Pembuatan Koloid Liofil dan Liofob

PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KOLOID KELOMPOK KOMPETENSI H 28 Tabel 1.4 Perbedaan koloid liofil dan liofob Koloid Liofil Koloid Liofob  Mengadsorpsi mediumnya.  Tidak mengadsorpsi mediumnya.  Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar.  Hanya stabil pada konsentrasi kecil.  Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit.  Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit.  Viskositas lebih besar daripada mediumnya.  Viskositas hampir sama dengan mediumnya.  Bersifat reversibel.  Tidak reversibel.  Efek Tyndall lemah.  Efek Tyndall lebih jelas. Untuk lebih memahami tentang koloid hidrofil dan hidrofob, lakukanlah sesuai lembar Kegiatan 5.

5. Pembuatan Koloid

Dalam pembuatan koloid, ukuran partikel fasa terdispersi sangat berpengaruh terhadap hasil sistem campuran yang dihasilkankarena jika ukuran partikel terlalu besar akan terbentuk suspensi dan jika terlalu kecil akan terbentuk larutan. Ada dua cara pembuatan koloid, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi. 1 Cara Kondensasi Cara kondensasi dilakukan dengan mengubah ukuran partikel yang kecil molekul menjadi ukuran yang besar koloid. Cara kondensasi ini didasarkan atas reaksi kimia melalui reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dekomposisi rangkap, serta pertukaran pelarut. Hal-hal yang harus diperhatikan pada pembuatan koloid secara kondensasi adalah cara menggumpalkan partikel molekul menjadi partikel berukuran koloid karena penggumpalan yang terlalu cepat akan menghasilkan partikel besar akibatnya akan mengendap maka campuran yang dihasilkan berupa suspensi. Cara kondensasi ini harus dimulai dengan larutan yang jenuh dan sudah terbentuk bakal kondensasi yang diperlukan bagi pembentukan partikel koloid. Hasil pembentukan partikel koloid dengan cara kondensasi bergantung pada:  tingkat kejenuhan larutan;  jumlah pembentuk kondensasi yang akan menjadi pusat proses kondensasi;  waktu terbentuknya pembentuk kondensasi. Hal ini akan mempengaruhi ukuran partikel. Jika pembentukan kondensasi ini terbentuk saat kondensasi LISTRIK untuk SMP Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Kimia SMA KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KOLOID KELOMPOK KOMPETENSI H 29 sudah terjadi maka ukuran partikelnya akan berbeda-beda, tetapi jika terbentuk pada awal kondensasi maka ukuran partikelnya akan seragam;  kecepatan perpindahan partikel molekul ke arah pembentukan kondensasi. Cara pembentukan koloid melalui kondensasi ini merupakan hasil dari suatu reaksi. Jenis koloid yang dihasilkan adalah sol liofob. Penggabungan ini terjadi dengan berbagai cara, di antaranya dengan reaksi kimia, pertukaran pelarut atau penurunan kelarutan, serta pendinginan berlebih: 1 Dengan Reaksi kimia, yaitu dengan menambahkan pereaksi tertentu ke dalam larutan sehingga hasil reaksinya berupa koloid. a Reduksi Sol logam banyak dibuat dengan cara mereduksi larutan garamnya dalam medium pendispersi. Sebagai zat pereduksi digunakan hidrogen H 2 , CO, formallin, hidrazin, dan asam tanat. Contoh Sol emas dapat dibuat dengan cara mereduksi emas klorida dengan timah II klorida. 2AuCl 3 + 3SnCl 2 2Au + 3SnCl 4 b Oksidasi Reaksi oksidasi dalam larutan dapat menghasilkan sistem koloid, contoh pembentukan sol belerang dapat dibuat dengan mencampurkan larutan H 2 S dengan gas SO 2 atau peroksida dengan reaksi sebagai berikut : 2H 2 S + SO 2 2H 2 O + 3S Atau H 2 S + H 2 O 2 2H 2 O + S c Hidrolisis Ada beberapa garam yang dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis yang menghasilkan koloid umumnya berasal dari basa lemah seperti basa dari logam Fe, Cu, Al, Zn akibatnya koloid yang dihasilkan berupa koloid basa. Hidrolisis dapat dipercepat dengan pemanasan. Contoh pembentukan sol besi III hidroksida yang dibuat dengan cara menambahkan larutan besi III klorida jenuh pada air yang mendidih. Reaksi yang terjadi adalah: FeCl 3 aq + 3H 2 O l AlOH 3 sol + 3HCl aq PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KOLOID KELOMPOK KOMPETENSI H 30 d Dekomposisi Rangkap - Sol arsen III sulfida dapat dibuat dengan cara mengalirkan gas H 2 S ke dalam larutan jenuh arsen III oksida As 2 O 3 panas dan akan diperoleh hidrosol koloid berair berwarna kuning dengan reaksi: As 2 O 3 + 3 H 2 S As 2 O 3 + 3 H 2 O - Jika asam klorida ditambahkan kedalam larutan natrium silikat pekat, akan terbentuk koloid asam silikat. Na 2 SiO 3 + 2 HCl H 2 SiO 3 s + NaCl - Suatu sol yang penting dalam bidang fotografi dibuat dengan cara dekomposisi rangkap yaitu sol perak bromida untuk membuat film, kertas atau pelat fotografi. Sol ini dibuat dengan cara mereaksikan AgNO 3 dan KBr. AgNO 3 + KBr AgBr sol + KNO 3 KNO 3 dihilangkan dengan cara dialisis. Untuk memperbesar kepekaan terhadap cahaya ditambahkan zat lain seperti gelatin. Suspensi butir-butir perak bromida dalam gel gelatin disebut emulsi fotografi. e Pertukaran pelarut atau penurunan kelarutan Koloid dapat dibuat dengan menukarkan pelarut atau menambahkan pelarut lain, jika senyawa lebih sukar larut dalam pelarut kedua. Belerang sedikit melarut dalam alkohol, tetapi tidak larut dalam air. Sol belerang dapat dibuat dengan menuangkan larutan jenuh belerang dalam alkohol ke dalam air. Sol belerang dapat juga dibuat dengan cara menambahkan air ke dalam larutan belerang dalam karbon disulfida. 2 Cara Dispersi Cara dispersi dilakukan dengan mengubah ukuran partikel besar ukuran suspensi menjadi ukuran yang lebih kecil ukuran koloid dengan cara sebagai berikut: a Dispersi Mekanik Dispersi mekanik dilakukan dengan cara memecahkan partikel besar menjadi partikel kecil. Di industri dilakukan menggunakan alat yang disebut colloid mill, sedangkan di laboratorium dilakukan menggunakan lumpang dan alu. Cara membuat koloid ini dengan menumbuk partikel besar, lalu diberi sedikit medium pendispersinya. Contoh: belerang dan urea digerus, kemudian diaduk dengan air membentuk hidrosol. LISTRIK untuk SMP Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Kimia SMA KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KOLOID KELOMPOK KOMPETENSI H 31 b Peptisasi Peptisasi yang dilakukan dengan pemecahan partikel besar melalui penambahan zat kimia zat elektrolit untuk memecah partikel besar menjadi partikel koloid. Contoh, pembuatan sol belerang dari endapan nikel sulfida dengan mengalirkan gas asam sulfida. c Cara Busur Bredig’s Cara ini digunakan untuk memperoleh hidrosol logam menggunakan alat Bredig s Gambar 1.17. Alat tersebut terdiri atas 2 elektroda logam yang akan dibuat solnya. Kedua elektroda harus tercelup dalam medium pendispersi dingin sambil dialiri arus listrik dan saling didekatkan agar terjadi loncatan bunga api. Gambar 1.17. Alat Busur Bredig s www.chemistryworks.net Untuk lebih memahami bagaimana proses pembuatan koloid, lakukanlah

D. Aktivitas Pembelajaran

Lembar Kegiatan 1 Rancanglah percobaan untuk membedakan larutan, suspensi, dan koloid menggunakan alat yang mudah ditemukan serta bahan-bahan yang terdapat di lingkungan sekitar Anda. Contoh bahan-bahan yang dapat digunakan, di antaranya gula pasir, garam, tepung terigu, dan susu. Tentukan faktor apa saja yang dapat dijadikan sebagai parameter untuk mencapai tujuan percobaan. Hal-hal yang perlu Anda cantumkan dalam rancangan percobaan, di antaranya prinsip yang mendasari percobaan, tujuan percobaan, alat dan bahan, cara kerja, tabel pengamatan, pertanyaan, dan kesimpulan. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan informasi lain yang Anda anggap penting terkait pelaksanaan kegiatan. Selamat melaksanakan kegiatan. Elektroda Bunga api E s Medium pendispersi