61 : variansi skor kelas eksperimen
: variansi skor kelas kontrol : simpangan baku gabungan
: banyaknya siswa kelas eksperimen : banyaknya siswa kelas kontrol
Kriteria keputusan pengujian hipotesis adalah H diterima jika
dengan taraf signifikansi = 5 atau H ditolak
jika nilai signifikasi kurang dari 0,05. Selanjutnya akan diuji rata-rata dari posttest kemampuan
komunikasi matematis dan prestasi. Pada uji prasyarat analisis, asumsi normalitas dan homogenitas untuk nilai posttest telah terpenuhi,
sehingga analisis data dilakukan dengan menerapkan analisis uji selanjutnya. Hipotesis yang digunakan untuk uji rata-rata posttest
kemampuan komunikasi matematis sebagai berikut. tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata posttest kemampuan
komunikasi matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
terdapat perbedaan nilai rata-rata posttest kemampuan komunikasi matematis pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol
62 Hipotesis yang digunakan untuk uji rata-rata posttest prestasi
belajar adalah sebagai berikut. tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata posttest prestasi
belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan nilai rata-rata posttest prestasi belajar
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut :
̅ ̅
√
√
Keterangan: ̅
: rata-rata skor kelas eksperimen ̅
: rata-rata skor kelas kontrol : variansi skor kelas eksperimen
: variansi skor kelas kontrol : simpangan baku gabungan
: banyaknya siswa kelas eksperimen : banyaknya siswa kelas kontrol
63 Kriteria keputusan pengujian hipotesis adalah H
diterima jika dengan taraf signifikansi = 5 atau H
ditolak jika nilai signifikasi kurang dari 0,05.
3 Uji Hipotesis Ketiga
Uji hipotesis ketiga adalah untuk menguji manakah lebih efektif antara nilai posttest dari kelas saintifik dengan STAD dan saintifik ditinjau
dari kemampuan komunikasi matematis siswa. pembelajaran pada kelas saintifik dengan STAD tidak lebih
efektif dibanding kelas saintifik ditinjau dari kemampuan komunikasi matematis
pembelajaran pada kelas saintifik dengan STAD lebih efektif dibanding
kelas saintifik
ditinjau dari
kemampuan komunikasi matematis
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 dengan rumus t
hitung
adalah ̅
̅ √
dan derajat kebebasan v = dan
√
Keterangan: : banyaknya siswa kelas saintifik dengan setting STAD
: banyaknya siswa kelas saintifik
64 ̅
: rata-rata hasil posttest kemampuan komunikasi matematis kelas saintifik dengan setting STAD
̅ : rata-rata hasil posttest kemampuan komunikasi matematis kelas
saintifik : simpangan baku posttest kemampuan komunikasi matematis kelas
saintifik dengan setting STAD : simpangan baku posttest kemampuan komunikasi matematis kelas
saintifik : simpangan baku gabungan
Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika nilai signifikansi
α=0,05. 4
Uji hipotesis keempat Uji hipotesis keempat adalah untuk menguji manakah lebih efektif
antara nilai posttest dari kelas saintifik dengan STAD dan saintifik ditinjau dari prestasi siswa.
pembelajaran pada kelas saintifik dengan STAD tidak lebih efektif dibanding kelas saintifik ditinjau dari prestasi siswa
pembelajaran pada kelas saintifik dengan STAD lebih efektif dibanding kelas saintifik ditinjau dari prestasi siswa
Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 dengan rumus t
hitung
adalah ̅
̅ √
dan derajat kebebasan v = dan
65 √
Keterangan: : banyaknya siswa kelas saintifik dengan setting STAD
: banyaknya siswa kelas saintifik ̅
: rata-rata hasil posttest prestasi kelas saintifik dengan setting STAD ̅
: rata-rata hasil posttest prestasi kelas saintifik : simpangan baku posttest pretasi kelas saintifik dengan setting STAD
: simpangan baku posttest prestasi kelas saintifik : simpangan baku gabungan
Kriteria pengujiannya adalah H ditolak jika nilai signifikansi
α=0,05.
66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment yang dilakukan di SMP Negeri 1 Berbah dengan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen yang
diberikan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan setting STAD sementara kelas VIII C sebagai kelas kontrol yang diberikan pembelajaran
menggunakan pendekatan saintifik. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data dari nilai pretest dan posttest yang diberikan sebelum dan sesudah
perlakuan. Selanjutnya data yang telah siperoleh dianalisis sebagai berikut.
1. Pelaksanaan Pembelajaran
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi Kubus, Balok, Prisma, Limas Bangun Ruang Sisi Datar. Pembelajaran dilakukan di kelas
VIII D sebagai kelas eksperimen yang diberikan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan setting STAD sementara kelas VIII C sebagai
kelas kontrol yang diberikan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. Sebelum diberikan pembelajaran pada kedua kelas, siswa diberikan pretest.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis dan prestasi awal siswa. Pembelajaran
berlangsung selama enam kali pertemuan dan dilaksanakan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
67 Pada akhir pembelajaran, siswa di kelas eksperimen dan kontrol
diberikan posttest. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis dan prestasi siswa setelah pembelajaran menggunakan pendekatan
saintifik dengan setting STAD maupun menggunakan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti sendiri sebagai guru dengan
RPP yang telah dibuat sebelumnya. Secara keseluruhan, kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berlangsung sesuai dengan RPP yang
telah dibuat oleh peneliti. Keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran setiap pertemuuan pada
lampiran 4.1 dan 4.2. Persentase keterlaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen termasuk dalam kategori baik yaitu mencapai 91,11, sedangkan
di kelas kontrol juga dalam kategori baik yaitu 92,31. Rekap penilaian keterlaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 4.3.
Tabel 10. Keterlaksanaan Pembelajaran
Pertemuan Topik
Keterlaksanaan Pembelajaran
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
1 Identifikasi Kubus dan Balok
93,3 92,3
2 Jaring-jaring Kubus dan Balok
86,6 92,3
3 Luas Permukaan dan Volume
Kubus dan Balok 93,3
92,3 4
Identifikasi Prisma dan Limas 86,6
92,3 5
Jaring-jaring Prisma dan Limas 86,6
84,6 6
Luas Permukaan dan Volume Prisma dan Limas
100 100
Rata-rata 91,11
92,31
68 Deskripsi lebih lanjut untuk pembelajaran kelas eksperimen maupun
kelas kontrol akan dibahas sebagai berikut.
a. Pembelajaran Kelas Eksperimen
Pembelajaran matematika pada kelas eksperimen menggunakan pendekatan saintifik dengan setting STAD diawali dengan pendahuluan,
meliputi penyampaian tujuan pembelajaran dan motivasi tentang pentingnya mempelajari materi Kubus, Balok, Prisma, Limas melalui
beberapa contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendahuluan dilanjutkan dengan penyampaian apersepsi, yaitu guru bertanya
mengenai materi-materi prasyarat yang harus dikuasai siswa sebelum mempelajari materi kubus, balok, prisma, limas. Kemudian, guru
menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, yaitu pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik setting pembelajaran
kooperatif tipe STAD Student Teams Achievement Division, dan teknik penilaiannya, yaitu pada akhir pertemuan akan diadakan kuis individu
yang akan menunjang nilai kelompok. Pada tahap awal pembelajaran, guru membuka dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran dan apresepsi dari materi yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran. Siswa diminta untuk mengamati presentasi kelas,
dimana dalam presentasi kelas, guru menyajikan materi pelajaran dengan membagikan LKS untuk diamati dan dipahami. Siswa mengamati
penjelasan dan instruksi dalam LKS sebelum memahaminya. Siswa bertanya jika ada instruksi yang kurang jelas.
69 Setelah siswa mengamati presentasi kelas, siswa membahas
permasalahan yang disampaikan melalui diskusi kelompok. Pada awal pertemuan, guru mengelompokkan siswa menjadi 8 kelompok dengan setiap
kelompok beranggotakan 4 orang siswa. Kelompok tersebut bersifat tetap. Berikut tabel pembagian kelompok pada kelas eksperimen yang
dibagi secara acak.
Tabel 11. Pembagian Kelompok Kelas Eksperimen Kelompok No. Absen
Kelompok No. Absen
A 9
E 10
19 12
20 13
24 18
B 5
F 4
22 6
27 17
29 32
C 2
G 14
3 21
7 26
25 30
D 7
H 15
8 16
11 28
23 31
Gambar 3. Presentasi Kelas