Koefisien Determinas Analisis Data Penyajian Data Tahun 2012

Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah plus+ atau minus-. Hal ini menunjukkan arah korelasi. Makna sifat korelasi: 1. Korelasi positif + berarti jika variabel Xmengalami kenaikan maka variabel Y juga akan mengalami kenaikan, 2. Korelasi negative - berarti jika variabel Xmengalami kenaikan maka variabel Y akan mengalami penurunan Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. 0,00-0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah 2. 0,21-0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah 3. 0,41-0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat 4. 0,71-0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat 5. 0,91-0,99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali 6. 1 berarti korelasi sempurna

2.10. Koefisien Determinas

i Uji koefisien determinasi R 2 dilakukan untuk mengetahui ketetapan yang paling baik dari garis regresi. Uji ini dilakukan dengan melihat besarnya nilai koefisien determinasi R 2 merupakan nilai besaran non negatif. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai dengan satu 1 ≥ R 2 ≥ 0 . Koefisien determinasi bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, sebaliknya nilai koefisien determinasi satu berarti suatu kecocokan sempurna. Maka R 2 akan dituliskan dengan rumus, yaitu : R 2 = 2.25 Universitas Sumatera Utara BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Analisis Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, yaitu berupa data Jumlah Akseptor KB Aktif, Pasangan Usia Subur, Target Akseptor KB Baru, Banyaknya Klinik, Banyaknya Pelayanan, dan Kelurga Prasejahtera dihitung berdasarkan kecamatan Kota Medan pada Tahun 2012 yang disajikan dalam Tabel 3.1 Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dikelompokkan variabel-variabel yang digunakan sebagai berikut: Y = Jumlah Akseptor KB Aktif X 1 = Jumlah Pasangan Usia Subur X 2 = Jumlah Target Akseptor KB Baru X 3 = Jumlah Pelayanan KB X 4 = Jumlah Klinik Menurut Status X 5 = Jumlah Keluarga Prasejahtera Penganalisaan dan pembahasan dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu: 1. Menentukan persamaan regresi linier berganda 2. Menghitung Simpangan Baku 3. Uji keberartian regresi 4. Menentukan nilai korelasi 5. Uji koefisien determinasi Universitas Sumatera Utara

3.1 Penyajian Data Tahun 2012

No. Kecamatan Akseptor KB Aktif Pasangan Usia SuburPUS Target Akseptor KB Baru Pelayanan KB Klinik KB Menurut Status Jumlah Keluarga Prasejahtera 1 Medan Tuntungan 8981 13450 8179 102 7 239 2 Medan Johor 14228 20670 13745 100 9 1165 3 Medan Amplas 14101 23040 14766 98 14 312 4 Medan Denai 14593 25780 16235 102 11 234 5 Medan Area 9761 16507 10356 194 10 22 6 Medan Kota 4980 12120 6202 170 12 27 7 Medan Maimun 4465 8163 3640 81 9 75 8 Medan Polonia 7783 9696 4171 58 5 298 9 Medan Baru 4212 8291 3901 77 5 10 Medan Selayang 9801 16259 9505 78 6 49 11 Medan Sunggal 11533 19772 12036 108 10 68 12 Medan Helvetia 15156 25661 16137 106 10 463 13 Medan Petisah 6251 12001 6468 91 11 14 Medan Barat 6355 12814 6808 116 10 92 15 Medan Timur 10241 17190 10373 152 10 71 16 Medan Perjuangan 10219 17222 10187 149 13 8 17 Medan Tembung 14153 21560 14495 120 12 95 18 Medan Deli 15534 25487 17630 123 8 619 19 Medan Labuhan 13323 21092 13656 117 11 1602 20 Medan Marelan 14434 23514 15502 103 7 275 21 Medan Belawan 11698 19684 13137 161 12 4718 Universitas Sumatera Utara

3.2 Perhitungan Nilai Parameter dengan Menggunakan Metode Matriks