Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum 2006

28 menyediakan berbagai program pilihan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa. 3 Prinsip Kontinuitas Prinsip kontinuitas mengandung makna bahwa perlu dijaga saling keterkaitan dan kesinambungan antara materi pelajaran dengan pada berbagai jenjang dan jenis program pendidikan. 4 Prinsip Efektivitas Efektivitas berkenaan dengan dapat dilaksanakan dan dicapai atau tidaknya rencana suatu kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar. 5 Prinsip Efisiensi Kurikulum dikatakan memiliki tingkat efisiensi tinggi apabila dengan sarana, biaya yang minimal dan waktu yang terbatas dapat memperoleh hasil yang maksimal. Kurikulum harus dirancang untuk dapat digunakan dalam segala macam keterbatasan agar tidak menimbulkan kesukaran yang memerlukan sarana, biaya, maupun waku yang lebih untuk dilaksanakan.

f. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum 2006

Standar Nasional Pendidikan SNP Pasal 1, ayat 15 mengemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dlaksanakan oleh masing – masing satuan pendidikan. KTSP berawal dari beredarnya Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah 29 yang memuat diberlakukannya otonomi daerah, termasuk bidang pendidikan dan kebudayaan. Hal ini berarti penyelenggaraan pendidikan bermuara pada upaya pemberdayaan terhadap masyarakat daerah untuk menentukan sendiri jenis dan muatan kurikulum, proses pembelajaran dan sistem penilaian hasil belajar, guru dan kepala sekolah. KTSP membuat guru memiliki otoritas dalam mengembangkan kurikulum secara bebas dengan memperhatikan karakteristik siswa dan lingkungan di sekolah masing – masing. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 2012 : 17 menyebutkan pola pikir perumusan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yaitu : 1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi. 2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran. 3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan. 4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran. 5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah. 30 Diberlakukannya KTSP didasari oleh beberapa prinsip pengembangan yang membedakan KTSP dengan KBK. Wina Sanjaya 2008 : 154 mengungkapkan bahwa prinsip – prinsip tersebut adalah : 1 berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik, dan lingkungannnya ; 2 beragam dan terpadu ; 3 tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni ; 4 relevan dengan kebtuuhan kehidupan ; 5 menyeluruh dan berkesinambungan ; 6 belajar sepanjang hayat ; dan 7 Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Mulyasa 2007 : 22 mengungkapkan bahwa secara umum, tujuan dirterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan otonomi kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Lebih lanjut Mulyasa 2007 : 29 juga mengemukakan pendapatnya mengenai karakteristik KTSP, yaitu pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi, kepemimpinan demokratis dan professional, serta tim kerja yang kompak dan transparan. 31 Standar kurikulum SDMI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut. 1 Kurikulum SDMI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler unttuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pedidikan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. 2 Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SDMI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”. 3 Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. 32 4 Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembeajaran per minggu secara keseluruhan. 5 Alokasi aktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. 6 Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran dua semester adalah 34- 38 minggu.

g. Kurikulum 2013