroksi-3-metoksifenil-3-buten-2-on dan uji potensinya sebagai tabir surya dengan katalis asam. Pada sintesis tersebut tidak diperoleh senyawa target dengan menggunakan katalis asam. Penelitian oleh Anton Cahyono 2012 telah berhasil mensintesis senyawa vanilaseton atau 4-4-hidroksi-3-metoksifenil-3-buten-2-on dan studi 16 efensiensinya dengan katalis bifungsional NaOHZrO 2 -montmorillonit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan katalis bifungsional memberikan persen hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan katalis tunggal NaOH.

C. Kerangka Berfikir

Benzaldehida dan turunannya merupakan senyawa karbonil yang kelimpahannya cukup tinggi tapi manfaatnya masih sangat terbatas. Oleh karena itu untuk mendayagunakan senyawa ini perlu diteliti lebih lanjut tentang penggunaannya untuk sintesis senyawa supaya menghasilkan senyawa baru yang bermanfaat sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis dari benzaldehida, misalnya senyawa 4- 4ꞌ-hidroksi-3ꞌ-metoksifenil-3,4-dihidroksibutan-2-on yang termasuk senyawa turunan benzalaseton yang mempunyai cicin benzen dan beberapa gugus fungsi yaitu karbonilC=O, metoksiOCH 3 , dan hidroksi OH. Senyawa 4- 4ꞌ-hidroksi-3ꞌ-metoksifenil-3,4-dihidroksibutan-2-on dibuat dari reaksi oksidasi terhadap senyawa hasil sintesis antara vanilin dan aseton menggunakan katalis basa kuat NaOH dalam pelarut etanol dan akuades. Langkah pertama adalah mensintesis senyawa vanilaseton dengan reaksi kondensasi aldol silang. Dimana pada reaksi tersebut, aseton membentuk ion enolat dengan basa kuat yang bertindak sebagai nukleofil untuk menyerang gugus karbonil pada vanilin sehingga menghasilkan senyawa vanilaseton. Kemudian senyawa tersebut diberi KMnO 4 H 2 O agar terjadi reaksi oksidasi sehingga menghasilkan senyawa 4- 4ꞌ-hidroksi-3ꞌ-metoksifenil-3,4-dihidroksibutan-2-on. Hasil reaksi tersebut kemudian diidentifikasi dan dikarakterisasi menggunakan KLT, TLC scanner, spektroskopi IR, dan GC-MS. 17 BAB III METODE PENELITIAN

A. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah senyawa 4- 4ꞌ-hidroksi-3ꞌ-metoksifenil- 3,4-dihidroksibutan-2-on. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah karakteristik senyawa 4- 4ꞌ-hidroksi-3ꞌ- metoksifenil-3,4-dihidroksibutan-2-on dapat dihasilkan melalui reaksi oksidasi terhadap senyawa hasil sintesis antara vanilin dan aseton.

B. Alat dan Bahan

1. Alat-alat Penelitian

a. Alat-alat gelas laboratorium kimia gelas ukur, gelas kimia, pengaduk gelas, erlenmeyer, pipet ukur, pipet tetes, gelas arloji. b. Magnetic Stirrer c. Satu set penyaring Buchner d. Plat KLT silika gel 60 GF 254 Merck e. Chamber f. Melting point apparatus g. TLC Scanner CAMAG h. Spektrometer Infra Merah Shimadzu FTIR 83008700 i. Spektrometer GC-MS.

2. Bahan-bahan Penelitian

a. Vanilin b. Aseton p.a. merck c. Etanol p.a. merck d. NaOH 50 e. Akuades