mempertimbangkan pengeluarannya uang sedangkan yang lainnya juga mempertimbangkan waktu dan usahanya.
Nilai konsumen merupakan penilaian menyeluruh atas kegunaan suatu produk berdasarkan persepsi apa yang diterima dan apa yang
dikorbankan. Dalam keadaan yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu produk atau jasa dapat berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh adanya proses
seleksi terhadap berbagai stimulus yang ada misalnya, seseorang lebih melihat harga sedangkan orang yang lain lebih mementingkan kualitas
maupun kenyamanan produkjasa. Sehingga pada akhirnya dapat menggugah seseorang untuk melakukan pembelian.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dr. Hsinkuang Chi, et.al dengan judul The Influences of Perceived
Value on Consumer Purchase Intention: The Moderating Effect of Advertising Endorser. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplaratori efek
dari persepsi nilai dan minat pembelian. Dari penelitian ini persepsi nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian.
2. Persepsi Harga Berpengaruh terhadap Minat Pembelian Produk
Merek Toko dari SuperIndo di Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif persepsi harga terhadap minat pembelian produk merek toko dari Super Indo di
Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan hasil statistik uji t diperoleh t hitung sebesar 3,429 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 0,0010,05 dan
koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,239; maka penelitian ini
berhasil membuktikan hipotesis kedua yang menyatakan bahwa “Pesepsi
Harga X
2
berpengaruh positif terhadap Minat Pembelian Produk Merek Toko dari Super Indo di Yogyakarta Y
”. Persepsi harga merupakan factor yang mempengaruhi minat
pembelian konsumen. Bagi konsumen yang sensitif biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting namun harga ini bisa menjadi tidak
penting bagi mereka yang tidak sensitif harga. Untuk industri ritel, komponen ini sungguh penting. Menurut Schiffman Kanuk 2000
persepsi adalah suatu proses dari seorang individu dalam menyeleksi, mengorganisasikan, dan menterjemahkan stimulus-stimulus atau informasi
yang datang menjadi suatu gambaran yang menyeluruh. Dengan demikian penilaian terhadap harga suatu produk dikatakan mahal, murah atau biasa
saja dari setiap individu tidaklah harus sama, karena tergantung dari persepsi individu yang dilator belakangi oleh lingkungan kehidupan dan
kondisi individu. Dalam kenyatannya konsumen dalam menilai harga suatu produk, sangat tergantung bukan hanya dari nilai nominal secara absolut
tetapi melalui persepsi mereka pada harga Nagle Holden, 1995 dalam Isman Pepadri 2002. Secara umum persepsi konsumen terhadap harga
tergantung dari kesesuaian harga dengan kualitas, kesesuaian harga dengan manfaat dan harga yang dapat bersaing.
Hasil Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Siti Nurafifah Jaafar et al, dengan judul
Consumers’ Perceptions, Attitudes and Purchase Intention towards Private Label Food Products in
Malaysia menunjukkan bahwa persepsi harga berpengaruh positif terhadap minat pembelian produk merek toko di Malaysia. Hasil uji regresi analisis
berganda menunjukan persepsi harga memiliki standart koefisien β= .24 ,
t= 2.57 . Persepsi harga menjadi prediksi terkuat dan signifikan dari beberapa variabel independent yang digunakan peneliti.
3. Citra Merek Berpengaruh terhadap Minat Pembelian Produk Merek