LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: UNSUR TRANSISI PERIODE 4
KELOMPOK KOMPETENSI H
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Kimia SMA
49
3d 4s 3d 4s
27
Co[Ar]
27
Co[Ar]
27
Co[Ar]
27
Co[Ar]
Pada umumnya bilangan oksidasi untuk unsur transisi 3d adalah +2 dan +3. Unsur-unsur transisi yang berada ditengah menunjukkan bilangan oksidasi lebih
dari satu dibandingkan yang sebelah kiri dan kanannya.
b. Sifat magnetik unsur transisi
Sifat magnetik suatu zat apakah terdiri atas atom, ion, atau molekul ditentukan oleh struktur elektronnya. Ada dua macam interaksi antara zat dan medan
magnit, yaitu diamagnetik dan paramagnetik. Zat para magnetik tertarik oleh medan magnit sedangkan zat diamagnetik tidak tertarik medan magnit. Banyak
unsur transisi dan senyawanya bersifat paramagnetik. Hal ini disebabkan adanya elektron yang tidak berpasangan. Perkiraan momen magnetik yang disebabkan
oleh spin elektron tak berpasangan, ditentukan oleh rumus : µ =
√� � + 2 Dimana : µ = momen magnetik dalam Bohr Magneton
n = Jumlah elektron yang tak berpasangan 1 Bohr Magneton 1B.M = 9,273 erggauss
Makin banyak jumlah elektron yang tidak berpasangan, maka makin besar sifat paramagnetiknya.
c. Kereaktifan unsur-unsur transisi
Kereaktifan unsur-unsur transisi dapat dipelajari dari harga jari-jari atom, energi ionisasi, dan keelektronegatifannya. Penurunan jari-jari atom dari Sc ke Ni terjadi
karena elektron-elektron yang terikat semakin kuat ke inti. Hal ini dikarenakan muatan inti bertambah positif dari kiri kekanan. Akan tetapi, penurunan jari-jari
dari Cr ke Ni tidak terlalu signifikan. Penjelasannya adalah bahwa elektron- elektron mulai berpasangan sehingga timbul gaya tolak
–menolak antar kedua elektron berpasangan tersebut, dan gaya tolak menolak ini mampu
mengimbangi gaya tarik-menarik antar inti dan elektron-elektron. Kenaikan jari-
-2e
-
-3e
-
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: UNSUR TRANSISI PERIODE 4
KELOMPOK KOMPETENSI H
50
jari atom dari Cu ke Zn dikarenakan semua elektron di sub kulit 3d telah berpasangan, sehingga gaya tolak menolak antar elektron lebih besar.
Perubahan harga keelektronegatifan dan energi ionisasinya bertambah dari Sc ke Zn, namun tidak beraturan sehingga kereaktifan unsur transisi tidak
ada keteraturan. Kereaktifan unsur transisi bersifat spesifik bergantung pada logamnya.
Kereaktifan unsur-unsur logam transisi periode keempat dapat ditunjukkan dari nilai potensial elektrode standar atau potensial reduksinya E
o
. Dari tabel 1 terlihat bahwa secara umum nilai E
o
unsur transisi adalah negatif. Hal ini menunjukkan bahwa unsur-unsur transisi ini mudah teroksidasi.
Namun kecenderungan ini secara umum berkurang dari kiri ke kanan karena nilai E
o
yang bertambah besar. Perkecualian untuk Cu yang memiliki nilai E
o
positif yang menunjukkan Cu tidak mudah untuk teroksidasi.
d. Warna senyawa unsur transisi