Pelayanan jenjang pertama terjadi pada tingkat rumah tangga, dan berupa pelayanan kesehatan oleh individu atau oleh keluarganya sendiri.Pelayanan
jenjang kedua berjalan pada tingkat masyarakat, dan berupa kegiatan swadaya masyarakat dalam menolong mereka sendiri. Kegiatan swadaya itu dapat
dikembangkan oleh Posyandu, Kelompok Akseptor, PKK, Saka Bakti Husada, Pembantu Pembina KB Desa, Anggota RWRT, dan kelompok lain. Pelayanan
kesehatan pada jenjang ketiga berupa fasilitas kesehatan professional pada tingkat pertama atau dasar, yaitu puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling,
Tim KB Keliling, praktek dokter swasta, dan poliklinik swasta. Kemudian terdapat pelayanan kesehatan jenjang empat : fasilitas pelayanan rujukan yang
lebih tinggi atau lanjutan, berupa RS kelas B dan A serta lembaga spesialis swasta, laboratorium Lab kesehatan daerah dan Lab Klinik Swasta.
2.1.10 Aspek Keluarga Sejahtera
BKKBN, 2012 Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera, dapat diukur dengan pengklasifikasian sebagai berikut :
a. Keluarga Pra Sejahtera
Yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya basic needs secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, Sandang,
Papan, Kesehatan dan Pendidikan dasar bagi anak usia sekolah. b.
Keluarga Sejahtera Tahap I Yaitu keluarga-keluarga yang baru dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya socio psychological needs,seperti kebutuhan akan
AgamaIbadah,Kualitas Makanan,Pakaian,Papan,Penghasilan, Pendidikan, Kesehatan dan Keluarga Berencana.Berdasarkan hasil Pendataan Keluarga
dan Pemutakhiran Data Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Tahun 2012 di Kota Medan, terdapat sbanyak 89.752 KK Sejahtera I KS-
I atau 19,37 dari jumlah KK keseluruhan sebanyak 455.359 KK.
Universitas Sumatera Utara
c. Keluarga Sejahtera II
Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar dan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi
keseluruhan kebutuhan perkembangannya developmental needs, seperti kebutuhan untuk peningkatan pengetahuan Agama, Interaksi dengan
anggota keluarga dan lingkungannya setaakses kebutuhan memperoleh informasi. Berdasarkan hasil Pendapatan Keluarga dan Pemutakhiran Data
Keluarga tahun 2012 di Kota Medan,terdapat sebanyak 187.525 KK Sejahtera II KS-II atau 41,18 dari jumlah KK keseluruhan sebanyak
455.359 KK. d.
Keluarga Sejahtera Tahap III Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan
dasar dan sosial psikologisnya dan kebutuhan pengembangannya namun belum dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, seperti memberikan
sumbangan kontribusi secara teratur kepada masyarakat dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan, serta
berperan secara aktif, seperti pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan-yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olaraga dan pendidikan.
Berdasarkan hasil Pendataan Keluarga dan Pemutakhiran Data Keluarga tahun 2012 di Kota Medan, terdapat sebanyak 143.474 KK Sejahtera
IIIKS-III atau 31,51 dari jumlah KK keseluruhan sebanyak 455.359 KK.
e. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus.
Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, social psikologisnya,
Pengembangannya serta aktualisasi diri,terutama dalam memberikas sumbangan yang nyata dan barkelanjutan
bagi masyarakat. Berdasarkan hasil Pendapatan Keluarga dan
Pemutakhiran Data Keluarga tahun 2012 di Kota Medan,terdapat sebanyak 24.630 KK Sejahtera III Plus KS-III + atau 5,41 dari jumlah KK
keseluruhan sebanyak 455.359 KK.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Analisis Regresi