37
pelaksana kurikulum, kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah juga memerlukan peran guru sebagai penentu keberhasilannya.
D. Hipotesis Penelitian
Untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Ha : Terdapat perbedaan antara minat mengajar guru menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum 2006 dengan
Kurikulum 2013. Ho: Tidak terdapat perbedaan antara minat mengajar guru menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum 2006 dengan Kurikulum 2013.
Dari hipotesis di atas, penulis memiliki dugaan sementara bahwa terdapat perbedaan antara minat mengajar guru menggunakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Kurikulum 2006 dengan Kurikulum 2013 di SD Se- gugus1 Kecamatan Mantrijeron. Untuk itu, penulis sepakat dengan pernyataan
Ha di atas. Untuk menguji kebenaran dari hipotesis tersebut, maka akan dibuktikan
melalui hasil penelitian yang dilakukan di SD Se-gugus 1 Kecamatan Mantrijeron.
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Minat Mengajar Guru
Minat adalah suatu ketertarikan yang dapat membuat seseorang melakukan suatu tindakan atau kegiatan yang akan memberikan kepuasan pada
38
seseorang tersebut, sedangkan mengajar berarti kegiatan membimbing siswa dalam belajar sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan
yang dimilikinya di berbagai bidang dan guru berarti profesi yang
memerlukan keahlian khusus dibindang pendidikan dan pengajaran, serta mampu bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing
peserta didik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat mengajar guru
berarti ketertarikan untuk mengajar sebagai suatu profesi dari seseorang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang pendidikan dan pengajaran
sehingga proses belajar dapat berjalan maksimal dan sesuai yang diinginkan serta dapat menimbulkan perasaan puas setelah proses belajar
mengajar berlangsung.
2. Kurikulum
Kurikulum merupakan hal – hal yang perlu dipersiapkan dan diberikan
kepada anak agar anak memiliki kemampuan yang diperlukan untuk dapat dinyatakan lulus, segala hal yang dilakukan anak untuk dapat mencapai
kelulusan harus diarahkan dan mendapat bimbingan dari guru.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum 2006 adalah kurikulum operasional yang disusun dan dlaksanakan oleh masing
– masing satuan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan bermuara pada
upaya pemberdayaan terhadap masyarakat daerah untuk menentukan sendiri jenis dan muatan kurikulum, proses pembelajaran dan sistem
penilaian hasil belajar, guru dan kepala sekolah.
39
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menekankan pada pembentukan sikap spiritual KI-1 dan sikap sosial KI-2 yang
dipersiapkan untuk mengantisispasi era globalisasi dan pasar bebas. Kurikulum 2013 dipersiapkan untuk menghasilkan sumber daya manusia
yang produktif, kreatif, inovatif, dan berarakter.
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dilihat dari gejala – gejala yang diteliti, penelitian ini termasuk dalam
penelitian deskriptif yang bersifat ex-post facto, karena dalam penelitian ini peneliti tidak memberikan perlakuan atau memanipulasi dan mengendalikaan
variabel bebas secara langsung. Ex-post facto juga merupakan penelitian komparatif dimana data dikumpulkan setelah semua kejadian telah terjadi,
dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan uraian di atas, pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang paling cocok digunakan untuk
mencari tahu ada atau tidaknya perbedaan minat mengajar guru menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum 2006 dengan Kurikulum
2013 di SD Se-gugus I Kecamatan Mantrijeron.
B. Populasi Penelitian
Sugiyono 2012 : 117 mendefinisikan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objeksubjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah guru
yang pernah mengajar menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 di SD Se-gugus 1 Kecamatan
Mantrijeron yang berjumlah 28 orang.