D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan textpuzzle dalam
pembelajaran keterampilan membaca teks bahasa Jerman peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Bantul.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai
pengembangan media pembelajaran bahasa Jerman, yaitu khususnya dalam pembelajaran membaca bahasa Jerman dengan menggunakan textpuzzle.
Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai referensi dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pembelajaran bahasa Jerman.
2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini antara lain sebagai bahan
pertimbangan bagi guru bahasa Jerman untuk menggunakan media, metode atau strategi pembelajaran yang lebih beragam dan inovatif dalam
peningkatan keterampilan membaca teks bahasa Jerman yang tepat untuk peserta didik.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoretik 1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing
Bahasa memiliki kaitan yang sangat erat dengan komunikasi. Pembicara dan pendengar sudah seharusnya saling memahami maksud pesan
melalui bahasa yang digunakan. Terkadang yang menjadi salah satu permasalahannya adalah perbedaan bahasa yang digunakan oleh pembicara
maupun pendengar. Perkembangan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan semakin
meningkat, sehingga penguasaan bahasa asing dirasa penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat untuk berkomunikasi karena banyak
informasi yang bersumber dari luar negeri dan menggunakan bahasa asing.Karena perkembangan di era global ini, maka mempelajari bahasa asing
bukan lagi menjadi suatu kebutuhan tetapi sudah menjadi keharusan dan merupakan tuntutan bagi beberapa individu.
Iskandarwassid dan Sunendar 2011: 5 mengemukakan, belajar berarti proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya
interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan. Pembelajaran menurut Syah 2011: 215 adalah proses atau upaya yang
dilakukan pendidik agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. Reber, via Sugihartono dkk, 2007: 74 mendefinisikan belajar sebagai proses