Deodoran Uraian Materi 1. Pengertian Sistem Koloid

PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KOLOID KELOMPOK KOMPETENSI H 12 terendapkannya zat warna, fosfat, dan ion-ion logam bersama floks-floks AlOH 3 Gambar 1.4. Gambar 1.4 Ilustrasi pengendapan partikel koloid menggunakan koagulan sumber: www.chemistry.tutorvista.com. Flokulasi tersebut sulit terjadi pada air yang mengandung kadar aluminium tinggi, tahukah Anda, mengapa demikian? Perairan dengan kadar aluminium tinggi menyebabkan perairan itu bersifat asam sesuai dengan reaksi hidrolisis berikut: Al 3+ aq + 3H 2 O l AlOH 3 s + 3 H + aq bersifat asam Terbentuknya proton ion H + menyebabkan bersifat asam, sementara pembentukan AlOH 3 memerlukan kisaran pH 6-8.

e. Deodoran

Keringat biasanya mengandung protein yang dapat menimbulkan bau jika diuraikan oleh bakteri yang banyak terdapat di tempat yang lembab, seperti ketiak. Jika diberi deodoran, maka bau itu dapat berkurang atau hilang karena deodoran mengandung aluminium klorida yang dapat mengkoagulasi protein dalam keringat. Endapan protein ini dapat menghalangi kerja kelenjar keringat sehingga keringat dan protein yang dihasilkan berkurang. Deodoran termasuk sistem koloid dilihat dari bentuk deodoran yang tergolong sol cair, di mana fase padat dalam deodoran terdispersi dalam zat cair Gambar 1.5. Sebagai sistem koloid, deodoran memiliki sifat adsorpsi. Suatu sistem koloid mempunyai kemampuan mengadsorpsi karena luas permukaannya yang tinggi. Partikel koloid Koagulan mengikat koloid pengotor Koloid pengotor terendapkan LISTRIK untuk SMP Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Kimia SMA KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KOLOID KELOMPOK KOMPETENSI H 13 Gambar 1.5 Deodoran dan komposisinya sumber gambar: www.bengkuluekspress.com Deodoran mengandung tawas di mana tawas memiliki sifat adsorpsi. Tawas dapat mengadsorpsi kotoran, racun, dan dapat menghilangkan bau badan. Pada deodoran juga mengandung seng peroksida, parfum, dan zat antiseptik yang dapat menghentikan aktivitas bakteri sehingga dapat menghilangkan bau tidak sedap. Selain tawas, deodoran juga mengandung senyawa aluminium, seperti aluminium klorohidrat Al 2 OH 5 Cl.2H 2 O yang membantu mengurangi produksi keringat. Meskipun bermanfaat, bijaklah dalam menggunakan deodoran yang mengandung zat antikeringat anti-perspirant, seperti aluminium klorohidrat tersebut Gambar 1.5. Penggunaan deodoran yang berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan terhambatnya proses pengeluaran zat-zat racun dari tubuh sehingga tertumpuk di kelenjar getah bening di bawah lengan. Tertumpuknya zat racun di kelenjar getah bening tersebut ditengarai memicu timbulnya kanker. Untuk meminimalkan pengaruh buruk deodoran itu, sebenarnya bubuk tawas dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengatasi masalah keringat berlebihan. Hal itu disebabkan oleh sifat tawas yang dapat menekan pertumbuhan bakteri. Itulah sebabnya, selain untuk menjernihkan air, tawas dikenal pula sebagai kristal deodoran.

f. Bahan makanan dan obat