C. Kerangka Berpikir
eWOM adalah pernyataan positif atau negatif yang dibuat oleh konsumen potensial, konsumen riil, atau mantan konsumen tentang sebuah
produk atau perusahaan yang dapat diakses oleh banyak orang atau institusi melalui internet Thurau et al., 2004. eWOM merupakan media untuk
menyampaikan berbagai informasi dan melakukan hubungan pembicaraan dengan banyak orang melalui web atau blog. Opini konsumen tentang suatu
produk melalui media internet tidak selalu positif, banyak juga opini negatif yang berkembang. eWOM dapat berpengaruh terhadap brand image dan
brand trust suatu produk. Apabila eWOM yang berkembang positif dapat membuat brand image suatu produk menjadi baik. Sebaliknya, eWOM yang
negatif akan membuat brand image menjadi buruk. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Semuel dan Lianto 2014 yang menunjukkan bahwa
penilaian responden terhadap eWOM yang semakin baik akan menyebabkan semakin tingginya brand image. Selain itu, eWOM positif juga dapat
meningkatkan kepercayaan terhadap merek brand trust meningkat. Sebaliknya, jika eWOM negatif, maka kepercayaan terhadap merek akan
menurun. Munculnya kepercayaan konsumen dikarenakan mereka telah mendapatkan informasi dari web dan merasa yakin dari review berbagai
konsumen yang telah mencoba produk. Hal ini dibuktikan dalam penelitian Twinarutami 2013 yang menunjukkan bahwa eWOM berpengaruh
signifikan terhadap minat beli.
Brand image dan brand trust juga akan berpengaruh terhadap minat beli. Konsumen membentuk presepsi terhadap merek melalui informasi
yang mereka dapatkan. Dengan presepsi terhadap merek yang baik, minat beli konsumen pada merek tersebut akan meningkat. Sebaliknya, jika
presepsi terhadap merek sudah buruk, maka minat beli konsumen pada merek tersebut akan menurun. Baik buruknya brand image atau citra merek
dapat mempengaruhi minat beli konsumen pada sebuah produk. Hasil analisis yang dilakukan Semuel dan Lianto 2014 menunjukkan bahwa
brand image yang baik pada produk smartphone akan menyebabkan konsumen melakukan pembelian, sebaliknya jika brand image buruk maka
konsumen akan berpikir ulang untuk melakukan pembelian karena tidak ada keuntungan yang akan didapatkan dari produk smartphone yang akan
dibelinya. Brand Trust juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap minat beli konsumen, karena jika sebuah merek sudah tidak dipercayai lagi
oleh konsumen, maka minat beli konsumen pada produk dengan merek tersebut akan rendah. Namun, apabila sebuah merek sudah dipercaya oleh
konsumen, maka minat beli konsumen pada produk dengan merek tersebut akan tinggi. Jadi, brand trust atau kepercayaan terhadap merek akan
mempengaruhi tinggi rendahnya minat beli konsumen. Apabila kepercayaan terhadap brand tersebut diingkari oleh pemilik brand maka akan sulit bagi
konsumen untuk berminat membeli kembali produk tersebut Semuel dan Lianto, 2014.
Minat beli juga dapat dipengaruhi oleh eWOM. Ketika seorang konsumen akan melakukan pembelian biasanya mereka mencari informasi
tentang produk yang akan dibelinya terlebih dahulu. Selain informasi melalui iklan dan word of mouth dari pengguna lain, konsumen juga bisa