Dari segi kekuatan, Pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Karo setuju bahwa biaya masuk ke lokasi wisata tergolong murah 100, setuju bahwa
perilaku pengelolah wisata air terjun sipiso-piso sangat sopan dan ramah 60. Cukup setuju dengan sudah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
60, setuju bahwa objek wisata air terjun sipiso-piso satu jalur dengan objek wisata lain 60, setuju dengan objek wisata siposo-piso juga bisa menikmati
keindahan panorama danau toba. Pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Karo sipiso-piso tidak setuju bahwa air terjun sipiso-piso merupakan air terjun tertinggi
di indonesia. Dari segi kelemahan, Pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten Karo tidak
setuju bahwa kondisi jalan ke objek wisata air terjun sipiso-piso masih jelek 50, cukup setuju bahwa ketersediaan sarana transportasi ke objek wisata air
terjun sipiso-piso masih terbatas 80, setuju untuk promosi objek wisata air terjun sipiso-piso masih terbatas 80, setuju bahwa kondisi anak tangga untuk
mencapai dasar air terjun banyak yang sudah rusak 90 dan perawatan dari pengelolah terhadap sarana dan prasarana yang ada di sekitar obek wisata air
terjun sipiso-piso masih kurang 80.
4.6 Perhitungan Vektor Pembobotan Hirarki Untuk Kriteria Peluang Eksternal
Hasil analisis preferensi gabungan dari 10 responden diambil dari wisatawan menunjukkan bahwa: kriteria perbaikan jalan 8 kali lebih penting dari
paket wisata, 1.11 kali lebih penting dari kriteria letak strategis dan 2.25 kali lebih penting dibandingkan dengan kriteria peningkatan ekonomi masyrakat.
Sedangkan kriteria paket wisata 1.05 lebih penting dari kriteri peningkatan
Universitas Sumatera Utara
ekonomi masyarakat. Kriteria letak strategis 1.8 kali lebih penting dibandingkan dengan kriteria paket wisata dan 1.83 kali lebih penting dibandingkan kriteria
peningkatan ekonomi masyarakat. Maka matriks perbandingan hasil preferensi diatas adalah:
Tabel 4.5 Matriks Pembobotan Hirarki Untuk Kriteria Peluang Eksternal
Perbaikan Jalan
Paket Wisata
Letaknya Strategis
Peningkatan Ekonomi
Masyarakat Perbaikan
Jalan
1 8
1.11 2.25
Paket Wisata 0.12
1 0.55
1.08
Letaknya Strategis
0.9 1.8
1 1.83
Peningkatan Ekonomi
Masyarakat
0.44 0.92
0.54 1
∑ 2.46
11.72 3.2
6.16
Sumber: Data Diolah
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen
dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya dapat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6 Matriks Pembobotan Hirarki Untuk Kriteria
Peluang Eksternal yang Dinormalkan
Perbaikan Jalan
Paket Wisata
Letaknya Strategis
Peningkatan Ekonomi
Masyarakat Vector
Eigen Perbaikan
Jalan
0.40 0.68
0.34 0.36
0.44 Paket Wisata
0.04 0.08
0.17 0.17
0.11 Letaknya
Strategis
0.36 0.15
0.31 0.29
0.27 Peningkatan
Ekonomi Masyarakat
0.17 0.07
0.16 0.16
0.14
Sumber: Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya nilai eigen maksimum λmaksimum didapat dengan
menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat diperoleh adalah:
λ Maks = 2.46x0.44+11.72x0.11+3.2x0.27+6.16X0.14 = 1.08+1.28+0.86+0.86
= 4.08 CI =
λ
����−� �−1
=
4.08 −4
4 −1
=
0.08 3
CI = 0.02 Karena matriks berordo 4 yakni terdiri dari 4 kriteria, nilai indeks
konsistensi yang diperoleh: Untuk n=4, maka RI= 0.900 tabel saaty
CR=CIRI CR= 0.02
Karena CR 0.1 maka preferensi responden adalah konsisten dan study ini
dapat dilanjutkan Dari hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa: kriteria
perbaikan jalan merupakan kriteria yang paling penting bagi wisatawan yang mengunjungi air terjun sipiso-piso dengan bobot 0,44 atau 44, berikutnya adalah
kriteria letaknya yang strategis dengan nilai bobot 0,27 atau 27, kemudian peningkatan ekonomi masyarakat dengan nilai bobot 0,14 atau 14, dan kriteria
paket wisata dengan nilai bobot 0,11 atau 11.
Universitas Sumatera Utara
4.7 Perhitungan Vektor Pembobotan Hirarki Untuk Kriteria Ancaman Eksternal