40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dilihat dari gejala – gejala yang diteliti, penelitian ini termasuk dalam
penelitian deskriptif yang bersifat ex-post facto, karena dalam penelitian ini peneliti tidak memberikan perlakuan atau memanipulasi dan mengendalikaan
variabel bebas secara langsung. Ex-post facto juga merupakan penelitian komparatif dimana data dikumpulkan setelah semua kejadian telah terjadi,
dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan uraian di atas, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang paling cocok digunakan untuk
mencari tahu ada atau tidaknya perbedaan minat mengajar guru menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum 2006 dengan Kurikulum
2013 di SD Se-gugus I Kecamatan Mantrijeron.
B. Populasi Penelitian
Sugiyono 2012 : 117 mendefinisikan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objeksubjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah guru
yang pernah mengajar menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 di SD Se-gugus 1 Kecamatan
Mantrijeron yang berjumlah 28 orang.
41
C. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di sekolah dasar Se-gugus 1 Kecamatan Mantrijeron, Yogyakarta dengan jumlah 5 SD, yaitu SD Kanisius Pugeran, SDN
Gedongkiwo, SD Kanisius Kumendaman, SD Suryowijayan, dan SD Muhammadiyah Suryowijayan pada tanggal 1
– 8 Maret 2016.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat mengajar guru. 2.
Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kurikulum. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 digunakan untuk mengungkap kurikulum mana yang menarik minat mengajar guru.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah skala sikap dengan jenis skala likert. Sugiyono 2008 : 134 mengungkapkan bahwa skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena
sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dalam skala likert, variabel akan dijabarkan menjadi indikator dan kemudian indikator tersebut akan dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
42
pernyataan. Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Skala likert digunakan peneliti untuk mengumpulkan data mengenai minat mengajar guru menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum 2006 dengan Kurikulum 2013 di SD Se-gugus 1 Kecamatan Mantrijeron.
F. Instrumen Penelitian