dengan motivasi diri untuk menuruti tekanan sosial m yang secara proposional terhadap penjumlahan dari produk yang dihasilkan.
Rumus norma subjektif tertulis pada persamaan 2 :
SN ∞∑ ni .mi ……………………………. 2
Forgarty dan Shaw dalam Ketut Ima, 2010 Keterangan :
∞ = Proportional SN = subjective Norms
n = Normative Belief m = motivation to comply
i = Index behavior attitude Contoh norma subjektif tentang kontribusi komunikasi
interpersonal siswa terhadap niat berwirausaha. Komunikasi interpersonal siswa SN sebagai perilaku komunikasi siswa terhadap
niat berwirausaha diyakini n1 oleh guru mata diklat kewirausahaan il sebagai hal yang membantu dalam memberikan informasi
pengetahuan berwirausaha. Teman sekolahnya i2, orang tuanya i3 dan pihak lain yang berpengaruh terhadap individu i4 juga
menyakini hal yang sama. Persepsi terhadap orang-orang yang berpengaruh di dalam kehidupan individu ini diperkuat oleh dorongan
komunikasi interpersonal terhadap informasi berwirausaha, sehingga individu tersebut mampu untuk melakukan wirausaha.
c. Persepsi Kontrol Perilaku Perceived Behavioral Control
Persepsi kontrol perilaku memuat keyakinan individu yang berkaitan dengan mampu atau tidak mampu melaksanakan perilaku
yang dimaksud. Ajzen 2005 mendefinisikan persepsi kontrol
perilaku sebegai kemampuan untuk melakukan suatu perilaku yang menarik bagi individu. Intensi atau niat mencerminkan keinginan
seseorang untuk melakukan tindakan tertentu, sedangkan persepsi kontrol perilaku sangat memperhatikan beberapa Kendala yang realitis
yang memungkinkan ada. Kendala tersebut diperkirakan akan memberikan hambatan perilakunya. Persepsi kontrol perilaku ini
menggambarkan keyakinan individu ada atau tidak adanya faktor- faktor yang memfasilitasi individu dalam perilaku tertentu.
Faktor-faktor yang memfasilitasi individu dalam perilaku tertentu akan memberikan kondisi kontrol yang dimiliki oleh individu.
Persepsi kontrol perilaku ditentukan oleh seberapa besar kemampuan individu dalam membuat faktor-faktor yang dapat membantu apabila
dibutuhkan. Faktor tersebut memberikan persepsi pada individu terhadap ketersediaan informasi atau sarana dan kekuatan yang dapat
mempengaruhi persepsi individu terhadap kemudahan dalam mewujudkan perilaku tertentu Azjen, 2005.
Fogarty dan Shaw dalam Ketut Ima 2010 menyatakan bahwa persepsi kontrol perilaku didapat dari perkalian antara setiap
keyakinan terhadap pengendalian c dan persepsi kekuasaan p. Persepsi kontrol perilaku ini dirumuskan menurut Persamaan 3 :
PBC ∞∑ ci .pi …………………………………. 3
Forgarty dan Shaw dalam Ketut Ima, 2010 Keterangan :
∞ = Proportional PBC = Perceived Behavioral Kontrol
c = kontrol terhadap perilaku i p = persepsi atas kemampuan untuk melakukan perilaku i
i = Index
Persepsi kontrol perilaku individu terhadap intensi atau niat berwirausaha siswa ditentukan oleh tersedia atau tidak ci alat yang
dapat membuat individu atau siswa mewujudkan perilaku intensi berwirusaha di kalangan siswa, misalnya modal untuk berwirausaha
il, dukungan lingkungan keluarga i2, atau seseorang yang sudah mampu berwirausaha dan siap membantu pada saat individu atau
siswa mengalami kesulitan teknis dalam berwirausaha i4. Persepsi kontrol perilaku juga ditentukan oleh kemampuan dukungan fasilitas
atau sarana kepada individu dalam perilaku intensi berwirausaha pi. Uraian memberikan kesimpulan bahwa persepsi kontrol individu akan
mempunyai keyakinan kontrol yang tinggi apabila didukung fasilitas atau sarana seperti modal yang kuat, dukungan lingkungan keluarga,
alat transportasi. Persepsi kontrol perilaku pada individu yang memiliki kontrol
tinggi tentunya akan memiliki jalan keluar untuk menyelesaikan masalah yang didapatnya. Hal ini mengindikasikan persepsi kontrol
perilaku dapat memperkuat motivasi sehingga secara langsung menentukan perilaku. Theory Of Planned Behavior yang dikemukakan
Ajzen 2005 menjelaskan bahwa persepsi kontrol perilaku bersama dengan sikap terhadap perilaku dan norma subjektif akan membentuk
intensi atau niat, sedangkan persepsi kontrol perilaku dengan intensi akan mempengaruhi terwujudnya suatu perilaku. Semakin positif
persepsi individu terhadap kemampuannya untuk menampilkan perilaku, semakin besar kemungkinan intensi niat individu terwujud
menjadi perilaku. Kesimpulan definisi intensi di atas menjelaskan bahwa
kesungguhan niat seseorang untuk melakukan tindakan, keinginan maupun perbuatan suatu perilaku tertentu. Menurut Geoffrey G. Meredith 2002
mendefinisikan bahwa para wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil
resiko dalam mengejar tujuannya. Seorang wirausaha berarti memadukan perwatakan pribadi, keuangan dan sumber- sumber daya di dalam
lingkungan anda. Setiap wirausaha memiliki perwatakan unik dan tujuan dari watak meraka. Wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan
dan mengevaluasi peluang-peluang. mengumpulkan sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-
peluang itu. Manusia wirausaha merupakan orang-orang yang memiliki potensi
untuk berprestasi Sirod Hantoro, 2005. Seorang wirausaha senantiasa memiliki motivasi yang besar untuk maju berprestasi. Geoffrey G.