PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KOLOID
KELOMPOK KOMPETENSI H
18
b. Aerosol
Aerosol merupakan sistem koloid di mana partikel padat atau cair terdispersi dalam gas, contohnya, awan, kabut, debu, asap industri, asap rokok, dan jelaga
dalam udara. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat; jika zat yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair. Dewasa ini banyak
produk dibuat dalam bentuk aerosol, seperti penyemprot rambut hair spray, obat nyamuk semprot, parfum, dan cat semprot.
Untuk membersihkan aerosol berupa asap indutri dari partikulat beracun sebelum
asap tersebut dibuang ke udara, digunakan alat yang disebut alat Cottrell
Cottrell precipitator yang dikembangkan oleh kimiawan Amerika, Frederick Cottrell.
Gambar 1.8 Skema Alat Cottrell di industri A; pengendap debu elektrik
electric precipitator yang dikembangkan menggunakan prinsip kerja alat Cottrell
Sumber: www.kimia.upi.edu; www.courses.candelalearning.com
Pada prinsipnya, alat Cottrell terdiri atas lempeng yang diberi muatan listrik bertegangan tinggi. Jika partikel debu atau asap bermuatan listrik masuk ke
dalam alat Cottrell, partikel tersebut akan ditarik ke elektroda berlawanan muatan dan bertegangan tinggi sehingga muatan partikel akan dinetralkan
dan terdeposit sebagai debu Gambar 1.8. Untuk memahami lebih lanjut tentang prinsip dan cara kerja Alat Cottrell, dapat Anda pelajari pada tautan
berikut https:www.youtube.comwatch?v=ChL2d6PbX6M.
c. Emulsi
Emulsi merupakan sistem koloid zat cair yang terdispersi dalam zat cair sistem koloid cair-cair. Pada umumnya salah satu zat cairnya adalah air,
sedangkan zat yang lainnya adalah zat yang tidak bercampur dengan air.
A B
LISTRIK untuk SMP
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Kimia SMA
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KOLOID
KELOMPOK KOMPETENSI H
19
Jika kita mengocok air dan minyak dengan kuat maka salah satu zat cair tersebut akan terdispersi membentuk bulatan-bulatan kecil berukuran koloid
yang disebut emulsi, tetapi ketika campuran ini didiamkan, maka kedua
cairan ini akan saling memisahkan diri dan kembali pada fasanya semula. Kelarutan dari dua zat cair ini dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan
suatu zat lain yang disebut zat pengemulsi emulgator, atau zat aktif
permukaan surfaktan. Zat yang umumnya digunakan sebagai emulgator adalah sabun, detergen, atau koloid hidrofil.
Contoh-contoh emulsi sebagai berikut: 1. Emulsi minyak-air yang distabilkan oleh sabun. Emulsi ini dapat rusak dengan
penambahan asam kuat karena asam mengubah sabun menjadi asam lemak bebas yang tidak larut.
2 Susu merupakan emulsi lemak dalam air yang terlindungi oleh protein kasein. 3 Obat salep kulit mengandung zat aktif terlarut dalam minyak dan membentuk
emulsi dengan air. Adapun sifat-sifat emulsi adalah sebagai berikut:
1 Sering bermuatan negatif dan dapat diendapkan oleh zat elektrolit. 2 Menunjukkan efek Tyndall dan gerak Brown.
3 Emulsi dapat dirusak oleh pemanasan, pembekuan, pemutaran, penambahan elektrolit yang cukup banyak, atau kerusakan emulgatornya.
d. Gel