mengakomodasi kepentingan dan nilai yang berbeda, dan membantu pembuat keputusan secara tertib maupun keberhasilan implementasi keputusan.
Menurut Stonner dan Wenkel 1986:175 mengemukakan lima karakteristik perencanaan strategi yakni :
1. Berkaitan dengan pertanyaan dasar dan memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut
2. Memberikan kerangka untuk perencanaan yang lebih terinci dan untuk pengambilan keputusan sehai-hari
3. Menyangkut kurun waktu yang lebih lama dari pada jenis perencanaan lainnya 4. Membantu memusatkan energi dan sumber daya organisasi pada kegiatan yang
menyangkut prioritas tinggi. 5. Merupakan aktivitas dimana manajemen puncak harus secara efektif terlibat.
Menurut Bryson dalam bukunya Perencanaan Strategi Bagi Organisasi Sosial 2007:5 “Perencanaan strategi sebagai upaya yang di disiplinkan untuk
membuat keputusan dan tindakan penting mementuk dan memandu bagaimana menjadi organisasi, apa yang dikerjakan orgnisasi, dan mengapa organisasi
menegerjakan hal seperti itu”
2.2.2 Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program,
anggaran dan prosedur. Tindakan pengelolaan bermacam-macam sumber daya organisasi dan manajemen yang mengarahkan dan mengendalikan pemanfaatan
sumber-sumber daya organisasi keuangan, manusia, peralatan dan lain-lain melalui strategi yang dipilih. Implementasi strategi diperlukan untuk memperinci
Universitas Sumatera Utara
secara lebih jelas dan tepat bagaimana sesungguhnya pilihan strategi yang telah diambil direalisasikan.
Menurut Bryson dalam skripsi Marzuki 2006 : 10 langkah pertama untuk mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan adalah membuat
perencanaan strategi. Inti dari apa yang ingin dilakukan pada tahapan ini adalah bagaimana membuat rencana pencapaian sasaran dan rencana kegiatan program
dan anggaran yang benar-benar sesuai dengan arahan misi-visi-goal dan strategi yang telah ditetapkan organisasi.
Program berisi tahapan-tahapan kegiatan yang merupakan urutan kegiatan yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran strategik the step-by step sequence
of actions. Sedangkan dalam rumusan anggaran berisi rencana kegiatanprogram biasanya tahunan yang disertai taksiran sumber daya yang diperlukan untuk
menjalankan semua kegiatan yang direncanakan. Selain itu juga ditunjuk orang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana-rencana kegiatan.
Berikut hal-hal yang perlu dikaji dalam implementasi strategi :
1 Program
Program adalah pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Program melibatkan
restrukturisasi organisasi, perubahan budaya internal organisasi, atau awal dari suatu usaha penelitian baru.
2 Anggaran
Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat
digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan.
Universitas Sumatera Utara
Anggaran tidak hanya memberikan perencanaan rinci dari strategi baru dalam tindakan, tetapi juga menentukan dengan laporan keuangan performa yang
menunjukkan pengaruh yang diharapkan dari kondisi keuangan organisasi.
3 Prosedur
Prosedur yang kadang disebut Standard Operating System SOP. Prosedur adalah sistem langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan
yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur secara khusus merinci berbagai aktifitas yang harus
dikerjakan untuk menyelesaikan program-program organisasi. Setelah sebuah strategi diformulasikan, strategi tersebut harus
dikembangkan secara logis dalam bentuk tindakan. Tahap inilah yang disebut dengan implementasi strategi. Masalah implementasi ini cukup rumit, oleh karena
itu agar penerapan strategi organisasi dapat berhasil dengan baik, manajer harus memiliki gagasan yang jelas tentang isu-isu yang berbeda dan bagaimana cara
mengatasinya. Dalam tahap ini masalah struktur organisasi, budaya perusahaan dan pola kepemimpinan akan dibahas secara lebih mendalam.
2.2.3
Pelaksanaan Strategi
Dalam kamus bahasa Indonesia yang disusun oleh Poewadarminta 1976;553 dalam bukunya Kamus Bahasa Indonesia diberikan batasan mengenai
pelaksana dan pelaksanaan sebagai; “Pelaksana adalah orang-orang yang mengerjakan atau melaksanakan rencana yang telah disusun, sedangkan
pelaksanaan adalah perihal perbuatan usaha atau pelaksanaan rancangan”. Kata pelaksanaan juga memiliki makna kata yang sama dengan kata
implementasi, lebih lanjut Abdullah 1987:09 dalam bukunya Konsep
Universitas Sumatera Utara
Pendekatan dan Relevansinya dalam Pembangunan mengemukakan : Implementasi adalah suatu proses rangkaian kegitan tindak lanjut setelah sebuah
rencana dan kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah-langkah yang strategi maupun yang oprasional yang ditempuh guna
mewujudkan suatu kegiatan menjadi kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula.
Menurut Higgins yang dikutip oleh J. Salusu 1996:409, dalam bukunya Pengambilan Keputusan Strategis mengatakan bahwa : Implemantasi merupakan
rangkuman dari berbagai kegiatan yang di dalamnya sumber daya manusia menggunakan daya lain untuk mencapai sasaran dari strategi. Kegiatan itu
menyentuh semua jajaran manajemen mulai dari manajemen puncak sampai pada karyawan lini paling bawah.
Dalam kamus Webster yang dikutip oleh Wahab 1997:64 dalam bukunya Analisis Kebijaksanaan dikemukakan bahwa : Pengertian implementasi
dirumuskan secara pendek, dimana “to implementasi” mengimplementasikan berarti “to provide means for carrying out; practical effec to” menyajikan alat
bantu untuk melaksanakan : menimbulkan dampakberakibat sesuatu. Dari definisi di atas menunjukan bahwa implementasi atau pelaksanaan
merupakan aspek operasional dari rencana atau penerapan berbagai program yang telah disusun sebelumnya, mulai dari penetapannya pada hasil akhir yang dicapai
sebagai tujuan semula. Untuk melihat apakah strategi yang telah di tentukan tepat atau tidak, baik
pada tingkat organisasi atau bisnis yang ditangani, tidak hanya terletak pada tepatnya pilihan yang yang dijatuhkan pada satu alternatif yang diperkirakan akan
Universitas Sumatera Utara
mendukung keseluruhan upaya untuk mencapai tujuan dan berbagai sasaran serta mengembangkan misi yang telah ditentukan, juga tidak hanya terletak pada
akuratnya analisis strategi yang dilakukan, melainkan terutama pada analisis terakhir terjadi pada waktu strategi tersebut diimplementasikan. Siagian, 2005 ;
198. Selanjutnya Siagian membagi tiga tahap yang penting dalam implementasi
strategi, yaitu : 1. Mengidentifikasi sasaran tahunan yang berperan sebagai pemandupemandu
dalam proses implementasi karena merupakan rincian sasaran jangka pendek yang spesifik diangkat dari sasaran jangka panjang
2. Merumuskan strategi dalam berbagai bidang nasional yang merupakan terjemahan strategi dasar pada tingkat satuan bisnis yang dikelolah menjadi
rencana aksi bagi bagian-bagian satuan bisnis yang bersangkutan 3. Merumuskan dan mengkomuniksikan berbagai kebijaksanaan untuk
digunakan sebagai penuntun bagi para manajer oprasional beserta para bawahan dalam pengambilan berbagai keputusan oprasional, dalam rangka
implementasi berbagai strategi yang telah ditetapkan oleh manajemen pada tingkat yang lebih tinggi, termasuk manajemen puncak
Sejalan dengan itu, dapat dikatakan bahwa rencana adalah 20 keberhasilan adalah 60, 20 sisanya adalah bagaimana kita mengendalikan
implementasi. Implementasi adalah hal yang paling berat, karena disini masalah- masalah yang kadang tidak dijumpai dalam konsep, muncul di lapangan. Selain
itu, ancaman utama adalah konsistensi implementasi Nugroho,2006;119
Universitas Sumatera Utara
Jadi dapat dikatakan bahwa implementasi adalah operasionalisasi dari berbagai aktivitas guna mencapai sasaran tertentu. Sifat dari suatu implementasi
adalah tidak dapat beroperasi tanpa adanya faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal yang selalu mempengaruhinya. Faktorfaktor ini harus dikendalikan
secara baik Salusu, 1996;409 Setiap keputusan stratejik, setiap stratejik, menuntut pelaksanaan. Tanpa pelaksanaan, ia tidak mempunyai arti apa-apa.
Pelaksanaan suatu strategi adalah suatu yang sangat peka, menuntut kehati-hatian, dan bahkan pada saat penyusunan alternatif dilakukan, sudah harus dipertanyakan,
bagaimana melaksanakan setiap alternatif itu. Hal itu terutama disinggung ketika para manajemen tingkat atas membicarakan tentang konsekuensi-konsekuensi
yang diperkirakan akan timbul andaikata alternatif itu dilaksanakan. Pelaksanaan itu mencakup kegiatan dan tindakan dan seringkali juga tanpa bertindak. Sifatnya
adalah tidak dapat beroperasi tanpa adanya faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya dan faktor yang dimaksud harus dikendalikan secara
baik. Apabila strategi itu merupakan hasil keputusan strategi yang inkrimental maka pelaksanaannya mungkin tidak banyak menimbulkan masalah, tetapi kalau
merupakan keputusan yang baru sama sekali, apalagi kalau berupa “keputusan gempa bumi” maka implementasi atau pelaksanaannya tidak akan begitu mudah.
Para pelaksana hanya mungkin dapat mengimplementasikan strategi yang baru itu apabila mereka dapat memahaminya, mengerti, dan mengetahui bagaimana
melaksanakannya sehingga tidak meleset dari keinginan para pembuat keputusan tingkat atas. Semua kepentingan, baik kepentingan tingkat atas maupun
kepentingan berkeping-keping dari para karyawan, haruslah dipertemukan saat peralihan itu sehingga pada akhirnya yang harus dimenangkan adalah kepentingan
Universitas Sumatera Utara
organisasi. Untuk menjamin bahwa strategi baru itu akan berhasil, diperlukan kebijaksanaan organisasi yang akan menyiapkan semua fasilitas yang diperlukan
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang timbul selama pelaksanaan. Kebijaksanaan itu berkaitan dengan pedoman pelaksanaan, metode kerja,
prosedur, peraturan-peraturan, formulir-formulir, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk memberikan dorongan dan motivasi bagi karyawan dalam
menyukseskan sasaran organisasi. Kebijaksanaan itu mengatur batas-batas apa yang dapat dan yang tidak dapat dikerjakan, tindakan-tindakan administratif mana
yang boleh dan tidak boleh dijalankan. Dengan kata lain tindakan independen yang berarti memelihara
ketergantungan satu pada yang lain, memperkecil keputusan-keputusan zig-zag dan praktek-praktek yang kontradiktif. Masalah perekrutan tenaga ahli yang
dibutuhkan, dimasukkan pula dalam kebijaksanaan tersebut. Di dalam organisasi yang tidak menggunakan pendekatan manajemen strategi, masalah perekrutan dan
alokasi sumber daya sering menjadi bagian dari kebijaksanaan tersendiri, yang bisanya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas politik. Bagaimanapun cara yang
ditempuh dalam sistem perekrutan dan alokasi sumber daya belum akan mampu memberi jaminan implementasi yang sukses dari suatu strategi. Dalam
penelitiannya terhadap hampir seratus presiden dan manajer divisi perusahaan, Alexander 1991 mencoba mengungkap beberapa masalah yang sering dijumpai
dalam melaksanakan suatu strategi Salusu, 1996. Masalah yang paling sering timbul adalah jangka waktu pelaksanaan. Jangka waktu pelaksanaan ternyata jauh
lebih lama daripada yang direncanakan karena timbul banyak masalah baru yang tidak diantisipasi, tidak diprediksi sebelumnya. Sementara itu selama pelaksanaan,
Universitas Sumatera Utara
koordinasi tidak berjalan secara efektif, apalagi banyak karyawan atau pegawai yang tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk melaksanakan kewajiban.
Pada saat analisis SWOT dilakukan, masalah yang berkaitan dengan faktor eksternal telah banyak dibicarakan. Namun pada saat pelaksanaannya faktor itu
banyak sekali dilupakan dan kurang dikontrol. Akibatnya adalah aktivitas organisasi kadang-kadang terpengaruh oleh faktor eksternal yang tak terkendali
itu sehingga hasil yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan.
2.3 Penelitian Terdahulu