32
berarti akan mengurangi konflik antara manajemen dengan pemegang saham. Disamping itu utang juga akan menurunkan kelebihan aliran kas excess cash
flow yang ada dalam perusahaan sehingga menurunkan kemungkinan pemborosan di lakukan manajemen.
Altematif ketiga adalah institusional investor sebagai monitoring agent Moh’d et al. 1998 dalam Wahidahwati 2002, menyatakan bahwa bentuk
distribusi saham diantara pemegang saham dan luar outside shareholders yaitu institusional investor dan shareholders dispersion dapat mengurangi agency cost.
Hal ini disebabkan karena kepemilikan merupakan sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya menentang keberadaan manajemen,
maka konsentrasi atau penyerahan power menjadi suatu hal yang relevan.
2.2.7. Ukuran Perusahaan Firm Size
Tingkat pertumbuhan perusahaan juga merupakan faktor yang mempengaruhi struktur modal, perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan
pesat cenderung lebih banyak menggunakan hutang daripada perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat Weston dan Brigham,
1994:174 dalam Asuhanrembulan 2008. Pertumbuhan, perusahaan berbanding lurus dengan ukuran perusahaan, sehingga semakin cepat pertumbuhan
perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan, sehingga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal karena perusahaan yang lebih
besar akan mudah memperoleh pinjaman dibandingkan perusahaan kecil. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan
33
oleh total aktiva, total penjualan, dan rata-rata total aktiva Feri dan Jones dalam Masidonda, Maski, dan Idrus, 1999 dalam Asuhanrembulan 2008.
Ukuran perusahaan juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan struktur modal. Perusahaan besar dapat mengakses pasar modal dan
dengan kemudahan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana atau permodalan
Wahidahwati 2000 dalam Nisa Fidyan, 2003 dalam Asuhanrembulan 2008. Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal didasarkan pada
kenyataan bahwa semakin besar suatu perusahaan, kecenderungan untuk menggunakan hutang menjadi semakin besar Asuhanrembulan, 2008.
2.2.8. Profitability
Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung menggunakan hutang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk
membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan Asuhanrembulan, 2008. Arifin 2001 dalam Asuhanrembulan 2008 menyatakan bahwa profitabilitas
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
menggunakan utang yang relatif kecil profitabilitas adalah hasil bersih dari berbagai kebijaksanaan dan keputusan Riyanto, 1993, sedangkan Machtoedz
1994 dalam Eko 2006 mendefinisikan profitabilitas sebagai suatu indicator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan
Asuhanrembulan, 2008.
34
Profitabilitas menunjukkan kemampuan dari modal yangdiinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor. Myers
1984 dalam Taswan 2008 menyatakan bahwa manajer mempunyai pecking order didalam menahan laba sebagai pilihan pertama, diikuti oleh pembiayaan
dengan hutang, kemudian dengan equity. Dengan demikian terdapat hubungan negatif antara profitabilitas dengan debt ratio. Hasil studi Mohd et al 1998,
Myers 1984 dan Jensen et at 1992 menemukan bahwa firm profitability mempunyai hubungan negatif dan signifikan dengan debt ratio.
2.2.9. Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Deviden