Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian Juwifa Dewihayu Elokkumayang. Persamaan dari penelitian ini adalah menguji
keefektifan media yang sama yaitu media textpuzzle dalam pembelajaran membaca, sedangkan yang membedakan penelitian ini terletak pada teks yang
digunakan, sampel yang digunakan, lokasi penelitian, waktu penelitian, serta hasil dari penelitian. Selain itu, penelitian ini menggunakan teks yang berbeda
yang memungkinkan peserta didik memilih teks yang akan disusun. Hal ini menunjukkan adanya modifikasi yang membedakan dengan penelitian
terdahulu. Dari hasil penelitian yang telah didapat, maka dapat disimpulkan bahwa bobot keefektifan penelitian ini lebih besar dibanding bobot
keefektifan dari penelitian Juwifa Dewihayu Elokkumayang.
C. Kerangka Pikir
Peserta didik kelas XI SMA Negeri 3 Bantul masih mempunyai kendala dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Jerman.
Kendala tersebut antara lain minat baca peserta didik masih rendah karena peserta didik masih menganggap bahwa belajar bahasa Jerman itu sulit dan
kemampuan membaca teks bahasa Jerman masih kurang karena keterbatasan kosa kata bahasa Jerman yang dimiliki oleh peserta didik. Saat proses
pembelajaran di kelas, pendidik lebih sering menggunakan metode ceramah dan hanya menggunakan media pembelajaran berupa papan tulis dan spidol
saja. Penerapan metode ceramah ini membuat pendidik lebih aktif dan mendominasi proses pembelajaran dalam kelas, sedangkan peserta didik
cenderung pasif. Selain itu pendidik tidak menggunakan media pembelajaran yang lebih variatif, sehingga peserta didik mudah bosan dan
tidak bersemangat saat pembelajaran sedang berlangsung. Salah satu cara untuk mengatasi masalah-masalah yang menjadi
penghambat untuk belajar keterampilan membaca bahasa Jerman peserta didik adalah penggunaan textpuzzle. Textpuzzle dalam penelitian ini yaitu
sebuah permainan yang mengharuskan peserta didik untuk menyusun potongan-potongan teks secara tepat sehingga menghasilkan sebuah teks
yang utuh. Penerapan textpuzzle dalam bahasa Jerman khususnya pada
keterampilan membaca, membuat peserta didik lebih mudah mempelajari isi bacaan. Hal ini ini dikarenakan penggunaan textpuzzle dapat mengasah
aspek kognitif peserta didik. Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, kemampuan menghapal, kemampuan memahami,
kemampuan menganalisis sehingga peserta didik mudah untuk memahami isi bacaan. Selain itu juga membuat peserta didik lebih tertarik dalam
mengikuti pembelajaran keterampilan membaca teks bahasa Jerman karena dengan penggunaan textpuzzle ini peserta didik akan bermain sambil belajar
dan akan membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Peserta didik juga tidak merasa bosan karena peserta didik akan bekerja sama dalam sebuah
kelompok sehingga masing-masing peserta didik dapat mengutarakan pendapatnya masing-masing.