Berdasarkan data di atas, hubungan masing-masing variabel antara X
1
dan Y maupun X
2
dan Y memiliki nilai F
hitung
F
tabel
dan sig.
α sehingga dapat dibuktikan pada taraf signifikansi 0,05 tidak terjadi penyimpangan signifikan terhadap linieritas. Hasil dapat
disimpulkan bahwa data memenuhi persyaratan linieritas analisis regresi linier.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas dilakukan dengan uji regresi dengan patokan nilai VIF variance inflation factor dan koefisien korelasi antar variabel
bebas. Kriteria yang digunakan adalah: 1 jika nila VIF 10 atau memiliki tolerance 10, maka dikatakan tidak terdapat masalah
multikolinieritas dalam model regresi; 2 jika nilai VIF 10 atau memiliki tolerance 10, maka dikatakan terdapat masalah
multikolinieritas dalam model regresi. Berikut ini hasil uji multikolinieritas yang ditunjukkan pada Tabel 21.
Tabel 21. Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas
No. Variabel Tolerance VIF
Keterangan 1 X
1
0,995 1,005
Tidak Multikoliniearitas 2 X
2
0,995 1,005
Tidak Multikoliniearitas Hasil analisis uji multikolinearitas didapat nilai VIF kurang dari
10 untuk semua variabel bebas. Hal ini berarti bahwa antar variabel bebas X
1
dan X
2
tidak terjadi multikolinearitas sehingga persyaratan analisis menggunakan regresi ganda untuk pengujian hipotesis hubungan
antara komunikasi interpersonal dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap intensi berwirausaha siswa menggunakan teknik
uji hipotesis regresi ganda bisa dilaksanakan.
2. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Pengaruh murni antara variabel bebas dengan variabel terikatnya dapat diketahui dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana,
ini dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh murni antara variabel bebas dengan variabel terikat. Mempunyai pengaruh murni
karena tidak dipengaruhi variabel-variabel lainnya, karena variabel yang lain dikendalikan atau di kontrol. Perhitungan regresi linear sederhana
dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 17.0 for Windows. Berikut ini hasil perhitungan regresi linier sederhana :
1 Analisis Regresi Komunikasi Interpersonal X
1
dan Intensi berwirausaha siswa Y.
Tabel 22. Model Sumary Variabel Komunikasi Interpersonal dengan
Intensi Berwirausaha
Model R R
Square Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 .169
a
,029 ,024 5,31236
a. Predictors: Constant, Komunikasi Interpersonal b. Dependent Variable: Intensi berwirausaha
Tabel 23. Koefisien-koefisien Variabel Komunikasi interpersonal
dengan Intensi Berwirausaha
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std.
Error Beta 1 Constant 55,595
4,112 13,522 ,000
Komunikasi Interpersonal
,131 ,054 ,169
2,410 ,017 a. Dependent Variable: Intensi berwirausaha
Tabel 22 menyajikan ukuran dan derajat keeratan antara variabel komunikasi interpersonal dengan intensi berwirausaha siswa.
Besarnya kontribusi skor komunikasi interpersonal terhadap intensi berwirausaha siswa pada koefisien korelasi R sebesar 0,169. Koefisien
determinasi R square sebesar 0,029 yang menyatakan besarnya sumbangan variabel komunikasi interpersonal terhadap intensi
berwirausaha siswa. Artinya 2,9 peningkatan intensi berwirausaha siswa ditentukan oleh besarnya skor komunikasi interpersonal,
sedangkan 97,1 ditentukan oleh faktor lainnya. Hasil uji regresi linier sederhana antara komunikasi
interpersonal terhadap intensi berwirausaha siswa berdasarkan perhitungan SPSS 17.0 for Windows pada Tabel 23 didapatkan
persamaan regresi sebagai berikut: ,
, Persamaan regresi di atas berarti bahwa konstanta sebesar
55,595 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel komunikasi interpersonal X
1
maka nilai intensi berwirausaha Y sebesar 55,726. Koefisien regresi sebesar 0,131 menyatakan bahwa