Pengaruh komunikasi interpersonal terhadap intensi berwirausaha

3. Pengaruh komunikasi interpersonal dan lingkungan keluarga

terhadap intensi berwirausaha siswa di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, bahwa pengaruh komunikasi interpersonal dan lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Hasil tersebut didapat melalui analisis regresi linier ganda menggunakan perhitungan SPSS 17.0 for Windows. Analisis tersebut memberikan hasil sebagai berikut: besarnya koefisien korelasi ganda R sebesar 0,23 dan koefisien determinasi R 2 sebesar 0,056. Hasil tersebut menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal X 1 dan lingkungan keluarga X 2 secara bersama-sama dapat menjelaskan varian intensi berwirausaha sebesar 5,6, sedangkan 94,4 ditentukan oleh faktor lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian tersebut mengisyaratkan bahwa komunikasi interpersonal dan lingkungan keluarga mempunyai pengaruh signifikan terhadap intensi berwirausaha siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta . Penelitian tersebut diperkuat oleh penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Tony Wijaya 2007 mengenai “Hubungan Adversity Intelligence dengan Intensi Berwirausaha Studi Empiris pada Siswa SMKN 7 Yogykarta “. Hasil penelitian yang dilakukan Tony Wijaya 2007 menyatakakan bahwa kontribusi variabel Adversity Intelligence terhadap intensi berwirausaha sebesar 11,0 sedangkan 89.0 lainnya dijelaskan variabel lain. Berdasarkan hasil temuan penelitian yang dilakukan Tony Wijaya dan hasil penelitian sekarang mengenai intensi berwirausaha siswa SMK memberikan informasi bahwa perlu dioptimalkan kegiatan wirausaha di kalangan siswa karena kurangnya kontribusi siswa terhadap intensi berwirausaha. Intensi berwirausaha siswa sendiri merupakan kesiapan diri siswa dalam melakukan tindakan atau perilaku niat dalam melakukan usaha berwirausaha. Intensi menurut Azjen 2005 memberikan pengertian bahwa faktor penentu intensi atau niat dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu: 1 keyakinan perilaku yang diasumsikan berpengaruh terhadap sikap, 2 keyakinan normatif yang diasumsikan terdapat determinan dengan norma subjektif, dan 3 keyakinan kontrol yang menyediakan dasar bagi persepsi perilaku. Keyakinan yang diasumsikan terhadap sikap adalah evaluasi positif atau negatif dari menampilkan perilaku yang menarik bagi individu. Keyakinan normatif yang diasumsikan sebagai persepsi individu mengenai tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku yang berada di bawah tekanan sosial tersebut. Keyakinan kontrol perilaku yang memuat keyakinan individu yang berkaitan dengan mampu atau tidak mampu melaksanakan perilaku yang dimaksud. Ketiga faktor tersebut memberikan persepsi siswa dalam melakukan perilaku tindakan intensi berwirusaha. Wirausaha menurut Geoffrey G. Meredith 2002 mendefinisikan bahwa para wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya. Inti dari wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan inovatif. Oleh karena itu , intensi berwirausaha yang perlu dimiliki siswa adalah 1 keyakinan siswa mengenai adanya modal sebagai aspek kesempatan untuk menampilkan perilaku berwirausaha, 2 keyakinan siswa mengenai