56
Tabel 4.6. Normalitas Data Masing-masing Variabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
40 40
40 40
40 .413
.4437 4685414.000
.1028 105.4457
.3544 .14597
6866320.000 .09814
177.72824 .224
.094 .274
.249 .326
.213 .094
.274 .249
.326 -.224
-.069 -.249
-.184 -.278
1.419 .592
1.732 1.575
2.061 .036
.875 .005
.014 .000
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed Kepemilikan
Manajerial Kebijakan
Hutang Ukuran
Perusahaan Profitabilitas
Kebijakan Dividen
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber : Lampiran Dari tabel 4.6 diatas, terlihat bahwa nilai probabilitas setiap
variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi dari data adalah mengikuti pola distribusi normal.
4.4.1.1. Uji Asumsi Klasik 4.4.1.1.1 Autokorelasi
Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah dengan metode Uji Durbin-Watson d. Adapun
pengujiannya adalah sebagai berikut : 1.
Banyaknya sampel N = 40 2.
Banyarknya variabel bebas k = 4 3.
Taraftingkat signifikansi yang digunakan = 0,05
57
Tabel 4.7. Data Autokorelasi
Model Summary
b
.754
a
.568 .519
123.31248 1.303
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-W atson
Predictors: Constant, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kebijakan Hutang, Kepemilikan Manajerial
a. Dependent Variable: Kebijakan Dividen
b.
Selanjutnya dilihat pada tabel Durbin Watson nilai Durbin Watson sebesar 1.303. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi maka perlu
dilihat pada tabel Durbin Watson dengan jumlah variabel bebas adalah 4 dan jumlah sampel adalah 40 maka diperoleh DL = 1.285 dan DU = 1,721
serta 4 – DL = 2.715 dan 4 – DU = 2,279 Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8. Batas-batas daerah Test Durbin Watson
Daerah Keterangan Kurang dari 1.285
1.285 dan 1,721 1,721 dan 2,279
2,279 dan 2.715 DW
2.715 Autokorelasi positif
Tanpa kesimpulaninconclusive Non autokorelasi
Tanpa kesimpulaninconclusive Autokorelasi negatif
Sumber : data diolah Sedangkan nilai Durbin Watson dari perhitungan DW = 1.303 dan nilai ini
terletak pada daerah Tanpa Kesimpulan.
58
4.4.1.1.2 Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinier pada model regresi linier berganda yang dihasilkan dapat dilakukan dengan
menghitung nilai Variance Inflation Factor VIF dari masing-masing variabel bebas dalam model regresi.
Tabel 4.9 : Hasil Pengujian Multikolinieritas
Coefficients
a
-12.595 79.027
-.159 .874
-65.552 65.063
-.131 -1.008
.321 .158
-.168 -.112
.733 1.363
-15.932 142.692
-.013 -.112
.912 -.156
-.019 -.012
.899 1.113
1.769E-05 .000
.683 5.964
.000 .675
.710 .663
.940 1.064
674.014 225.347
.372 2.991
.005 .337
.451 .332
.797 1.254
Constant Kepemilikan Manajerial
Kebijakan Hutang Ukuran Perusahaan
Profitabilitas Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Zero-order Partial
Part Correlations
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kebijakan Dividen a.
Sumber : Lampiran
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa pada bagian colliniearity statistics, nilai VIF pada seluruh variabel bebas lebih kecil dari 10, yang
artinya seluruh variabel bebas pada penelitian ini tidak ada gejala multikolinier.
4.4.1.1.3 Heteroskedastisitas
Penyimpangan asumsi model klasik yang lain adalah adanya heteroskedastisitas. Artinya, varians variabel dalam model tidak sama
konstan. Hal ini bisa diindentifikasi dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel bebas.
59
Tabel 4.10 : Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Correlations
1.000 .463
-.166 .469
.656 .
.003 .307
.002 .000
40 40
40 40
40 .463
1.000 -.165
.125 .477
.003 .
.309 .442
.002 40
40 40
40 40
-.166 -.165
1.000 -.236
-.313 .307
.309 .
.142 .050
40 40
40 40
40 .469
.125 -.236
1.000 .181
.002 .442
.142 .
.264 40
40 40
40 40
.656 .477
-.313 .181
1.000 .000
.002 .050
.264 .
40 40
40 40
40 Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
Correlation Coefficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
Correlation Coefficient Sig. 2-tailed
N Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
Kebijakan Dividen Kepemilikan Manajerial
Kebijakan Hutang Ukuran Perusahaan
Profitabilitas Spearmans rho
Kebijakan Dividen
Kepemilikan Manajerial
Kebijakan Hutang
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
Correlation is significant at the .01 level 2-tailed. .
Correlation is significant at the .05 level 2-tailed. .
Berdasarkan lampiran dapat dilihat korelasi untuk variabel Kepemilikan manajerial X
1
dengan nilai probabilitassignifikansi sebesar 0.003, korelasi untuk variabel Kebijakan hutang X
2
dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,307. korelasi untuk variabel Ukuran
perusahaan X
3
dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,002. Dan profitability X
4
dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,000. Dimana nilai probabilitassignifikansi tersebut lebih kecil dari 5 yang
berarti terdapat korelasi atau hubungan dengan masing-masing variabel bebas yang diteliti.
4.4.1.2. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda