32
4 Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembeajaran per
minggu secara keseluruhan. 5
Alokasi aktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. 6
Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran dua semester adalah 34- 38 minggu.
g. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menekankan pada pembentukan sikap spiritual KI-1 dan sikap sosial KI-2 yang
dipersiapkan untuk mengantisispasi era globalisasi dan pasar bebas. Kurikulum 2013 bertujuan mempersiapkan insan Indonesia untuk
memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Mulyasa 2014 : iii menambahkan bahwa Kurikulum 2013
dipersiapkan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang produktif, kreatif, inovatif, dan berarakter, sehingga pada ulang tahun
ke 100 2045 Indonesia mampu menjadi negara maju dan menyejajarkan diri dengan negara
– negara maju lainnya dalam tatanan
global internasional.
33
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang lebih menekankan pada kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Perubahan kurikulum dari KTSP menjadi Kurikulum 2013
mnegalami penyempuranaan pola pikir, yaitu : 1
Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa. 2
Dari satu arah menuju interaktif. 3
Dari isolasi menuju lingkungan jejaring. 4
Dari pasif menuju aktif-menyelidiki. 5
Dari mayaabstrak menuju konteks dunia nyata. 6
Dari pribadi menuju pembelajaran berbasis tim. 7
Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
8 Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
9 Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
10 Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
11 Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
12 Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
13 Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin
jamak. 14
Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan. 15
Dari pemikiran faktual menuju kritis. 16
Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
M. Nuh dalam Imas Kurniasih dan Berlin Sani 2014 : 22 mengatakan bahwa terdapat ciri kurikulum 2013 yang paling
mendasar, yaitu : 1
Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak
– banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui
perkembangan teknologi dan informasi.
34
2 Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada
lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis.
3 Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif. 4
Khusus untuk tingkat SD, pendekatan tematik integratif memberi kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema
dalam berbagai mata pelajaran. 5
Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, mengemukakan bahwa model
– model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model
pembelajaran inkuiri inquiry based learning, model pembelajaran diskoveri discovery learning, model pembelajaran berbasis
proyek project based learning, dan model pembelajaran berbasis pemasalahan problem based learning. Selain itu, terdapat
beberapa model atau metode pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif saat pembelajaran yang cocok digunakan untuk
kurikulum 2013, antara lain seperti berikut. 1
Metode pembelajaran kolaboratif 2
Metode pembelajaran individual 3
Metode pembelajaran teman sebaya
35
4 Metode pembelajaran sikap
5 Metode pembelajaran bermain
6 Metode pembelajarn kelompok
7 Metode pembelajaran mandiri
8 Metode pembelajaran multimodel
Pada kurikulum 2013, proses pembelajaran setiap tema dilakukan dengan menggunakan pedekatan saintifk, melalui
kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta Kunandar, 2014 : 10. Salah satu penekanan dalam
Kurikulum 2013 adalah penilaian autenik. Kunandar 2014 : 38 mengemukakan beberapa ciri penilaian autentik, yaitu :
1 Harus mengukur semua aspek pembelajaran, yaitu kinerja dan
hasil atau produk. 2
Dilaksanakan slama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
3 Menggunakan berbagai cara dan sumber.
4 Tes hanya salah satu hal pengumpul data penilaian.
5 Tugas yang diberikan kepada peserta didik harus
mencerminkan bagian – bagian kehidupan peserta didik yang
nyata setiap hari. 6
Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian peserta didik, bukan keluasannya kuantitas.
36
B. Penelitian yang Relevan