Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah plus+ atau minus-. Hal ini menunjukkan arah korelasi. Makna
sifat korelasi: 1.
Korelasi positif + berarti jika variabel Xmengalami kenaikan maka variabel Y juga akan mengalami kenaikan,
2. Korelasi negative - berarti jika variabel Xmengalami kenaikan maka
variabel Y akan mengalami penurunan
Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. 0,00-0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah
2. 0,21-0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah
3. 0,41-0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat
4. 0,71-0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat
5. 0,91-0,99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali
6. 1 berarti korelasi sempurna
2.10. Koefisien Determinas
i
Uji koefisien determinasi R
2
dilakukan untuk mengetahui ketetapan yang paling baik dari garis regresi. Uji ini dilakukan dengan melihat besarnya nilai koefisien
determinasi R
2
merupakan nilai besaran non negatif.
Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu 1
≥ R
2
≥ 0 . Koefisien determinasi bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, sebaliknya nilai koefisien determinasi satu
berarti suatu kecocokan sempurna. Maka R
2
akan dituliskan dengan rumus, yaitu : R
2
= 2.25
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, yaitu berupa data Jumlah
Akseptor KB Aktif, Pasangan Usia Subur, Target Akseptor KB Baru, Banyaknya Klinik, Banyaknya Pelayanan, dan Kelurga Prasejahtera dihitung berdasarkan
kecamatan Kota Medan pada Tahun 2012 yang disajikan dalam Tabel 3.1
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dikelompokkan variabel-variabel yang digunakan sebagai berikut:
Y = Jumlah Akseptor KB Aktif X
1
= Jumlah Pasangan Usia Subur X
2
= Jumlah Target Akseptor KB Baru X
3
= Jumlah Pelayanan KB X
4
= Jumlah Klinik Menurut Status X
5
= Jumlah Keluarga Prasejahtera
Penganalisaan dan pembahasan dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu: 1.
Menentukan persamaan regresi linier berganda 2.
Menghitung Simpangan Baku 3.
Uji keberartian regresi 4.
Menentukan nilai korelasi 5.
Uji koefisien determinasi
Universitas Sumatera Utara
3.1 Penyajian Data Tahun 2012
No. Kecamatan
Akseptor KB Aktif
Pasangan Usia SuburPUS
Target Akseptor KB
Baru Pelayanan KB
Klinik KB Menurut Status
Jumlah Keluarga Prasejahtera
1 Medan Tuntungan
8981 13450
8179 102
7 239
2 Medan Johor
14228 20670
13745 100
9 1165
3 Medan Amplas
14101 23040
14766 98
14 312
4 Medan Denai
14593 25780
16235 102
11 234
5 Medan Area
9761 16507
10356 194
10 22
6 Medan Kota
4980 12120
6202 170
12 27
7 Medan Maimun
4465 8163
3640 81
9 75
8 Medan Polonia
7783 9696
4171 58
5 298
9 Medan Baru
4212 8291
3901 77
5 10
Medan Selayang 9801
16259 9505
78 6
49 11
Medan Sunggal 11533
19772 12036
108 10
68 12
Medan Helvetia 15156
25661 16137
106 10
463 13
Medan Petisah 6251
12001 6468
91 11
14 Medan Barat
6355 12814
6808 116
10 92
15 Medan Timur
10241 17190
10373 152
10 71
16 Medan Perjuangan
10219 17222
10187 149
13 8
17 Medan Tembung
14153 21560
14495 120
12 95
18 Medan Deli
15534 25487
17630 123
8 619
19 Medan Labuhan
13323 21092
13656 117
11 1602
20 Medan Marelan
14434 23514
15502 103
7 275
21 Medan Belawan
11698 19684
13137 161
12 4718
Universitas Sumatera Utara
3.2 Perhitungan Nilai Parameter dengan Menggunakan Metode Matriks