LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: UNSUR TRANSISI PERIODE 4
KELOMPOK KOMPETENSI H
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Kimia SMA
47
Dari tabel 2.1 dapat dilihat bahwa titik leleh dan titik didih unsur transisi tinggi, hal ini menunjukkan bahwa ikatan logam pada unsur transisi sangat kuat.
Kerapatan yang tinggi menunjukkan bahwa unsur transisi termasuk logam yang keras, unsur transisi merupakan penghantar listrik dan panas karena bersifat
logam.
3. Sifat Kimia Unsur- Unsur Transisi Periode Keempat
Sifat-sifat kimia unsur-unsur transisi adalah sebagai berikut:
a. Konfigurasi elektron dan bilangan oksidasi
Konfigurasi elektron unsur transisi deret pertama dapat dilihat pada tabel. 2.2 Tabel 2.2
Konfigurasi Elektron Atom dan Ion Unsur Transisi Deret Pertama
Unsur Konfigurasi elektron
dari atom Ar Ion yang Umum
Sc 3d
1
4s
2
Sc
3+
Ti 3d
2
4s
2
Ti
4+
V 3d
3
4s
2
V
3+
Cr 3d
5
4s
1
Cr
3+
Mn 3d
5
4s
2
Mn
2+
Fe 3d
6
4s
2
Fe
2+
Fe
3+
Co 3d
7
4s
2
Co
2+
Ni 3d
8
4s
2
Ni
2+
Cu 3d
10
4s
1
Cu
+
Cu
2+
Zn 3d
10
4s
2
Zn
2+
Dalam upaya mencapai konfigurasi elektron gas mulia, maka logam transisi akan melepaskan elektron-elektron di subkulit s dan d nya. Karena jumlah elektron di
subkulit d yang tergolong banyak, maka dibutuhkan energi yang lebih besar untuk melepaskan elektron-elektron tersebut. Hal ini ditunjukkan dari
kecenderungan nilai energi ionisasinya yang secara umum bertambah dari Sc ke Zn, meski ada fluktuasi.
Energi elektron dalam orbital 3d hampir sama besar. Hal ini berarti bahwa agar mencapai kestabilan, unsur-unsur ini membentuk ion dengan cara melepaskan
elektron dalam jumlah yang berbeda. Oleh karena itu unsur-unsur ini mempunyai dua macam bilangan oksidasi atau lebih dalam senyawanya.
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: UNSUR TRANSISI PERIODE 4
KELOMPOK KOMPETENSI H
48
Salah satu karakteristik dari unsur transisi adalah memiliki berbagai tingkat oksidasi. Tingkat oksidasi dinyatakan oleh bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi
yang dimilki oleh unsur transisi dinyatakan dalam tabel 2.3. Tabel 2.3 Bilangan Oksidasi Unsur Transisi Deret Pertama
Bilangan Oksidasi
IIIB 3
Sc
IVB 4
Ti VB
5 V
VIB 6
Cr VIIB
7 Mn
VIIIB 8
Fe
VIIIB 9
Co VIIIB
10 Ni
IB 11
Cu IIB
12 Zn
+1 +2
+3 +4
+5 +6
+7 +3
+4 +3 r
+4 +5 o
+3
+6 o +2
+4 o
+7 o +2 r
+3 +2
+3 o +2
+1 r +2
+2
singkatan : o = senyawa pengoksidasi, r = senyawa pereduksi
Dari tabel terlihat bahwa bilangan oksidasi maksimum bertambah secara teratur dari +3 untuk Sc dan +7 untuk Mn dan berkurang menjadi +2 untuk Zn.
Terlihat juga bahwa unsur-unsur transisi yang berada dibagian ditengah mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu.
Titanium dan nikel hanya mempunyai satu bilangan oksidasi. Hampir semua logam transisi 3d menunjukkan sedikitnya mempunyai bilangan oksidasi 2 di
dalam senyawanya. Untuk contoh, kobal dapat membentuk ion Co
2+
dan Co
3+
dengan ion Ca
2+
dan Co
3+
memiliki warna yang berbeda seperti gambar 2.3.
Gambar 2.3 Senyawa
Kompleks kobal +3 dan +2 Pentaaminklorokobal III klorida,
[CoNH
3 5
Cl]Cl
2
bilangan oksidasi kobal +3 kiri.
Heksaaquokobal II klorida, [CoOH
2 6
]Cl
2
bilangan oksidasi kobal +2 kanan
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: UNSUR TRANSISI PERIODE 4
KELOMPOK KOMPETENSI H
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Kimia SMA
49
3d 4s 3d 4s
27
Co[Ar]
27
Co[Ar]
27
Co[Ar]
27
Co[Ar]
Pada umumnya bilangan oksidasi untuk unsur transisi 3d adalah +2 dan +3. Unsur-unsur transisi yang berada ditengah menunjukkan bilangan oksidasi lebih
dari satu dibandingkan yang sebelah kiri dan kanannya.
b. Sifat magnetik unsur transisi