75
a. Deskripsi Data Skor Awal dan Akhir Kemampuan Komunikasi
Matematis Siswa Data skor kemampuan komunikasi matematis siswa diperoleh
melalui pemberian pretest sebelum perlakuan dan posttest sesudah perlakuan, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pretest
bertujuan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis awal sebelum menerima perlakuan, sedangkan posttest bertujuan untuk
mengukur kemampuan komunikasi matematis setelah menerima perlakuan. Adapun ringkasan data hasil tes kemampuan komunikasi
matematis siswa adalah sebagai berikut.
Tabel 13. Skor Rata-rata, Simpangan Baku, Skor Minimal, Skor Maksimal Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah Perlakuan Skor Statistik
Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol
Eksperimen Kontrol
Skor rata-rata 29,88
23,38 84,69
80 Simpangan baku
12,567 10,948
12,135 12,064
Nilai yang Mungkin
100 100
100 100
Nilai yang Mungkin
Gambar 7. Diagram Data Hasil Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Rata-rata Pretest Rata-rata Posttest
Eksperimen Kontrol
76 Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada Tabel 13 dan Gambar 7 di
atas, rata-rata skor kemampuan komunikasi matematis dari kedua kelas meningkat. Sebelum perlakuan, kelas eksperimen memiliki skor rata-rata
lebih tinggi daripada kelas kontrol. Setelah menerima perlakuan, skor rata-rata kelas eksperimen tetap melebihi kelas kontrol. Pada kedua kelas
ada yang mampu mencapai skor maksimal yaitu 100. Standar deviasi atau simpangan baku dari kedua kelas relatif sama, baik sebelum
maupun sesudah menerima perlakuan. Data hasil kemampuan komunikasi matematis secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5.2 dan
5.3.
b. Deskripsi Data Skor Awal dan Akhir Prestasi Belajar Siswa
Data hasil prestasi belajar siswa diperoleh melalui pemberian pretest sebelum perlakuan dan posttest sesudah perlakuan, baik pada kelas
eksperimen maupun kelas kontrol. Pretest bertujuan untuk mengukur prestasi belajar awal sebelum menerima perlakuan, sedangkan posttest
bertujuan untuk mengukur prestasi belajar setelah menerima perlakuan. Adapun ringkasan data hasil prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut.
Tabel 10. Skor Rata-rata, Simpangan Baku, Skor Minimal, Skor Maksimal Tes Prestasi Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sebelum dan Sesudah Perlakuan Skor Statistik
Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol
Eksperimen Kontrol
Skor rata-rata 59,69
54,69 84,38
79,69 Simpangan baku
9,667 12,696
11,053 11,212
Nilai yang Mungkin
100 100
100 100
Nilai yang Mungkin
77
Gambar 8. Diagram Data Hasil Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada Tabel10 dan Gambar 8 di
atas, rata-rata skor prestasi belajar dari kedua kelas meningkat. Sebelum perlakuan, kelas eksperimen memiliki skor rata-rata lebih tinggi daripada
kelas kontrol. Setelah menerima perlakuan, skor rata-rata kelas eksperimen tetap melebihi kelas kontrol. Pada kedua kelas ada yang
mampu mencapai skor maksimal yaitu 100. Standar deviasi atau simpangan baku dari kedua kelas relatif sama, baik sebelum maupun
sesudah menerima perlakuan. Data hasil prestasi belajar secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 5.2 dan 5.4.
3. Analisis Data
a. Hasil Uji Asumsi Analisis
Sebelum pengujian hipotesis, data dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol harus memenuhi uji normalitas dan uji homogenitas terlebih
dahulu. Data-data tersebut merupakan data sebelum dan sesudah kedua
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Rata-rata Pretest Rata-rata Posttest
Eksperimen Kontrol