Instrumen tes Uji Coba Instrumen

commit to user 47 r 11 = indeks reliabilitas instrumen n = banyaknya butir instrumen 2 = variansi butir ke-i, untuk setiap i = 1, 2, ..., n 2 = variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba Suatu instrumen dikatakan reliabel jika r 11 0,7 Budiyono, 2003: 70. Dalam penelitian ini, angket dipakai jika indeks reliabilitasnya sama dengan atau lebih dari 0,7.

2. Instrumen tes

a. Uji Validitas Isi Tes hasil belajar bertujuan untuk mengetahui apakah prestasi belajar secara individual sepadan dengan keseluruhan situasi. Uji validitas isi dilakukan dengan langkah-langkah Croker dan Algina dalam Budiyono 2003: 1 Mendefinisikan domain kerja yang akan diukur pada tes prestasi dapat berupa serangkaian tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diwujudkan kisi-kisi, 2 Membentuk panel ahli qualified dalam domain-domain tersebut. 3 Menyediakan kerangka terstuktur untuk proses mencocokkan butir-butir soal dengan domain performan yang terkait. 4 Mengumpulkan data dan menyimpulkan berdasar data yang diperoleh dari proses pencocokan pada langkah 3. Supaya tes mempunyai validitas isi harus diperhatikan hal-hal berikut: 1 Tes harus dapat untuk mengukur seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan maupun dari proses belajar 2 Titik berat bahan yang harus diujikan harus seimbang dengan titik berat bahan yang telah diajarkan. 3 Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak atau belum diajarkan untuk menjawab soal-soal uji dengan benar. Validitas isi ditelaah dengan sejumlah kriteria. Penilaian terhadap commit to user 48 butir-butir soal tes dilakukan oleh pengawas atau teman yang mempunyai kualifikasi validator yang baik. Butir soal dikatakan valid jika memenuhi lima kriteria. Penelaahan tes untuk uji validitas instrumen soal tes adalah sebagai berikut: 1 Kesesuaian soal dengan kisi-kisi. 2 Bahasa mudah dipahami. 3 Kesesuaian soal dengan ejaan yang disempurnakan dalam bahasa Indonesia. 4 Kategori soal tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. 5 Soal tidak menimbulkan interpretasi atau bermakna ambigu. b. Uji Daya Beda Daya pembeda butir soal ialah kemampuan butir soal dalam membedakan antara siswa berkemampuan tinggi dan siswa berkemampuan rendah. Suatu butir soal dikatakan mempunyai daya pembeda yang tinggi bila dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar subyek kelompok tinggi; dan tidak dapat dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar subyek kelompok rendah. Daya pembeda dari tiap butir soal dilihat dari korelasi antara skor butir tersebut dengan skor total. Untuk menghitung daya pembeda butir ke-i, rumus yang digunakan adalah rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson berikut: dengan: r xy : indeks daya pembeda untuk butir ke-i n : banyaknya subyek yang dikenai tes instrumen X : skor butir ke-i dari subjek uji coba Y : skor total dari subjek uji coba commit to user 49 Butir soal disebut mempunyai daya pembeda baik jika r xy 0.3 Budiyono, 2003. Dalam penelitian ini jika indeks daya beda untuk butir ke-i kurang dari 0.3 maka butir tersebut harus dibuang. c. Uji Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran butir soal menyatakan proporsi banyaknya peserta yang menjawab benar butir soal tersebut terhadap seluruh peserta tes. Indeks tingkat kesukaran butir soal dapat dirumuskan dengan rumus: P = P adalah indeks kesukaran suatu butir soal, B adalah banyaknya peserta tes yang menjawab butir soal dengan benar dan N adalah jumlah peserta tes. Berdasarkan pada rumus diatas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai P, maka semakin mudah suatu butir soal dan semakin rendah nilai P, semakin sukar butir soal tersebut Budiyono 2011:30. Butir soal tes yang digunakan dalam penelitian ini ialah butir soal dengan interval indeks tingkat kesukaran d. Uji Reliabilitas Tes prestasi belajar dalam penelitian ini adalah tes obyektif. Ketentuannya adalah setiap jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Rumus Kuder-Richardson dengan KR-20 dipakai untuk menghitung tingkat reliabilitas. 11 = 1 2 2 r 11 = indeks reliabilitas instrumen n = banyaknya butir instrumen 2 = variansi total p i = proporsi subyek yang menjawab benar pada butir ke-i q i = 1 p i N s J B P commit to user 50 Soal akan dikatakan reliabel jika r 11 0,7 Budiyono, 2003. Dalam penelitian ini, tes dipakai jika indeks reliabilitasnya sama dengan atau lebih dari 0,7

G. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA MATERI POKOK ALJABAR DITINJAU DARI KREATIFITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 4 71

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMP DI KABUPATEN SRAGEN

3 5 101

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN PENDEKATAN SAVI PADA MATERI PELUANG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI SMK SWASTA SE-KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 0 16

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN JIGSAW BERBANTU MEDIA FLASH PADA MATERI DIMENSI TIGA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS XI SMK DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 8

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN SCAFFOLDING BERBASIS MODUL PADA MATERI GEOMETRIDIMENSI TIGA DITINJAUDARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK KELAS XI DI KABUPATEN SRAGEN | Hartono | 6771 14397 1 SM

0 0 11

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI BILANGAN DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP NEGERI KELAS VII DI-KABUPATEN BOYOLALI |

0 0 10

GEOMETRI DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK KELAS XI DI KABUPATEN SRAGEN

0 0 16

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian - EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN SCAFFOLDING BERBASIS MODUL PADA MATERI GEOMETRI DIMENSI TIGA DITINJAU DARI KEMANDIRIAN

0 0 24